Epilog

550 49 6
                                    

Tahun baru akhirnya datang. Mengawali tahun, orang-orang Korea Selatan tampak bersuka cita karena mereka bisa berkumpul dengan keluarga masing-masing. Begitu juga pada Sena dan Jungkook yang akhirnya telah diresmikan secara sah sebagai sepasang suami istri. Keduanya mendapat tepuk tangan keras dari para tamu undangan yang hadir di acara itu. Jungkook pun menyudahi aksinya mencium dahi Sena, tersenyum lebar setelah itu untuk mengimbangi senyum lembut gadisnya.

Usai acara inti, resepsi pernikahan pun digelar. Resepsi inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh para undangan. Mereka berbondong-bondong meminta berfoto dengan pasangan baru ini. Diawali dari foto keluarga yang terdiri dari pasangan pengantin ditambah Sehun, Hyemin dan Jimin, lalu dilanjutkan dengan beberapa relasi yang juga ingin mengabadikan momen pernikahan, lalu yang terakhir bersama teman-teman mereka.

Irene yang sudah lama tidak muncul karena harus tinggal di Gwangju bersama Bogum, adalah orang pertama yang memeluk erat Sena hari itu. Air matanya sampai merembes turun. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya ini akhirnya menikah juga.

"Selamat untuk pernikahanmu, Sena. Aaaa~~ aku merindukanmu!!"

Sena terkekeh sambil membalas pelukan itu dengan sama eratnya. "Aku juga merindukanmu, Dewi Daegu. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau sekarang kau sedang hamil?"

Sena benar, Irene memang sedang hamil. Badannya kelihatan paling besar dari perempuan yang lain karena usia kandungannya hampir menginjak 8 bulan.

"Ini kejutan. Aku ingin membuatmu iri."

Sena berdecak sambil mencubit gemas pipi Irene. "Dasar kau ini. Ya, kau telah berhasil membuatku iri."

Irene terkekeh. Bogum yang sejak tadi berdiri di sampingnya, membungkuk sedikit untuk menyapa Sena. Sena pun melakukan hal yang serupa.

"Yaa, peluk aku juga," sahut Jenny tiba-tiba yang memeluk Sena dari samping setelah menyingkirkan Jungkook. Dia tidak ragu mencium pipi Sena meskipun mereka dilihat banyak orang. Namjoon sampai menggeleng miris melihatnya, andai itu dia, pikirnya.

"Aku ini wanita yang sudah menikah, Nyonya Kim," omel Sena sambil membersihkan bekas ciuman Jenny di pipinya.

"Apa peduliku, aku juga wanita yang sudah menikah. Aku hanya sedang memparodikan sifatmu yang terkadang suka menciumku tiap aku selesai mandi."

Orang-orang yang ada di sana bergidik ngeri. Sebegitu agresifkah Sena?

Merasa aibnya disebarkan, Sena pun mencubit perut Jenny gemas sampai gadis itu melepas pelukan darinya.

Lalu giliran Lisa yang memeluknya. Kali ini Sena tidak merasa pendek saat berdiri di dekat gadis itu, karena sepatu yang dipakainya sekarang berguna untuk menambah tinggi badannya.

"Tunggu, aku akan menyusul."

Kalimat yang berbeda dari dua temannya yang lain itu sontak membuatnya tertawa. Dia pun menepuk-nepuk punggung Lisa sambil melirik Seokjin. "Dia pasti akan menepati janjinya, tenang saja. Kalau dia tiba-tiba berpaling pada gadis lain, hubungi aku. Akan kubunuh dia dengan tanganku."

Dahi Seokjin berkerut melihat senyum misterius Sena. Mendadak dia merasakan hawa yang membahayakan di sini.

Lisa tertawa setelah melepas pelukannya.

Istri Hoseok yang juga hadir ikut memberinya pelukan, singkat, sambil mengucapkan selamat. Heejoo juga. Wanita itu tampak chubby setelah melahirkan. Dia bahkan membawa putranya yang masih merah dan ditemani Chanyeol. Dan perempuan terakhir, Jung Yeonha yang bukan termasuk daftar teman Sena juga ada di sana membeli ucapan selamat. Dia datang karena undangan Jimin. Tapi Jimin tidak sedang di sini karena sibuk mengurus keperluan acara.

STAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang