Chapter 15

347 45 5
                                    

Sehun benar-benar melangsungkan pernikahannya dengan Hyemin, ibu Jimin. Yang hadir ke acara itu tidak banyak. Hanya relasi-relasi Oh Corp dan teman-teman dekat Sehun saja. Sena, Jungkook dan Jimin juga hadir di sana.

Jimin mendengus geli saat melihat Sena. Tahu-tahu dia tertawa keras. Sena dan Jungkook yang tidak tahu apa-apa hanya bisa saling pandang dan menggendikkan bahu tak tahu.

"Dunia ternyata sangat sempit ya," ujarnya setelah puas tertawa. "Aku tidak percaya sekarang kita menjadi saudara."

"Kau harus percaya, karena sekarang kau tidak punya kesempatan untuk merebutnya dariku," balas Jungkook sambil menggandeng tangan Sena.

Jimin berdecak. "Mwoya. Itu sudah berlalu lama sekali. Aku masih percaya kalau Yoonji pasti akan kembali suatu saat nanti."

Sekali lagi Jungkook dan Sena saling pandang. Spontan mereka menutup mulut, berusaha untuk tidak kelepasan tertawa. Ternyata alasan Jimin masih menyendiri sampai sekarang adalah karena Yoonji. Kawan-kawan senasibnya yang juga pecinta Yoonji seperti Hoseok dan Taehyung saja sudah berhasil move on, padahal mereka belum tahu kalau Yoonji sebenarnya adalah Yoongi. Jungkook dan Sena sepakat untuk tidak memberitahu Jimin kebenarannya.

"Yaa, carilah gadis yang lain. Kau hanya akan menghabiskan waktu kalau menunggunya." Karena Yoonji tidak akan pernah kembali sampai kapan pun, batin Sena.

"Menunggu sesuatu yang tidak pasti hanya akan menyakitimu," tambah Jungkook.

"Terserah apa kata kalian. Tapi sampai kapan pun aku tidak akan menyerah padanya."

Jungkook dan Sena yang tak bisa membantu banyak hanya bisa menggendikkan bahu sambil tersenyum misterius.

Setelah acara pernikahan, keluarga Oh sepakat untuk makan malam bersama di rumah. Jungkook juga ikut serta. Karena dia adalah penanggung jawab dari semua tetek bengek pesta pernikahan. Sebagai ucapan terima kasih, Sehun mengajaknya untuk ikut makan malam.

Meskipun baru menikah, suasananya tidak seperti pengantin baru. Sehun sudah berusia 51 tahun, Hyemin 48. Bukan saatnya untuk romantisan-romantisan lagi seperti pengantin baru. Hyemin sibuk memindahkan makanan dari pantry ke meja makan dibantu oleh Sena. Sementara Sehun, Jungkook dan Jimin menunggu di meja makan.

Sena tersenyum geli melihat ayahnya yang begitu canggung saat menerima mangkuk nasi dari Hyemin. "Ayah, tidak bilang terima kasih pada eomma?"

"Terima kasih," kata Sehun kaku.

"Ehey ... masa hanya begitu? Yang romantis dong. Seperti 'terima kasih, yeobo' atau 'terima kasih banyak, cintaaa~~'."

Sehun berdecak sambil mencubit gemas pipi Sena. "Sudah lama tidak tinggal di rumah sekarang kau jadi menyebalkan ya?"

"Aaaa~ sakit~"

Sehun langsung menarik tangannya begitu Hyemin menyuruhnya untuk berhenti. Wajahnya kembali kaku saat matanya tak sengaja bersitatap dengan Hyemin yang sedang tersenyum geli.

Setelah semua makanan telah siap, mereka pun mulai makan. Suasana di meja makan itu tampak hangat dan sedikit heboh. Siapa lagi si pembuat kehebohan kalau bukan Sena. Berkali-kali tersedak tidak membuatnya kapok. Entah dia mengomentari sikap ayahnya yang terlalu kaku, memuji masakan ibu tirinya, mengusili Jimin atau mengocehkan hal-hal tak penting pada Jungkook.

Selesai makan, Sehun dan Hyemin memutuskan untuk tidur duluan. Seharian ini membuat tubuh mereka lelah. Sementara itu, Sena dan Jungkook yang dipaksa menginap pun memilih untuk menonton TV bersama Jimin.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang