[13] Terungkap

19.3K 1.8K 94
                                    

Kurebahkan diriku di kasur dan memainkan ponselku. Ada beberapa pesan yang masuk ternyata, dan itu semua dari Jongin?

Tubuhku seketika itu juga terduduk, aku sungguh terkejut bukan main melihat nama Jongin di layar ponselku. Bahkan ada beberapa panggilan dari Jongin yang tidak terjawab. Aku tadi memang sedang mengobrol dengan ahjumma setelah makan malam dan aku tidak membawa ponselku.

Jariku mulai membuka isi pesan yang dikirimkan Jongin untukku.

Jongin
Maafkan aku

Jongin
Aku masih mencintaimu, Hae Jin-a...

Jongin
Aku menyesal sudah mengatakan hal seperti itu kemarin

Dadaku tiba-tiba terasa sangat sesak melihat isi pesan yang dikirimkan oleh Jongin padaku. Tak sadar, air mataku menetes membaca pesan singkat yang Jongin kirimkan padaku.

Ponselku berdering kali ini dan Jongin yang menelponku. Untuk beberapa saat, hatiku bimbang antara ingin mengangkat panggilan itu atau tidak.

"Kemari sayangku." Aku mendengar suara samar Sehun dari luar kamarku. Dia berbicara dengan siapa?

Kuputuskan untuk meletakkan ponselku dan mengabaikan panggilan dari Jongin. Aku keluar dari kamarku setelah menghapus air mataku sembarang dan mendapatkan Sehun bersama dua orang wanita cantik yang sedang ia rangkul di sebelah kiri dan kanannya.

"Oh Sehun!" panggilku memergokinya yang hampir saja masuk ke kamarnya bersama dua wanita yang sedang ada dipelukannya itu.

Sehun menoleh ke arahku dan menatapku. "Kenapa?"

"Kau gila?" tanyaku.

"Apa maksudmu?" tanyanya aneh. Dia menaikkan salah satu alisnya dengan menatapku sinis.

Entahlah, kenapa aku bodoh sekali memergoki dia seperti ini. Bukankah itu urusan Sehun jika dia ingin membawa dua wanita atau sepuluh wanita kerumah ini? Toh, ini juga bukanlah rumahku, dan aku hanya seorang penumpang disini.

Karena aku hanya diam dan tak menjawab ucapan Sehun yang aku juga tak tahu harus menjawab apa, akhirnya Sehun masuk ke kamarnya bersama dua wanita itu.

Detik ini juga, hatiku terasa tersayat sesuatu yang sangat tajam. Bodohnya aku yang memberikan cintaku untuk pria macam Sehun yang suka bermain dengan wanita setiap malamnya. Apakah ini sebuah karma yang harus kuterima karena telah membagi perasaanku kepada dua orang?

Ini semua tidak benar, seharusnya aku tidak boleh jatuh cinta dengan Sehun. Aku disini hanya butuh tanggung jawab Sehun bukan hal yang lainnya. Tapi kenapa? Kenapa perasaanku malah melunak padanya? Dan lucunya, aku memberikan rasa cintaku pada dia, seseorang yang sudah membuat masa depanku dan Jongin hancur dalam waktu semalam.

***

Setelah mentari terbit dan menyinari hampir seluruh isi kamarku, aku lalu membersihkan tubuhku sebelum akhirnya keluar dari kamar untuk sarapan pagi.

"Ahjumma," panggilku ketika melihat wanita paruh baya itu sedang menyajikan makanan di atas meja makan.

"Nona sudah bangun?"

Aku mengangguk sambil tersenyum. Mataku lantas mengarah ke arah kamar Sehun. "Dia belum bangun?" tanyaku tanpa melihat ahjumma, melainkan menatap lekat pintu yang tertutup itu.

"Ya, Tuan Sehun belum bangun."

"Oh," ucapku pelan. Bukankah ini terlihat seperti aku sangat mengharapkannya untuk makan bersama saat ini? Ya, aku sangat mengharapkan hal itu. Benar-benar mengharapkannya, karena aku benci makan seorang diri.

Married With Stranger (Oh Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang