Chapter 11

244 45 1
                                    

Dari yang Jungkook sadari, dia menyukai Sena sebagaimana Sena adanya. Dia tidak punya perasaan ilfil ataupun kesal melihat Sena yang terkadang bersikap diluar batas kewajaran. Dia tidak peduli mau Sena mem-bully siapa. Baginya, di mata seorang Jeon Jungkook, Sena adalah gadis terbaik.

Di saat Yoonji datang, dan semua fans Sena beralih padanya, hanya Jungkook saja yang tidak menaruh banyak perhatian pada Yoonji. Cantik sih, tapi menurutnya kecantikan Yoonji tidak ada apa-apanya dibanding Sena. Itulah alasan kenapa dia cuek-cuek saja saat Yoonji ditempatkan sebangku dengannya.

Awal mula kenapa dia dan Jimin jadi rival meskipun teman baik adalah karena Sena. Dia suka Sena, Jimin juga suka Sena. Secara otomatis terciptalah percikan api di antara mereka. Namun mulai mereda begitu Yoonji datang, karena Jimin langsung berpaling pada Yoonji.

Hari dimana kelas 3-1 melakukan tes olahraga, sebenarnya Jungkook ingin sekali memberikan handuk pada Sena, bukan Yoonji. Tapi karena dianya yang sudah gengsi dari sananya, alam bawah sadarnya pun mengambil alih dirinya sehingga dia tahu-tahu sudah berdiri di depan Yoonji. Itu adalah hal yang paling disesalinya saat ini.

Intinya Jungkook sangat mencintai Sena. Titik.

Dan dia sedikit cemburu melihat gadis itu berbicara dengan Yoongi di hari pernikahan Chanyeol-Heejoo.

Dia hanya berdiri di balik pohon yang tak jauh dari tempat dua orang itu bicara. Dia mendengar semuanya.

Perasaannya mendadak terbakar saat mendengar Yoongi bilang, "Itu artinya namaku sudah tidak ada di hatimu lagi?"

Ingin rasanya dia keluar dari sana dan menghajar pria itu habis-habisan.

Bagaimana bisa Yoongi dengan begitu percaya dirinya menanyakan itu pada seorang gadis yang sudah ditinggalkannya sejak lama? Apakah Yoongi tidak punya muka?

"Jadi benar sudah tidak ada?"

"Apakah orangnya adalah Jungkook?"

Tubuhnya langsung menegang. Dia mengintip sepasang manusia itu. Menunggu Sena menjawab pertanyaan Yoongi. Namun Sena tak kunjung bicara. Entahlah, Jungkook harus merasa kecewa atau sebaliknya.

Begitu Yoongi pergi, dia pun keluar dari persembunyiannya. Mengajak gadis itu untuk hadir ke acara yang baru saja dimulai.

Ia sama sekali tidak membiarkan tangan mungil Sena terlepas dari cekalan tangan manly-nya.

Betapa bahagianya melihat Chanyeol dan Heejoo menikah. Dia juga ingin seperti itu bersama Sena-nya nanti. Dia ingin menggenggam tangan Sena seperti itu, menciumnya seperti itu. Sesekali dia melirik Sena yang sejak tadi tersenyum-senyum melihat Heejoo yang tampak gugup saat mengucapkan janji .

Pasti Sena akan terlihat cantik dalam balutan gaun pengantin.

Tanpa sadar dia tersenyum sampai acara berakhir.

"Kenapa?" tanya Sena begitu mereka sudah ada di area parkir, tepat di samping sepeda motor besar milik Jungkook. Sejak tadi dia melihat Jungkook tersenyum. Aneh, apa yang sudah membuat Jungkook tampak sebahagia itu?

Senyum di wajah Jungkook makin lebar begitu dia bertatapan dengan Sena. Dicubitnya pipi Sena sampai gadis itu memekik kesakitan.

"Ada apa sih? Kenapa tiba-tiba mencubit pipiku? Sakit tahu."

Dia masih tidak mau bicara, bahkan saat dia memakaikan helm ke kepala Sena. "Mau kencan?"

"Hm?"

"Ayo kencan. Kita kosongkan jadwal kita hari ini."

Sena mengerutkan dahi bingung. Tapi dia tidak protes ketika Jungkook menyuruhnya untuk duduk di belakang pria itu dan motor itu membawa mereka pergi dari sana.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang