"Ve aku mencintaimu,izinkan aku untuk menggantikan posisinya dihatimu ini"
"Maaf mi,a-aku gak bisa"
"kenapa ve?"
"karna hati ini masih untuknya"
"tapi ve kamu tau kan dia hanya menganggapmu sebagai kakak dan sahabat"
"ya aku tau mi,mungkin ini terdengar egois tapi aku akan terus berusaha membuatnya jatuh cinta kepadaku"
"lalu apa maksud dari semua sikap kamu yang terlihat sangat posesif kepadaku selama ini dan janji kamu saat kejadian dimana kamu sudah mengambil sesuatu yang sangat berharga dari hidupku"
"A-aku melakukannya karna aku tidak ingin siapapun merebut perhatianmu kepadaku mi meskipun lagi-lagi aku harus egois,soal itu aku juga benar-benar minta maaf ,aku khilaf"
"j-jadi selama ini kamu hanya memanfaatkan aku dengan ke posesifan kamu supaya aku tidak berpaling dari mu ve bukan karna kamu yang suka sama aku"
"mi,aku tau aku egois dan itu sangatlah salah. tapi aku benar-benar minta maaf"
"baiklah semuanya sudah jelas,sepertinya aku terlalu bodoh dan kegeeran dengan semua sikap kamu sama aku selama ini,kalau begitu aku pergi. terimakasih ve,kini tugasku sudah selesai sampai disini"
Tiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Brukkk!
"NAOMI!"
Shania yang berada di samping Ve kembali terkejut ketika mendapati Ve yang tidur di sampingnya terbangun dengan berteriak nama Naomi. ini bukan pertama kalinya Shania mendapati Ve seperti itu,tapi sudah hampir seminggu Ve terus bermimpi yang sama.
"Mimpi itu lagi?" tebak Shania yang diangguki pelan oleh Ve
Shania turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah meja kecil yang terdapat segelas air putih.
"mau sampai kapan kakak seperti ini sama kak Naomi" kata Shania sambil memberikan segelas air putih untuk Ve
Ve mengambil gelas tersebut dari tangan Shania "makasih" lalu Ve meminumnya sampai habis tak tersisa
"hufft aku gak tau Shan" kata Ve yang menjawab ucapan Shania tadi sambil mengusap keringat di dahi dengan telapak tangannya
Shania menggelengkan kepala,karena lagi-lagi jawaban Ve sama seperti sebelumnya.
"Shania cuma saranin ke kak Ve ada baiknya kakak minta maaf sama kak Naomi. tutup rapat-rapat rasa gengsi kakak,karena ini juga salah kak Ve yang gak kasih kesempatan kak Naomi untuk menjelaskan dimana kesalahannya" ucap Shania
Ve merenungkan kata-kata Shania tadi,lalu dengan gerakan cepat ia menyingkap selimut tebalnya dan bergegas keluar kamar tanpa pamit terlebih dulu kepada Shania. sementara Shania kembali menggelengkan kepala melihat sikap Ve.
"semoga aja dia gak ke gap sama bu Reno" ucap Shania
Kini Ve yang sudah keluar dari asrama tim J tengah menuju ke asrama tim K3 dengan mengendap-ngendap. karena memang Ve datang dimalam hari dan jam-jam para member sudah tidak boleh untuk keluar asrama. tapi Ve benar-benar nekat hanya untuk Naomi.
"Ahh ternyata gak dikunci" kata Ve dengan senangnya saat membuka pintu belakang asrama tim K3 yang tidak dikunci
Ve langsung bergegas masuk dan melewati dapur tim K3 yang sudah terlihat kurang pencahayaan itu. Ve sedikit berhati-hati saat berjalan supaya tidak menabrak sesuatu yang mengakibatkan kegaduhan.
"kak Ve"
Skak!
langkah Ve langsung terhenti.
mampus gue.batin Ve sambil memutar tubuhnya ke arah seseorang yang memanggil namanya dari arah belakang
"kak Ve ngapain disini?" tanya seseorang itu yang kini tengah berjalan ke arah Ve
Ayana.gumam Ve dalam hati
"Emm a-aku cum-ma mau ketemu-"
"ketemu kak Naomi?" potong gadis yang bernama Ayana itu dengan cepat yang tak lain adalah salah satu anggota tim K3
Ve mengangguk
"yuk Ayana antar" ajak Ayana yang kini sudah menggandeng tangan Ve
Ve terlihat panik "Ay nanti ketauan sama yang lain jadi jalannya pelan-pelan aja" kata Ve
Ayana langsung menghentikan langkahnya "yang lain lagi gak ada di asrama kak,mereka semua lagi latihan dan disini cuma ada Ayana sama kak Naomi. jadi kita aman ok ehehe"
mendengar penjelasan Ayana membuat Ve tersenyum senang dalam hati. tapi batinya bertanya-tanya kenapa Naomi dan Ayana tidak ikut latihan dengan yang lain.
"kenapa deh kak liatin Ayana kaya gitu" ucap Ayana saat Ve menatapnya lekat
"aku cuma bingung aja kenapa kamu sama Naomi gak latihan" jawab Ve
Ayana menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal "ehehehe Ayana lagi kurang enak badan kak" katanya
Ve langsung tersenyum karena tau bahwa itu hanya alasan Ayana yang sama seperti dulu saat di tim J "kebiasaan deh suka males latihan" Ve menjawil hidung mancung Ayana dan membuat gadis itu terus menyengir
"udah yuk ah sekarang kita ke kamar kak Naomi aja" ajak Ayana mengalihkan pembicaraan dan Ve hanya menggelengkan kepala dengan sikap Ayana yang tidak pernah berubah
kini Ve mengikuti langkah Ayana yang membawanya menuju kamar Naomi.
"Ay kamu belum bilang ke kak Ve,kenapa Naomi gak ikut latihan?" tanya Ve yang mengingatkan Ayana kembali
"kak Naomi sakit" jawab Ayana
langkah Ve langsung terhenti membuat Ayana yang menarik tangan Ve juga ikut terhenti.
"Naomi sakit?" beo Ve yang diangguki oleh Ayana
Ve yang panik pun langsung berjalan cepat ke arah kamar Naomi dan meninggalkan Ayana yang masih terdiam di belakang melihat sikap Ve yang begitu mengkhawatirkan Naomi.
"Hufft enak ya dikhawatirin sama orang yang disayang,Ayana kapan ya?"
"Sekarang juga boleh Ay,kan gue sayang sama elo"
Deg!
Ayana memutar tubuhnya ke arah belakang dan tepat di hadapannya seorang gadis yang lebih tinggi dari Ayana tengah tersenyum manis ke arahnya.
"Acha!"
tbc
wkwkwk