Chapter 16

57 4 1
                                    

"Dasar bodoh!!apakah kalian tidak tau bahwa cafe ini sudah ditutup semenjak 3 Bulan yang lalu!?karena ada tempat penyimpanan senjata terlarang bahkan obat-obatan terlarang di bawah gedung ini?!"Rafael tidak bisa lagi menahan amarah nya ketika sampai di depan cafe itu

Sedangkan di tempat lain, seorang gadis yang tak sadarkan diri berdiri dengan kaki yang menjinjit serta kedua tangan yang terikat keatas lebih tepatnya terlilit sempurna oleh tali tambang yang berukuran sedang di paku beton yang akan membuat siapapun kewalahan hanya karena ingin melepaskannya

Kedua pergelangan tangan itu tampak memerah, namun keadaan masih sama tak ada suara sedikitpun kecuali suara hembusan nafas yang teratur serta suara angin yang masuk lewat jendela lalu menerpa wajah gadis yang tak sadarkan diri itu

Mata yang tadinya terpejam perlahan terbuka, sampai akhirnya suara decitan pintu membuatnya menoleh. Mempertajam penglihatan nya karena keadaan sekitar yang terlihat gelap

"Siapa disana? "Tanya nya lirih

"Kau sudah sadar ternyata"ucap sosok siluet yang perlahan melangkah kearah sisi kanannya

Suasana tiba-tiba menjadi terang bersamaan dengan suara 'cletek', sosok siluet tadi ternyata seorang pria terlihat dari kemeja hitam yang dikenakannya serta rambutnya yang dibiarkan sedikit berantakan.

"Apakah kau merindukanku,,, Nn. Alexander? "Pria itu berbalik menghadap kearah gadis yang baru saja terbangun setelah berjam-jam tak sadarkan diri

Nn. Alexander!!

Gadis yang terikat itu adalah Val, dengan tatapan tak percaya Val semakin mempertajam penglihatan nya

"A-Al.. Aldri!? "Val mencoba untuk menarik tangannya namun sia sia malah hal itu semakin membuat perih ditangannya semakin besar

"Jangan banyak bergerak.. Itu akan menyakiti dirimu"ucap Aldri lelaki yang disebut Val tadi dengan melangkahkan kakinya menuju hadapan Val

"Kenapa kau melakukan ini?"tanya Val sambil menahan sakit di daerah pergelangan tangannya

"Kau ingin mengetahui nya?? Baiklah.. Kita akan mengobrol sedikit sebelum aku melaksanakan permainan nya"

Aldri duduk di sebuah sofa dihadapan Val dengan kaki kanan yang bertumpu pada kaki kirinya

"Setahun yang lalu.. Aku memiliki kekasih, aku benar-benar mencintainya namun 5 Bulan yang lalu dia tewas bunuh diri.. "Aldri menghela nafasnya, jujur saja mengingat kenangan itu membuat hatinya teriris kembali

"Dia bunuh diri, dia terjun dari lantai paling atas rumah sakit yang di tempatinya selama seminggu setelah kedua orangtuanya mati. Orang tuanya juga mati karena bunuh diri.. "Aldri lagi-lagi menghela nafasnya bermaksud menenangkan diri

"Anna.. Namanya Anna.. Anna adalah gadis yang cantik, ceria,sopan,pintar, selalu menuruti apapun perkataan orangtuanya.. Ayahnya adalah salah satu pesaing Mr. Alexander dalam bidang bisnis.."saat mendeskripsikan sosok Anna, Aldri memejamkan matanya berharap wanitanya berada dihadapannya saat dia membuka kembali matanya

"Suatu hari ayahnya mengalami kebangkrutan serta meninggalkan hutang disana sini karena daddy mu mengungkap kelicikan yang di perbuat oleh ayah Anna.. Pada malam harinya Ayah Anna awalnya menembak istrinya yang tak lain adalah ibu Anna..lalu mengarahkan pistol kearah mulutnya dan menarik pelatuk nya.."Aldri kembali membuka matanya dengan senyum getirnya seakan-akan menertawakan dirinya yang dengan bodohnya mengharapkan wanitanya dapat kembali lagi

"Disaat yang bersamaan aku dan Anna melihat kejadian itu.. Kami baru pulang dari acara ulangtahun temannya, bahkan teriakannya saat itu masih kuingat dengan jelas.. Selama dua hari Anna seperti orang gila,dan hingga akhirnya dia memintaku untuk menemaninya berkunjung ke makam kedua orangtuanya"Aldri terus menghela nafasnya disudut matanya keluar setetes cairan bening namun dengan cepat dia menghapus nya dengan kasar

Sweet Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang