Mission 5 - Basement

20.7K 1.8K 52
                                    

Saat ini mereka berada di lantai dasar. Mia berjalan ke arah bagian belakang rumah yang sangat besar itu. "pintu disebelah kiri itu adalah dapur dan ruang makan. Dan pintu sebelah kanan adalah pintu menuju halaman belakang, disana ada sebuah kolam renang dan lapangan golf mini." Mia membuka pintu yang ada ditengah dan menuju ke bagian belakang rumah.

Ternyata itu adalah pintu menuju sebuah ruangan kecil yang hanya berisi beberapa benda, diruangan itu hanya berisi sebuah kursi, meja, lemari  dan juga sebuah lukisan yang tergantung disebelah rak buku itu.

Mia berjalan ke arah lukisan itu diikuti yang lainnya. Ia menekan tombol kecil yang ada dilukisan itu, kemudian dinding dan lukisan tersebut bergerak dan berputar lalu berganti menjadi sebuah alat pemindai DNA. Ia menempelkan telapak tangannya pada benda tersebut, dan sesaat kemudian lemari disebelah pemindai DNA tersebut ikut bergeser, dan membentuk sebuah pintu masuk dan tangga yang menuju ke ruang bawah tanah. "Ayo ikut aku." kata Mia melihat ke arah 6 orang laki-laki yang sedang terkagum-kagum melihat teknologi tersebut.

"Apakah itu pemindai sidik jari?" Tanya Billy penasaran.

"Bukan, lebih tepatnya pemindai DNA. Pintu ini tidak akan terbuka kalau DNA kalian tidak terprogram di dalam alat tersebut. Karena itu, setelah aku memperlihatkan ruangan yang ada dibawah tanah ini, aku akan mengatur agar DNA kalian terprogram di alat tersebut. " Kata Mia menjelaskan.

"Memangnya ada alat yang seperti itu? Bukannya alat pemindai DNA hanya bisa dipakai satu orang?" Tanya Jay bingung.

"Tentu saja ada, barusan kau melihatnya kan oppa?" kata Mia tertawa geli.

Setelah mereka menuruni tangga ternyata ruangan bawah tanah ini sangat besar. Dan ada 5 pintu diruang bawah tanah itu. Mia berjalan ke pintu paling ujung sebelah kiri, lalu membukanya. Mia masuk keruangan dibalik pintu tersebut bersama 6 orang lainnya.

"A..apa ini?" Tanya Aldo tak percaya.

"Ini adalah ruangan senjata, semua senjata yang akan kita pakai sudah di sediakan. Aku akan menyebutkan beberapa benda yang ada diruangan ini. Disini ada pistol semi otomatis, senapan otomatis, katana, shinobigatana, granat mini, bom asap, dan bukan senjata saja, tetapi seperti alat-alat canggih yang sudah disiapkan oleh CIA. Alat yang mengeluarkan gelombang elektromagnetik, alat anti elektromagnetik, kacamata pemindai gerak, rompi anti peluru dan berbagai macam alat lainnya untuk kita beraksi." Kata Mia menjelaskan.

"Apakah semua ini boleh kita pakai?" tanya Billy tak percaya.

"Tentu saja Billy, ini semua memang khusus disediakan untuk kita." Kata Mia tersenyum.

"Ayo, keruangan selanjutnya." Kata mia berjalan keluar dari ruangan. Lalu membuka ruangan yang ada di seberang ruangan senjata.

"Ini adalah ruang latihan menembak, apakah diantara kalian ada yang pernah memegang dan memakai senjata api sebelumnya?" Tanya Mia dengan ekspresi datar.

"Aku sering menggunakannya, karena aku adalah seorang buronan." Kata Steve tersenyum geli dan sedikit salah tingkah.

"Aku tahu Steve, aku juga seorang buronan. Kau tahu siapa saja yang sedang mengejarku saat ini?" kata Mia sinis.

Steve menggeleng.

"Aku sedang diburu oleh FBI, NSA, MI6, teroris, Triad, Mavia dan pembunuh bayaran presiden amerika." Kata Mia menghela nafas.

Semua orang yang ada didalam ruangan itu terlihat sedikit kaget, bahkan Steve yang seorang buronan sama sepertinya pun tak percaya bahwa gadis cantik didepannya itu ternyata lebih dari dugaannya.

"Baiklah, jadi siapa yang bisa menggunakan senjata api selain aku dan Steve?" tanya Mia.

Tidak ada yang menjawab, "Oke, kalau begitu mulai besok kalian semua akan berlatih menembak, aku dan Steve akan membantu kalian semua." Kata Mia santai. Kemudian ia berjalan keluar pintu dan membuka pintu berikutnya, dan mereka mengikuti gadis itu dari belakang.

Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang