Chapter 6

325 48 1
                                    

Jungkook dan Sena diterima di kampus yang sama, namun dengan jurusan yang berbeda. Sena diterima di jurusan Manajemen, sementara Jungkook di jurusan seni musik.

Gedung fakultas mereka sangat berjauhan.

Tapi siapa sangka, ternyata tempat tinggal mereka malah berada di bawah atap yang sama.

Sena menggaruk rambutnya yang sudah dia tata dengan baik saat melihat batang hidung Jungkook di lift yang akan mengantarkannya ke lantai satu.

Pria itu juga menatapnya dengan mata membola lebar. "Sena?"

Sena hanya nyengir. Kemudian melangkah masuk ke dalam lift kosong itu. Dia berdiri tepat di sebelah Jungkook.

Jungkook masih memandangnya bingung meskipun lift mulai bergerak turun.

"Aku benar Sena. Berhenti memandangku seperti itu," cicit Sena kemudian karena merasa risih diperhatikan terus menerus oleh Jungkook.

Jungkook yang semula berkirim pesan dengan teman satu jurusannya lantas mengabaikan itu dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Ketertarikannya sekarang sudah teralih pada gadis berambut panjang berantakan navy black ini.

"Kau tinggal di sini juga?"

"Hm. Kau?"

"Aku juga. Aku di lantai delapan."

"Ah. Aku tidak tahu."

Selama lift itu bergerak turun, pandangan Jungkook pada Sena tetap tidak berubah.

Dia terkejut melihat batang hidung Sena di apartemen ini.

Dia pikir Sena akan memilih apartemen lain yang jauh lebih mahal tarifnya karena memang apartemen ini adalah yang paling murah di sekitar kampus. Juga fasilitasnya yang kurang memadai dan memang tidak menyediakan unit yang besar.

Nyatanya gadis itu justru berada di sini bersamanya.

Apakah ini hanya sebuah kebetulan? Atau takdir?

TING!

Denting lift yang menandakan bahwa lift telah sampai di lantai satu pun otomatis memutar kepala Jungkook ke depan. Memperlihatkan senyum tipisnya yang benar-benar tidak bisa ia tahan. Mereka berdua pun keluar bergantian dari lift itu.

Mereka hanya perlu berjalan kaki untuk sampai kampus. Dari gerbang depan, fakultas Jungkook sudah terlihat di sejauh mata memandang, yang itu artinya Jungkook harusnya berhenti duluan dan masuk gedung fakultasnya. Tapi, dia malah terus berjalan di belakang Sena, mengikuti gadis itu hingga gadis itu sampai di gedung fakultasnya. Kakinya baru berhenti mengayun saat dilihatnya Sena yang sudah bertemu dengan temannya dan masuk ke gedung manajemen sambil berbincang-bincang. Ketika punggung Sena menghilang ditelan gedung itu, ia pun berbalik dan pergi ke gedung fakultasnya sendiri.

Malamnya, Jungkook tidak tahu apakah Sena sudah pulang atau belum. Dia memutuskan untuk kembali duluan saja ke apartemen dan saat itulah dia bertemu dengan gadis itu yang tengah menunggu lift. Dengan senyum mengembang ia pun menghampiri Sena.

"Kau pulang malam juga?"

Sena yang awalnya melamun pun tersentak begitu mendengar suara pria di sebelahnya. Dia menghela napas lega setelah melihat bahwa pria itu ternyata Jungkook. "Kau mengagetkanku, jinjja. Ya, aku pulang malam. Bukannya semua semester satu memang begitu? Ah rasanya badanku pegal sekali."

Pintu lift pun akhirnya terbuka lebar. Mereka masuk ke dalamnya, dengan Sena yang memencet angka 5 dan dilanjutkan oleh Jungkook angka 8. Pintu lift tertutup kembali.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang