Chapter 22

255 32 1
                                    

Puas berada di Sungai Han, Jungkook mengajak Sena ke taman bermain.

Jangan bayangkan taman bermain besar seperti Lotte World.

Taman bermain yang dimaksud di sini adalah taman bermain anak-anak.

Taman bermain itu tampak sepi saat mereka datang. Wajar, sudah hampir siang, biasanya anak-anak sudah malas bermain-main di sana.

Jungkook menjatuhkan kantong plastik itu sembarangan sebelum menarik Sena untuk mencoba wahana di sana satu persatu.

Sena ogah-ogahan mengikuti langkah Jungkook.

Karena jujur, dia tidak pernah sekalipun menjejakkan kaki di taman bermain. Dari kecil bahkan.

"Ayo naik!" teriak Jungkook yang sudah berada di puncak permainan tangga majemuk. Dia mengulurkan tangannya untuk membantu Sena naik. Tapi Sena menggeleng dengan bibir mengerucut.

"Aku tidak bisa."

"Kau pasti bisa! Ayolah! Ambil tanganku!"

"Shireo. Kau bisa jatuh nanti."

Jungkook pun menghela napas. Dia segera turun. Tahu-tahu mengangkat Sena dari belakang, mendekatkan gadis itu pada tangga majemuk.

"Kyaaa! Kook-a! Shireo!"

Kedua kaki Sena berhasil menapak di besi tingkat dua, sementara tangannya memegang erat besi tingkat enam. Dia segera berdiri di sana sebelum Jungkook melepaskannya.

"Nah, bisa 'kan? Sekarang ayo naik."

Sena menggeleng cepat. "Bagaimana kalau dia ambruk? Bagaimana kalau aku tergelincir? Shireo!!! Huwaaa!! Aku tidak mau berdarah!!"

"Kau tidak akan berdarah."

Tapi Sena masih menggeleng. Bibirnya manyun, menatap memohon pada Jungkook untuk menurunkannya.

"Sena, percayalah padaku. Kau tidak akan berdarah. Tidak akan tergelincir. Benda ini juga tidak akan ambruk. Kaja, naiklah sekarang."

"Eungg~~ aku takut."

Jungkook pun melingkarkan lengannya di pinggang Sena. "Sekarang coba naikkan satu tanganmu."

Sena menaikkan satu tangannya. Sedikit gemetar sebenarnya saat melepaskan pegangan.

"Naikkan juga satu kakimu."

Takut-takut gadis itu menaikkan satu kakinya.

"Aaah!"

Dia memekik takut saat kakinya melewatkan tingkat besi dan nyaris saja masuk ke dalam ruang kosong. Jungkook reflek mengeratkan rangkulannya.

"Huwaaa! Aku takut!! Bagaimana kalau kakiku tersangkut di sini? Hiks, eomma bogosipda."

Jungkook tersenyum kecil. Dia tidak tahu kalau Sena takut pada hal seremeh ini. Padahal anak-anak paling suka bermain di sini dan tidak punya ketakutan apa-apa, tapi Sena? Sudah 24 tahun tapi masih harus dibantu naik.

"Sekarang lakukan hal yang sama pada tangan dan kaki satunya."

"Sudah! Aku mau turun!"

"Kau yakin tidak mau duduk-duduk di atas bersamaku?"

"Shireo! Di atas tidak ada tempat duduk? Bagaimana caraku untuk duduk? Aaaa!!! Pokoknya turunkan aku sekarang!!"

Jungkook menggeleng pelan. Terkadang kejeniusan Sena tidak berguna dalam beberapa hal. "Ya sudah, sekarang lepaskan saja peganganmu."

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang