Hallo guys!! Special chapter karena hari ini AUTHOR ULTAH!! 😳
Horeee..!! 🎉
Keliatan banget minta di ucapin 😁
Chapter 18 ini lebih panjang dari biasanya..!! Kalo biasanya sampe 1000 lebih ini 2000 lebih hahah
Sebenarnya pengen buat 2 chapter tapi kayaknya waktu mepet banget jadi di gabungin deh jadi satu Chapter 😌 gpp kan??hahahah 😂
Btw jangan bosen-bosen baca cerita yang gak jelas ini!! Huaaa..!!😭padahal niat awal buat cerita cuma mau ngeliat gimana respon para readers!!
Tapi gpp seenggaknya kalian nikmati karya aku yang ini 😳
Author nya makin tua makin gak jelas 😂😂
Selamat membaca!! ❤❤❤****
Val terus menatap Rafael yang entah kenapa bisa menjadi begitu tampan ketika memakai kacamata nyaMatanya memberat sudah bermenit-menit dia menatap Rafael terus sampai akhirnya mata itu tertutup dan di iringi suara nafas yang teratur
****
Rafael menutup laptopnya dan melangkah mendekati Val, menatap wajah cantik yang sedang terlelap, dan mengecup singkat keningnya
"Selamat tidur, sweetheart.. " Gumam Rafael pelan sambil menampilkan senyum gelinya dan melangkah pergi menuju kebawah
Rafael mendatangi orang-orang suruhan nya itu dan bersiap untuk melepaskan kepala mereka satu per satu
"Jangan sekarang.. Dan jangan di rumah.. Kau bisa menghabisi mereka di tempat mommy nanti "
Mommy menepuk pundak Rafael"Pergilah.. Jangan sampai kalian bertemu dengan nona kalian untuk sementara ini.. Mungkin dia akan phobia terhadap pria selama beberapa waktu "ucap Mommy lagi
"Lebih baik kita bicarakan ini didepan "ucap Rafael dengan mata tajam nya yang menatap orang-orang yang berada di depan nya
30 menit..30 menit Rafael baru kembali kekamar setelah memberikan pelajaran kecil untuk orang-orang suruhannya
Jika daddy tidak datang mungkin bukan hanya 30 menit tapi bisa sampai berjam-jam lamanya
Rafael masuk kekamarnya, hal pertama yang dilihatnya adalah tempat tidurnya yang kosong tanpa adanya Val
Rafael mencari Val di kamar mandi namun tidak ada, tujuan kedua nya adalah balkon. Dapat dilihatnya gadis itu tengah menikmati angin malam yang menerpa wajahnya dengan kedua telinga yang tersumpal headset
"Sebaiknya kau masuk, angin malam tak baik untuk kesehatanmu "ucap Rafael setelah melepaskan salah satu headset dari telinga Val
Val sontak menoleh dan mendapati Rafael tengah menatap nya dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana
Tanpa banyak bicara, Val masuk kembali ke dalam kamar Rafael dengan mendorong perlahan tiang infusnya
Rafael membantu Val dengan sigap, sampai akhirnya Val duduk di pinggir kasur
"Kenapa isi infusnya selalu seperti ini? Aku merasa infusnya tidak mengalir "ucap Rafael bingung
"Mommy baru saja mengganti botol infusnya"Val menaikkan kedua kakinya keatas kasur dengan kepala yang menyender di kepala ranjang Rafael
Rafael beranjak dari sisi Val menuju ke sisi kasur yang lainnya mengambil sebuah cream pasta yang di anjurkan dokter untuk pergelangan tangan Val
"Berikan tanganmu.. "Pinta Rafael sambil mengulurkan tangannya kearah Val setelah naik keatas tempat tidur
Val mengulurkan tangannya ragu-ragu sampai akhirnya Rafael meraihnya dengan cepat dan menggenggam nya dengan lembut
"Lupakan semua itu.. Aku tidak akan menyakiti mu"ucap Rafael lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dreams Come True
RandomValerie, atau yang biasa di panggil Val terpaku dengan apa yang terjadi, dirinya seolah-olah membeku ditempat tak dapat bergerak sedikitpun karena Rafael menciumnya tiba-tiba Rafael Menciumnya!! Val dapat melihat mata Rafael yang terpejam sedangka...