Chapter 12

259 39 0
                                    

Hubungan Sena dan Jungkook yang terbilang langgeng selama 3 tahun bukan berarti hubungan itu baik-baik saja. Ada waktu di mana, Sena cemburu pada Jungkook untuk pertama kalinya.

Pada hari-hari sebelum skripsi, semua mahasiswa di angkatan itu harus magang di tempat-tempat sesuai bidang mereka. Kalau Sena gampang, dia bisa magang di perusahaan ayahnya. Tapi Jungkook, karena dia mengambil jurusan seni musik lebih tepatnya vocal, maka dia harus bekerja di tempat-tempat yang mengharuskannya untuk menyanyi. Jungkook memilih untuk join dengan sebuah band papan atas dalam perilisan full album band tersebut. Dan Jungkook tidak sendirian, tetapi bersama Yuju, teman satu jurusannya.

Karena Jungkook dan Yuju bekerja di tempat yang sama, tentu saja mereka harus terus berkomunikasi seperti sepasang sahabat dekat. Itulah yang membuat Sena cemburu. Jungkook lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Yuju daripada bersamanya.

Kook-a, ayo pergi minum setelah kerja.

Sena menggigiti ujung kuku ibu jarinya setelah mengirimkan pesan itu. Apakah Jungkook akan setuju? Atau malah tidak dibalas?

TING!

Cepat-cepat dia membuka pesan dari pria itu.

Maaf, hari ini aku lembur. Lain waktu saja ya.

Wajahnya yang sumringah mendadak lenyap. Sambil menghela napas, dia pun membalas pesan itu.

Arasseo. Jangan lupa makan ya ^^

Tidak lama kemudian Jungkook membalas.

Ya.

Singkat, padat dan menyakitkan. Sejak mereka masuk semester 7, Jungkook tiba-tiba menjadi agak dingin padanya. Apalagi sejak masuk semester ini daftar pekerjaan Jungkook bertambah, jadi kesempatan mereka untuk bertemu makin kecil meskipun mereka masih tinggal di gedung apartemen yang sama.

Terpaksa hari itu Sena pulang sendirian. Dia memutuskan untuk pergi minum sendiri. Padahal dia tahu kalau pergi minum malam-malam apalagi sendirian adalah hal paling berbahaya bagi seorang wanita. Tapi apalah seorang Sena, dia tetap berangkat ke kedai pinggir jalan yang menjadi langganannya saat pergi minum.

"Ahjumma! Dua botol soju dan ramen ya!"

Kemudian dia duduk di sebuah meja kosong yang lokasinya di pojok kedai. Dari sana dia bisa melihat lalu lintas Seoul yang masih terbilang padat meskipun malam sudah larut.

Asyik-asyiknya melamun, tiba-tiba saja dia mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Syaraf refleksnya langsung memerintah kepalanya untuk menoleh ke asal suara. Benar, orang itu adalah orang yang familiar.

"Kau mau pesan apa?" tanya si wanita berambut panjang lurus sambil menyimpan tas tangannya di atas meja.

"Ramen," balas si pria yang tampak sedang mengeratkan tudung jaketnya.

"Soju?"

"Hm. Sebotol saja."

"Oke. Biar aku yang pesankan."

Saat wanita berambut panjang itu pergi, siluet pria berjaket hitam itu pun terlihat sangat jelas di penglihatan Sena. Pria itu tampak lelah. Sejak datang ke kedai ini dia terus meletakkan dagu di meja. Berusaha tidur ayam. Sesekali terbangun saat mendengar suara berisik yang dibuat para karyawan pria yang tengah minum bersama di meja tak jauh darinya.

Itu Jungkook, kekasihnya.

"Yaa! Kau tidur?" Si wanita yang datang bersama Jungkook tak lama kemudian muncul lagi dengan wajah ceria. Dia bahkan menepuk bahu Jungkook yang spontan mengagetkan pria itu.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang