"Berhentilah.. Bukankah itu bagus? Lihat kearah mereka" Bisik Daddy pada mommy yang sedari tadi terus mengoceh tanpa henti karena katakata dari putranya.
Namun peralihan yang dibuat Daddy cukup berhasil.
Wanitanya kini menyandarkan kepalanya pada dada bidang suami yang ada didepannya kini.
Menatap kearah putranya yang berani mengecup sekilas sudut bibir pasangan dansa nya tanpa perduli dengan orangorang disekeliling.
"Uhh.. Sedikit lagi sayang.."
Kalimat singkat yang memiliki makna lebih, entah apa itu. Hanya suami istri itu yang tau.
*
*
*Sesaat sebelum kejadian..
Tangan yang mungil itu diraih dengan lembut oleh tangan yang sudah jelas lebih besar.
Rafael meraih tangan kanan Valerie dan mengajaknya berdansa sedikit menjauh dari pasangan tua itu.
Pasangan tua yang masih tetap badass.
"Maaf.. " Bisik gadis yang sedang berdansa dengan nya
Mendengar kata maaf yang tiba-tiba terlontarkan tentu saja membuat sang pangeran kebingungan.
Ia rasa tak Ada kesalahan yang besar yang mewajibkan gadis dihadapannya harus meminta maaf.
"Untuk?" Tanyanya dengan tatapan yang langsung menusuk kedalam bola mata Val, menantikan jawaban.
"Kurasa aku mengganggu tidurmu tadi" Balas Val, bukan hanya balasan dari pertanyaan. Namun tatapan itu juga terbalaskan.
Tanpa memberhentikan gerakan perlahan yang mereka buat mengikuti alunan musik lembut.
"And here I am. "
Tangan kiri Rafael melepas pegangannya di pinggang Val. Memutar tubuh ramping itu dengan satu tangan yang masih tetap menggenggam tangan si gadis.
"Maaf.."
Mendengar kata itu terlontarkan lagi, bukannya membalasnya Rafael malah mencium pipi Valerie, namun jika yang melihat maka mereka akan mengira bahwa pria yang sedang berulang tahun itu mengecup bibir sang adik.
"Terimakasih.. "
Bisikan itu dibalas dengan tatapan hangat dari Valerie.
*
Acaranya telah selesai, namun dilanjut dengan acara keluarga.
Berdoa bersama dan dilanjut dengan pesta kecil-kecilan.
Dimana berbagai jenis minuman keras tersedia. Dari wine belasan tahun lalu, vodka, dan lainnya.
Bau yang kuat dari minuman itu masuk kedalam penciuman Valerie.
Membuat nya sedikit gelisah dengan segelas wine di genggamannya.
Tentu saja gadis itu memaksa untuk mencicipi minuman anggur itu.
Minuman anggur yang bahkan tak terisi seperempat digelasnya.
Sedangkan Rafael hanya menggoyangkan perlahan gelas yang berisikan wine dengan kadar lebih tinggi dengan gadis yang ada didepannya.
"Lusa kita kembali, persiapkan segala hal yang akan dibawa. Jika ada yang masih ingin di beli. Pergi besok, dan jangan balik lama lama" Ucap mommy yang lebih ke perintah.
"Mom, itu seharusnya katakata Daddy untuk kalian" Balas Rafael yang menunjuk para wanita dihadapannya menggunakan gelas ditangannya
"Yayaya terserah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dreams Come True
RandomValerie, atau yang biasa di panggil Val terpaku dengan apa yang terjadi, dirinya seolah-olah membeku ditempat tak dapat bergerak sedikitpun karena Rafael menciumnya tiba-tiba Rafael Menciumnya!! Val dapat melihat mata Rafael yang terpejam sedangka...