Chapter 21

295 32 0
                                    

Sena sama sekali tidak memberitahukan perkara cincin itu pada Jungkook. Justru kotak cincin itu dia sembunyikan di tempat yang mungkin tidak bisa Jungkook jangkau. Yaitu di sebuah laci kecil yang tergabung menjadi satu dengan benda-benda lain di lemari baju apartemennya.

Biarlah. Dia tidak akan mengungkit soal itu pada Jungkook. Mungkin hanya waktu yang bisa membuat Sena mengungkapkannya, atau Jungkook sendiri yang akhirnya mengingat momen itu. Yang pasti, untuk sekarang, lupakan kalau Jungkook mengalami kecelakaan karena cincin itu.

Dia hanya tidak mau mereka saling menyalahkan diri sendiri karena peristiwa ini.

Cukup. Hanya dia saja yang tahu.

Dua minggu dirawat di rumah sakit, akhirnya Jungkook sudah diperbolehkan pulang. Tapi, cedera di kepalanya masih belum sepenuhnya sembuh. Jungkook tidak boleh melakukan kegiatan apa pun yang itu berpotensi memperparah cederanya selama minimal 3 bulan. Waktu yang lama memang, tapi mau bagaimana lagi? Sena juga tidak memperbolehkan Jungkook untuk naik sepeda motor, toh sepeda motor Jungkook juga sudah rusak karena kecelakaan itu. Jadi, mau tidak mau, Jungkook harus mau diantar jemput Sena.

Asisten tapi diantar jemput atasannya.

Sungguh aneh tapi nyata.

Dua minggu awal, Jungkook membiarkan Sena yang menyetir.

Tapi setelah itu, Jungkook-lah yang menyetir.

Karena dia sadar, Sena makin hari tampak makin kelelahan. Sudah pasti itu semua karena kerjaan, ditambah kegiatannya mengurusi Jungkook juga berangkat pagi-pagi dan pulang tengah malam karena mengantar jemput dia.

Dan benar saja, saat mereka selesai kerja dan berniat pulang ke tempat tinggal masing-masing, Sena jatuh pingsan di basement. Jungkook langsung membawanya pulang ke apartemen, apartemen Sena. Sebenarnya pingsannya gadis itu tidak lama. Ketika dalam perjalanan di mobil, Sena siuman. Tapi karena kondisinya yang lemah, dia hanya bisa mengerang dan bergerak sedikit. Jungkook mempercepat laju mobil itu untuk segera sampai di apartemen.

Begitu sampai di basement gedung apartemen Sena, Jungkook pun keluar dari mobil sambil menggendong gadis itu ala bridal style. Hal yang paling menyebalkan bukanlah berat badan Sena. Justru Sena terasa begitu ringan baginya. Tapi, hari itu lift dalam keadaan rusak. Alhasil, Jungkook pun harus menaiki berpuluh-puluh tangga untuk sampai di unit Sena.

"Sakit...." lenguh Sena untuk kesekian kalinya. Jungkook yang saat itu baru mencapai lantai tiga pun otomatis berhenti untuk membenahi letak Sena dan mencium dahi gadis itu.

"Bertahanlah sebentar lagi."

Sesampai di unit Sena tinggal, Jungkook pun segera menuju kamar gadis itu setelah melepas sepatunya –tanpa menggantinya dengan sandal rumah. Direbahkannya gadis itu di ranjang, menyelimutinya sampai bahu sebelum mulai beraksi mencari kotak obat.

Semua lini di kamar Sena dia cek dengan teliti. Termasuk juga lemari gadis itu.

Tahu-tahu dia membuka laci kecil di lemari itu.

Benar, kotak obat ada di sana.

Dan dia juga melihat kotak lain.

Kotak cincin.

Matanya mengerjap-ngerjap untuk sesaat. Berusaha mencerna apakah benar itu kotak cincin sungguhan atau bukan. Karena penasaran setengah mati, dia pun mengambil kotak itu juga. Sayangnya, sebelum dibuka, Sena tiba-tiba memanggil. Ia pun memutuskan untuk menyimpan kotak itu di sakunya sebelum menghampiri gadisnya.

"Badanmu panas sekali," katanya setelah menempelkan tangannya di dahi gadis itu.

"Aaah ... sakit...." erang Sena sambil meraih tangan Jungkook.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang