Mission 6 - Living Together

20.2K 1.7K 21
                                    

Mia bangun pagi-pagi sekali untuk memasak, ia bangun jam setengah enam pagi saat hari libur sekolah seperti ini. Ia memasak berbagai makanan khas indonesia. Dari mulai rendang sapi, gudeg khas yogyakarta, sayur sop iga, dan berbagai macam lauk lainnya. Ia juga menyiapkan buah, dan membuat kopi untuk 7 orang. Lalu menata meja makan dan menaruh semua masakannya dengan rapih.

"Kau sedang apa dongsaeng (adik)?" tanya Jay yang baru bangun tidur melihat Mia yang sedang menyiapkan meja makan.

"Tentu saja aku sedang menyiapkan makanan oppa (kakak)." Kata Mia datar tanpa menoleh sedikit pun.

"Apakah kau masih marah?" Tanya Jay cemas.

"Tidak, aku tidak marah. Sikapku memang seperti ini jadi jangan salah sangka. Aku tidaklah mudah bergaul, bahkan aku tidak punya teman satu pun selama ini." Katanya tersenyum kecil kepada Jay.

"Benarkah? Wahh, pasti mereka ketakutan karena selalu melihat wajahmu yang tidak pernah tersenyum itu." Kata Jay bercanda.

"Yah, mungkin begitu." Kata Mia menanggapi.

"Kenapa kau sangat sopan memanggil nama kami? Kau bahkan memanggilku oppa."

"Memangnya kenapa? Aku selalu menghormati orang yang lebih tua dariku. Karena itu aku menganggap kalian semua sebagai kakakku."

Jay sedikit kaget dengan jawaban gadis itu. Ia tidak menyangka bahwa gadis itu sepertinya menganggap semua laki-laki yang tinggal bersama nya ini adalah kakaknya.

"Kau baik sekali. Bahkan kau mau mengurus dan memasak untuk kami." Kata Jay tulus.

Mia jadi salah tingkah dibuatnya, memang sikap Mia dingin dan kaku tapi sebenarnya ia sangat perhatian dengan orang-orang sekitarnya.

"Oppa, bisa kah kau menolongku?" tanya Mia kepada Jay.

"Aku harus melakukan apa?"

"Tolong bangunkan yang lainnya, dan suruh mereka menggosok gigi sebelum turun ke bawah untuk makan, kau juga harus menggosok gigimu oppa." Katanya tertawa.

"Baiklah dongsaeng." Kata Jay balas tertawa.

Lalu jay pun naik ke lantai dua dan membangunkan mereka satu persatu. Lalu 10 menit kemudian mereka semua turun dari lantai dua dan menuju ruang makan dan duduk dikursi masing-masing.

"Kau yang memasak semua ini Mia-chan?" tanya Kevin sambil terkagum-kagum.

"I..iya." kata Mia terbata-bata karena Kevin yang biasanya kelihatan pendiam, tapi kali ini sepertinya dia yang paling bersemangat.

"Maaf ya, aku hanya bisa menyiapkan ini. kalau kalian tidak suka makanannya, kalian boleh tidak memakannya. Dan maaf kalau tidak enak dan tidak sesuai selera kalian." Kata Mia dengan nada datar tapi sedikit malu. Lalu duduk dikursinya dan mulai ikut makan.

"Itadakimasu.(selamat makan)" Kata Mia pelan.

"Mi, ini apa? Enak sekali rasanya." Kata Steve menunjuk rendang sapi.

"Itu rendang sapi kak, makanan khas sumatra barat." Kata mia sambil mengunyah makanannya.

"Mia, kamu bener-bener jago masak ya. Sumpah, masakan kamu enak semua!" Kata Richi sambil mengunyah makanannya banyak-banyak dan cepat, seperti orang tidak makan dua hari.

"Makannya pelan-pelan aja, itu masih banyak kok." Kata Mia menasehati semua laki-laki didepannya yang saat ini makan dengan lahapnya.

Diam-diam Aldo memperhatikan Mia yang tersenyum geli karena melihat mereka makan dengan sangat lahap. Mia menyadari kalau Aldo sedang memperhatikannya, ia terdiam berhenti tersenyum dan salah tingkah.

Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang