Chapter 23

15 2 0
                                    

Jeng jeng jeng..

Aku kembaliii!!!

Sebenernya udah selesai dari cukup lama, cuma baru di publikasikan.

Kali ini beneran update kok.
Setelah sekian lamaaa😭

Jangan lupa ninggalin jejak, berupa komentar dan bintang nyaa

Grazie

*
*
*
*
*
*

"Dimana kau mendapatkan ini? Apakah ini terjatuh?" Tanyanya dengan suara beratnya kepada anak kecil tadi.

"Aku menemukannya disitu, apakah ini milik paman?" Jawab sang anak terlihat bingung setelah menunjukan letak dimana benda itu terjatuh.

"Yaa ini milikku, bisakah berikan padaku?"

"Tentu.. oh ya.. tadi aku melihat 2 wanita bersama beberapa pria masuk ke dalam bangunan itu.. mungkin paman mengenalnya.."

Kata-kata itu tentu saja membuat kepala pria dengan kunci mobil di genggaman nya itu menatap gedung disampingnya.

*****

Dengan cepat pria jangkung itu melangkah kasar menuju pintu kaca besar yang otomatis dapat terbuka sendiri.

Rasa khawatir menyelimuti nya, dengan langkah tergesa gesa dia menatap sekeliling.

Hanya ruangan kosong. Tak ada seorangpun, padahal gedung itu yang tak lain adalah salah satu hotel terbaik di kota ini.

Ekor matanya menatap ke sepenjuru koridor. Matanya terhenti pada angka 33 didekat pintu lift itu.

Dengan segera ia memasukinya, berharap apa yang ia pikirkan benar adanya.

" Aku akan menghabisinya. " Gumamnya geram, seraya menatap angka yang terus bertambah satu persatu.

Ting.

Suara itu mengalihkan pandangannya kembali ke depan. Dengan garis bibirnya yang rata, ia berjalan sedikit tergesa-gesa untuk sesegera mungkin mendapatkan apa yang ia cari sampai dilantai teratas itu.

Keadaan gelap yang ditemani hembusan angin malam. Hanya itu yang ia rasakan. Perlahan. Dengan pasti ia melangkah kan kakinya satu demi satu. Hingga akhirnya suara gesekan disamping nya membuatnya menoleh tiba-tiba.

Pantulan cahaya mengenai seluruh wajah nya, bahkan hampir satu tubuhnya. Pantulan cahaya yang menampilkan seseorang yang dia cari bersama dengan beberapa orang lainnya.

"Val.. " Ucap nya yang terdengar seperti lirihan.

*****

"...... Last, terimakasih karena telah merawat ku selama beberapa hari terakhir ini." Ucap gadis yang berada dalam tampilan tadi dengan senyum terbaiknya yang sedari awal di tatap Rafael tanpa henti.

Pantulan cahaya itu meredup, meninggalkan kegelapan.

"Happy birthday. " Bisikan pelan dari arah belakangnya mengharuskannya untuk memutarkan tubuhnya.

Wajah yang dicarinya dari awal berada di depan nya. Persis dihadapannya. Wajah yang samar-samar hanya dengan pencahayaan api dari beberapa lilin.

Senyuman yang sama. Senyuman gadis itu tak pernah lepas setelah mengucapkan ucapan terakhir nya pada pemuda yang tingginya lebih dari nya. Mengharuskannya untuk tetap sedikit menengandahkan kepalanya dihadapan api yang menari-nari diatas lilin.

Sweet Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang