Terpaan angin di sore hari membuat kedua mata indah itu terpejam membayangkan indahnya hidup bersama keluarga yang seharusnya kini ada bersamanya.
Suara gelak seorang anak perempuan terdengar sampai ke telinga dan membuat mata yang tadinya terpejam kini terbuka, mata indah itu mencari-cari dimana letak asal suara yang tadi didengarnya.
Matanya terus mencari ke kiri dan kanan hingga tiba akhirnya mata itu berhenti di suatu titik dimana ada seorang suami istri dengan kedua anaknya.
Anak perempuan itu yang tertawa.
Batinnya dalam hati sambil memperlihatkan senyum manisnya, matanya tak pernah berhenti memperhatikan keluarga itu.
Air turun dari langit secara perlahan mengenai atas kepalanya dan membuat kepalanya melihat ke arah atas menatap langit.
"Astaga... Hujan..!!" Ucapnya pelan dan terlihat kaget.
Dia pun pergi meninggalkan pinggiran danau yang sejak dulu menjadi tempat favorite nya terutama di saat dia butuh ketenangan. Dia berlari menuju tempat tinggalnya selama 18 tahun terakhir ini.
Sesampainya di panti, ia langsung masuk kekamarnya dan mengganti pakaian yang dipakainya tadi karena lumayan basah terkena air hujan.
Selang beberapa menit kemudian setelah mengganti baju, dia berniat keluar kamar untuk mengajari anak-anak panti lainnya yang lebih muda darinya untuk belajar. -semacam les-
Setelah keluar dari kamar, diapun berjalan santai dengan kaki jenjangnya yang sempurna bagi kaum hawa melewati lorong menuju Taman belakang yang dibuat khusus untuk tempat anak-anak belajar dengan kanopi yang terpasang agar acara belajar-mengajarnya lebih lancar tanpa ada gangguan hujan ataupun panasnya matahari terik.
Langkahnya terhenti setelah melewati ruangan kepala panti asuhan sekaligus orang yang menjaga anak-anak panti.
"Val..!!" ucap sang kepala panti sambil keluar dari ruangannya dengan sedikit larian kecil karena takut Val keburu pergi.
Val langsung membalikkan tubuh indahnya ke arah suara tadi
"Ya bun..?" tanya Val setelah melihat bunda berdiri di ambang pintu ruangannya
"Masuklah sebentar, ada yang ingin bertemu denganmu." ucap bunda -Ibu Dina- selaku kepala panti dengan lembut.
Val yang bingung untuk apa dia dipanggil dan siapa yang ingin bertemu dengannya semakin bingung setelah melihat sesosok wanita paruh baya yang cantik berdiri dari duduknya.
Setelah Val memasuki ruangan bunda yang sedang tersenyum menatap Val yang berjalan ke dekatnya.
"Duduklah Val.." Ucap bunda lembut dengan penuh kasih sayang, Val pun mengikuti perintah bunda dan duduk di hadapan sang wanita paruh baya yang cantik itu setelah menyalaminya.
"Val.. Bunda tau kalo di otakmu itu terlalu banyak pertanyaan yang muncul bukan?" Tanya bunda dengan menyunggingkan sedikit senyuman dan di balas Val dengan senyuman malunya.
"Kenalin ini Mrs.Alexander donatur terbesar sekaligus pemilik panti ini" ujar bunda mengagetkan Val.
"Bliau ke sini untuk membawamu. Mengangkatmu sebagai anaknya." jelas bunda kepada Val
"Apakah itu benar Mrs?"Tanya Val yang tidak percaya
"Jangan panggil aku dengan kata itu! Panggil aku tante! Jika bisa panggil aku Mommy, sayang" jawab Mrs. Alexander
uppss..
Maksudnya Mommy hehehe..
"Kau mau kan sayang? panggil aku mommy dan ikutlah ke rumah ku! Rumah kita..?" sambung mommy lagi dan mendapatkan anggukan sekaligus senyum terharu dari Val.
Merekapun berpelukan singkat
"Sekarang kemasilah barang-barang mu, mommy akan menjemputmu besok pagi" ucap mommy dengan tersenyum
*****
°Val POV
Hari ini aku akan pergi dan meninggalkan semuanya disini, anak anak yang ada dipantiini melepas kepergianku dengan sedih karena mereka sudah terlalu terbiasa kepadaku.
Tak lupa ku ucapkan terimakasih kepada bunda yang sudah merawatku selama 18 tahun dipanti ini dan memberikannya pelukan hangatku, dia sempat meneteskan air mata.
Selama di perjalanan aku tidak mengobrol banyak dengan mommy, dia hanya menanyakan bagaimana dengan kuliahku dan kegiatan harian ku.
Tak lama berselang mobil yang kunaiki ini berhenti di sebuah mansion mewah dengan halaman yang luas dan ada ayunan nya, aku langsung menatap mommy seakan2 menanyakan apakah aku akan tinggal disini.
Mommy yang mengerti akan kediamanku lalu menganggukan kepalanya sambil tersenyum, kami turun dari mobil dan mommy menarik tangan aku lembut mengajakku masuk kedalam rumah-istana-ini
Begitu masuk aku semakin takjub akan keindahan istana ini, aku langsung diajak mommy menuju lantai 3 menuju sebuah ruangan yang ku tebak adalah sebuah kamar.
"Ini adalah kamarmu sayang. Apakah kau menyukainya? Mommy sengaja memilih warna seperti ini, semoga kau menyukainya"ujar mommy yang mendapatkan senyum tak percaya ku
"ini terlalu Indah, mommy! Terima Kasih banyak!! "Kataku sambil menangis bahagia
"sudahlah jangan menangis!selamat menikmati kamar barumu, gantilah pakaian mu"ujar mommy dan pergi menuju lantai bawah
Baru 5 tangga yang dituruni mommy dan dia menoleh kearahku sambil tersenyum
"disebelah kiri kamarmu adalah ruang kerja Rafael putraku Dan disebelah kanan kamarmu adalah kamar tidurnya, sedangkan kamarku Ada dilantai dua"ucap mommy Yang membuatku melirik kekanan Dan kekiri Dan melihat pintu berwarna hitam Dan putih.
"Cepatlah ganti pakaianmu Dan segarkan dirimu, setelah itu mommy Akan mengajakmu berkeliling rumah"ucap mommy Dan langsung menuruni tangga
"Rafael..!!? Apakah aku Akan memiliki seorang kakak laki2?semoga kami bisa akrab"ucapku dalam hati. Aku langsung menutup pintu kamarku dan masuk kedalam kamar mandi, aku terperangah melihatnya ini benar2 mewah sekali.
Tanpa pikir panjang aku langsung mandi membersihkan tubuhku dan menyelesaikannya dengan cepat lalu aku turun kebawah dan mencari mommy
-update setiap tanggal genap
HAPPY READING 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dreams Come True
RandomValerie, atau yang biasa di panggil Val terpaku dengan apa yang terjadi, dirinya seolah-olah membeku ditempat tak dapat bergerak sedikitpun karena Rafael menciumnya tiba-tiba Rafael Menciumnya!! Val dapat melihat mata Rafael yang terpejam sedangka...