Hari ini di rumah hanya ada aku dan Hana saja. Jongin sudah kembali ke Seoul karena pekerjaannya. Jongin memang selalu menjadi orang sibuk, tapi di tengah-tengah kesibukannya itu dia tidak pernah sekalipun melewatkan untuk tidak menjengukku dan Hana.
Aku selalu bertanya pada Jongin kenapa dia tidak memiliki kekasih hingga saat ini dan jawabannya adalah selalu karena dia ingin fokus pada pekerjaannya. Jadi dia tidak ingin kehilangan fokus pada pekerjaannya. Jika saja dia ingin mencari pasangan, mungkin aku akan membantu mencarikannya untuknya. Tapi dia selalu menolak dan mencoba untuk menghindari topik tersebut setiap kali kami membicarakannya.
"Hana-ya, kau sedang apa?" tanyaku melihat gadis mungilku berusaha berjinjit untuk mengambil sesuatu.
"Itu.. Itu..." Hana menunjuk sebuah roti berlapis gula kesukaannya.
Aku tersenyum melihat tingkah Hana yang sangat lucu itu. Tanganku mengambil roti tersebut dan memberikannya pada Hana.
Hana memakan roti tersebut dengan senang. Lalu dia berjalan masuk kedalam kamar. Aku sengaja membuat 1 ruangan kecil yang berisi tempat tidur untuk Hana. Karena aku tidak mungkin meninggalkan Hana seorang diri di rumah, oleh sebab itu dia selalu akan kuajak ke toko rotiku.
Aku memandangi sebuket bunga tanpa pengirim yang lagi-lagi datang ke tokoku. Ini sudah dua tahun seseorang mengirimiku bunga dan aku tidak tahu siapa yang mengirimnya. Aku pernah bertanya pada Jongin apakah dia yang mengirimiku bunga setiap minggu. Tapi dia berkata, kalau bukan dialah orangnya.
Tanganku mengambil catatan kecil yang ada di bunga tersebut yang berisikan:
Semoga harimu menyenangkan ❤️Tanda hati yang dibuat oleh pengirim itu membuatku benar-benar menerka-nerka siapakah pengirim bunga itu. Apakah dia seseorang yang kukenal? Atau selama ini bunga itu salah dikirim ke alamatku?
Bel pintu tiba-tiba berbunyi, menandakan kalau ada seseorang yang datang. Aku segera beranjak menghampiri pelanggan pertamaku di pagi hari ini.
Aku terdiam membeku saat melihat bahwa wanita kemarin lah yang menjadi pelanggan pertamaku hari ini.
"Hallo," sapanya dengan senyuman ramah.
"H-hallo. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
Wanita itu mengeluarkan amplop putih dan memberikannya padaku. "Itu adalah uang sisa untuk roti kemarin."
"T-tidak perlu. Sudah kukatakan kan kemarin kalau tidak apa."
Wanita itu masih bersikeras untuk memberikan amplop berisi uang itu padaku, membuatku benar-benar tak bisa menolaknya. "Baiklah, terima kasih."
"Oh iya, perkenalkan namaku Kang Mi Jin. Berbicara santailah padaku," suruhnya tersenyum.
"A-ah baiklah. Namaku Oh—maksudku Park Hae Jin," kataku meralatnya dengan cepat. Bodoh! Kenapa aku bisa menggunakan nama "Oh" didepan namaku?
"Senang berkenalan denganmu. Kalau kau tidak sibuk, bisakah kita berbicara sebentar?"
Aku tidak tahu apa yang hendak wanita itu bicarakan padaku. Maksudku, aku tidak memiliki banyak topik untuk dibahas bersama wanita ini. Meski aku memiliki 1 pertanyaan untuk wanita tersebut yaitu hubungannya dengan Sehun. Aku tahu tidak seharusnya aku masih penasaran soal ini, tapi tetap saja.
"Silakan duduk disini." Aku menyeret sebuah kursi kearahnya dan wanita itu duduk di kursi tersebut.
"Terima kasih."
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Aku langsung masuk kedalam inti pembicaraan kami.
"Aku ingin membicarakan soal Sehun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Stranger (Oh Sehun)
FanficPegawai hotel yang tidak sengaja harus menikah dengan seorang CEO akibat kecelakaan kecil. Namun siapa sangka ternyata CEO a.k.a Oh Sehun tersebut memiliki sisi gelap yang tidak semua orang tau. Park Hae Jin juga harus tinggal di rumah Sehun dan har...