Sebenarnya udah males banget buat up!!Author pengen ngetes soalnya selama beberapa Bulan ini kebanyakan yang jadi silent readers!!
Kalo chapter 19 ini bisa dapet 10 vote + 5 komen author bakal nerusin SDCT sampe ending
Tapi kalo gak dapet author bakalan hiatus dalam jangka waktu yang lama mungkin gak bakal nerusin cerita ini lagiPlease.. Jangan jadi silent readers guys..!!
****
Rafael hanya diam memperhatikan bagaimana heboh nya gadis kembar itu memilih-milih coklat
"Cobalah.. Hanya sedikit tidak akan terjadi apa-apa padamu"Val menatap Rare yang menyodorkan satu bola coklat yang diatasnya terdapat almond dan menoleh kearah Rafael meminta persetujuan
"Dia tidak bisa memakan itu untuk saat ini"Rafael benar-benar keukeuh dengan pendiriannya yang tidak mengizinkan Val makn coklat
"Apakah kau dokternya? Makanlah, aku yang akan bertanggung jawab jika dokternya mengatakan tidak padamu"Rare terus memaksa Val membuka mulutnya
"Tunggu dulu!! Biarkan dokternya datang dulu, jika ia mengatakan tidak apa-apa maka aku akan membiarkan nya memakan semua coklat "
****
"Sayang sekali tuan.. Nona Alexander telah memakannya"ucap Rare dengan mimik wajah prihatin setelah memasukan satu buah coklat kedalam mulut Val
Rafael menggeram dan ingin membalas perkataan Rare namun niatnya itu terhalang karena suara berat pria yang tiba-tiba membuat Rare menegang
"Kenapa kau menyuruh ku untuk kemari tiba-tiba? "Ucap Leo dari arah belakang Rare
"Val memakan coklat, lebih tepatnya dipaksa memakan! Bukankah itu tidak baik dengan kesehatannya? "Tanya Rafael sinis menatap Rare
Rare yang mengetahui siapa yang berada dibelakangnya langsung menghela nafasnya pelan dan menunjukkan seringaiannya
"Kenapa dia bisa memakan nya? Berapa banyak yang dimakannya? " Leo membulatkan matanya sesaat setelah melirik kotak coklat yang hampir kosong
"Dia hanya memakan satu Mr. Collins.. " Rare membalik kan tubuhnya menghadap ke arah Leo dengan seringaiannya yang masih Setia menghiasi wajahnya
Melihat siapa wanita yang sedari tadi membelakanginya yang kini berbalik kearah nya membuat Leo tersentak kaget
"Jika hanya satu tidak apa-apa, asalkan jangan terlalu berlebihan" jawab Leo mantap tanpa melepaskan pandangannya dari Rare
Mendengar ucapan Leo, Rare semakin memperlebar seringaiannya dengan pandangan yang masih tertuju kearah orang yang 2 tahun ini dijauhi nya
"Baiklah.. Aku menang sir.. Dan yaa.. Semoga cepat sembuh sayang. Aku harus pergi sekarang, ada suatu hal yang harus kukerjakan"Rare membalikkan tubuhnya menatap Rafael lalu beralih kearah Val, mengecup pipi gadis yang sedari tadi hanya bisa terdiam melihat perdebatan yang sedang dipertunjukkan tadi
"Aku pergi lebih dulu, jika kalian ingin lebih lama disini aku tidak memaksa"ucap Rare menatap 2 sahabat kembarnya bergantian
TwoCa yang mengetahui apa yang membuat Rare mendadak ada urusan hanya mengangguk
Sebelum Rare melangkah menjauh tiba-tiba pergelangan tangannya ditahan oleh sebuah tangan
"Baiklah..em.. Mr. Collins terima Kasih sudah datang karena masalah sepele ini, ku rasa kau bisa kembali ke pekerjaanmu. Aku tidak ingin karena masalah kecil ini pasien-pasien mu yang lain menunggu terlalu lama"
Val menarik pergelangan tangan Rare untuk kembali duduk disebelahnya dengan tatapan diam dan jangan kemana-mana! Semua akan baik-baik saja
