"Jadi yang dari tadi aku senyumin itu guling?" kaget Ve ketika dirinya membuka gundukan besar yang tertutup oleh selimut tebal di atas tempat tidur Naomi adalah guling
Naomi yang bediri di belakang Ve dengan handuk putih yang menutupi tubuh polosnya langsung dibuat tersenyum oleh ucapan Ve yang ia dengar sendiri.
"jadi dari tadi kak Ve senyum-senyumin guling yang kakak kira itu aku?" goda Naomi yang seketika membuat Ve tersadar dengan apa yang ia ucapkan tadi
Ve turun dari tempat tidur Naomi lalu membalikkan tubuhnya menghadap Naomi. pandangan mereka pun bertemu dengan jarak yang awalnya tidak dekat namun kini menjadi sangat dekat ketika Ve berada tepat di hadapan Naomi.
"Eh!" kaget Naomi ketika Ve menarik pinggulnya dan mengikis jarak diantara mereka
deru nafas keduanya kian terasa dan saling menerpa wajah masing-masing. mata Ve menelisik area tubuh Naomi yang terekspos oleh penglihatannya.
"kakak mau ngapain?" tanya Naomi ketika Ve mengarahkan wajahnya ke area leher jenjang Naomi
Ve mengendus
"aku cuma mau pastiin aja kalo kamu beneran udah mandi dan wangi" jawab Ve yang membuat Naomi tersipu malu
pandangan mereka kembali bertemu dan Ve menuntun Naomi ke tempat tidur. perlahan Ve merebahkan tubuh Naomi di atas tempat tidur lalu menindihnya.
"sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu Mi dan jujur selama 3 minggu ini aku merindukanmu" ucap Ve tulus dan menatap dalam mata Naomi
Naomi membalas tatapan Ve padanya dan jari-jari lentiknya pun terulur membelai pipi Ve lembut.
"Aku udah maafin kak Ve dan aku juga merindukan kak Ve selama ini" balas Naomi
Keduanya saling melemparkan senyuman dan tanpa Naomi duga Ve mulai menyambar bibir ranumnya.
"Mmhh" desah Naomi ketika Ve tidak hanya melumat bibir ranum Naomi tapi tangan kirinya sudah bergeliya di payudara Naomi yang tertutup handuk putih polos
"Malam ini izinkan aku menyalurkan rasa rinduku sama kamu Naomi" ucap Ve di sela-sela cumbuannya pada leher jenjang Naomi
Naomi mengangguk sambil menikmati cumbuan Ve pada tubuhnya.
Karena sudah mendapatkan izin kini Ve dengan bebasnya melepaskan lilitan handuk dari tubuh Naomi. Matanya pun berbinar ketika melihat dua gundukan Naomi yang terlihat jelas di depan matanya.
"Selama 3 minggu ini ternyata aku melewatkan semua ini ya Mi" kata Ve yang menatap intens gundukan Naomi sambil dimainkannya dengan jari telunjuk
Pipi Naomi terlihat memerah seperti menahan malu ketika Ve memandangi gundukan miliknya.
"Jangan diliatin aja ih!" Dengan sedikit kesal bercampur malu Naomi menekan kepala Ve ke payudaranya dan membuat wajah mesum Ve terhimpit kebelahan payudara sintal Naomi
"Nggghhh" Naomi mendesah ketika lidah Ve menyapu belahan payudaranya
Ve begitu merasakan sesak tapi harum tubuh Naomi membuat nafsu Ve semakin diujung tanduk. Ve mengangkat wajahnya dengan bringas Ve melahap bibir Naomi lalu dikulumnya.
"Mhhhh" desah keduanya
"Keluarin lidah kamu Mi" pinta Ve dan dengan malu-malu Naomi menjulurkan lidahnya
Perlahan Ve melilitkan lidahnya dengan lidah milik Naomi lalu dengan bringasnya lagi Ve melahap lidah Naomi membuat Naomi menggelinjang nikmat.
"Ahhh" Ve melepaskan kulumannya pada Naomi dan kembali menatap intens mata sayu Naomi