Rafael dan James yang tidak mengerti hanya memperhatikannya dalam diam
"Uuh.. Pengusiran yang halus nona? Tapi tak apa aku akan pergi, ada meeting yang sebentar lagi harus ku hadiri."Leo mengucap kan perkataan itu dengan wajah takjub akan ucapan Val
"Aku pasti bertemu denganmu lagi." Leo menatap tubuh wanita yang membelakanginya saat mengucapkan kalimat itu"sampai bertemu lagi"dan mengalihkan pandangan nya kearah Rafael dan TwoCa bergantian
Rare yang menyimak kalimat yang penuh penekanan dari pria itu, seketika dapat mencerna segalanya. Pergelangan tangan yang masih digenggam Val terasa mengeras
Val yang menyadari itupun langsung melirik tangan Rare yang meremas baju bagian bawahnya sambil menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan menetralkan detak jantung nya yang menjadi tidak karuan
"Apakah kau pernah memiliki hubungan dengannya? "Tanya James polos dan mendapatkan pelototan mata dari Val serta gelengan kepala yang menandakan untuk tidak bertanya lagi
"Aku akan mengambil air mineral dulu" Rafael dengan sigap menuntun Val yang ingin berdiri dan berjalan kedapur
"Apakah benar, Leo pernah memiliki hubungan dengan sahabat mu itu?" Tanya Rafael sekaligus membuka percakapan diantara dirinya dan Val
Val yang sibuk mencari teko kaca hanya menganggukan kepalanya tanpa bersuara menjawab pertanyaan yang diajukan Rafael tadi.
Dua insan itu kembali ke ruang dimana terdapat makhluk yang sudah menghancurkan ruang tamu menjadi tempat antah-berantah
"I'm home!! " teriak mommy di ambang pintu sambil menenteng heels putihnya
"Party? Huh..? " ucap daddy sambil memperhatikan keadaan sekitar ruang keluarga yang sudah menjadi kapal pecah
"Tempat ini mengalahkan konser Coldplay! Kalian benar-benar mengagumkan "
****
"Selesai.." sorak mommy setelah berhasil melepaskan jarum infus di tangan Val
"Apakah tidak sakit?" tanya Carissa yang sedari tadi memperhatikan Val lebih tepatnya tangan Val
"Kau tidak pernah masuk rumah sakit?" tanya Rare pada Carissa melihat bagaimana antusias sahabat nya itu yang mempermainkan mimik wajahnya
"Tidak! Tidak akan"ucap Carrisa spontan
"Waktu umur 8 tahun dia pernah terkena demam berdarah, aku dan *Mamu membawanya ke rumah sakit. Saat itu *Papu ada pekerjaan di luar negeri makanya aku dan Mamu yang membawa nya, ketika melihat jarum suntik Carissa kecil lari memutari satu rumah sakit sambil berteriak bahwa dirinya tidak menginginkan jarum itu"terang Callista menceritakan sambil mengingat-ingat betapa hebohnya rumah sakit dibuat kembarannya itu
"Diam kau.. Itu masih kecil! Anak kecil manapun akan takut ketika melihat jarum! "Geram Carissa melihat kembarannya itu membongkar kejadian memalukan yang dibuatnya waktu kecil
"Benarkah? Berarti sifat hebohmu itu memang ada dari kau masih kecil " ucap Rafael santai sambil menyeringai
"Apakah besok ada kelas?"tanya Val pada Rare yang berada disebelahnya
"Mungkin jarum mu sudah dilepas, tapi jangan berpikir kau akan masuk kampus dalam waktu yang dekat"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dreams Come True
De TodoValerie, atau yang biasa di panggil Val terpaku dengan apa yang terjadi, dirinya seolah-olah membeku ditempat tak dapat bergerak sedikitpun karena Rafael menciumnya tiba-tiba Rafael Menciumnya!! Val dapat melihat mata Rafael yang terpejam sedangka...