"Besok aku dan kak Aldo harus sekolah, jadi selama kami sekolah kalian harus berlatih menembak seperti kemarin. Setelah kami pulang dari sekolah kita akan melanjutkan latihan pertarungan lagi." Kata Mia membuka pembicaraan saat makan malam.
"Apa kami akan melawan mu lagi?" tanya Steve was was.
"Tidak kali ini kalian akan saling bertarung satu lawan satu. Aku hanya akan mengawasi kalian saja." Jawab Mia tanpa menoleh sedikit pun.
"Tapi bagaimana dengan Aldo? Apa dia bisa mengikuti perkembangan kami nanti?" Tanya Jay yang sejak tadi hanya diam.
Mia menoleh ke arah Aldo sebentar tanpa berkata apa pun. Semua orang menoleh ke arahnya untuk meminta jawaban darinya. Mia menghela nafas pendek, "Setiap malam aku akan khusus melatihnya sendiri." Jawab Mia pendek.
Yang lain hanya manggut-manggut mendengar jawaban dari Mia, Kevin melihat ke arah Aldo sesaat lalu membaca pikiran laki-laki itu. Kevin sedikit terkejut, setelah ia membaca pikiran Aldo yang ternyata diam-diam merasa senang dengan keputusan Mia itu.
Keesokan harinya Mia bersiap-siap untuk berangkat sekolah, tetapi sebelum itu ia sudah menyiapkan sarapan di meja makan untuk semua penghuni rumah tersebut. Setelah ia dan Aldo sarapan mereka segera bergegas berangkat sekolah.
"Mia, bareng aku aja. Aku bawa motor, lagian kan kita satu sekolah." Kata Aldo menawarkan Mia untuk berangkat bersamanya.
"Enggak usah kak, aku bisa naik bus. Lagian mereka taunya kita enggak saling kenal, nanti yang lain malah curiga." Tolak Mia halus.
"Hmm.. bener juga sih. Kalo gitu ke halte bus nya bareng aja, kan halte bus lumayan jauh dari sini." Kata Aldo belum menyerah.
"Oke, terserah kakak aja." Kata Mia tak mau memperpanjangnya.
"Kalian udah mau berangkat?" tanya Kevin dari lantai dua.
"Iya nii-san, oh iya tolong bangunin yang lain ya, nanti kopi nya keburu dingin. Mia udah nyiapin semuanya di meja makan." Kata Aldo menjawab.
"Oke, tenang aja nanti dibangunin semua kok." Jawab Kevin yang masih terlihat kusut baru bangun tidur.
Mia hanya diam, bahkan ia seperti tidak mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Mia pun pergi keluar dari rumah itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Aldo yang melihatnya pun segera berlari mengejarnya. "Kami berangkat ya nii-san." Kata Aldo sambil melambaikan tangan kepada Kevin, Kevin pun membalas lambaiannya dan tersenyum geli melihat kelakuan dua orang yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri itu.
Setelah sampai sekolah Mia tentu saja mendapat sorotan aneh dari mata semua orang yang melihat dirinya. Mia tidak menghiraukan tatapan mereka, karena itu bukanlah hal yang baru baginya. Baginya setiap hari itu sama saja, ia tidak merasa kalau sekolah itu menyenangkan.
Bahkan belajar pun menurutnya tidak menarik karena semua soal yang ia kerjakan bisa dijawab semua olehnya, bukannya ia sombong tetapi memang itu lah kenyataannya. Bisa di bilang kemampuan otaknya diatas rata-rata karena itu semua pelajaran yang ia pelajari bisa dimengertinya dengan mudah. Mia sebenarnya bukan lah anak yang sombong tetapi ia hanya tidak mudah bergaul dan berbaur dengan yang lainnya.
Setelah ia sampai di kelasnya ia melihat Aldi yang sedang mengerjakan sesuatu, ia terlihat sangat serius dan tidak menyadari keberadaan Mia yang sudah duduk disampingnya, saat ia menengok ia terlihat kaget karena tiba-tiba disebelahnya sudah ada seseorang.
"sejak kapan lo disitu Mi ?" tanya Aldi kaget bercampur panik.
"Barusan." Kata Mia pendek sambil melihat ke arah buku yang ada dimeja Aldi, rupanya ia sedang mengerjakan PR matematika. Melihat hal itu Mia menjadi sedikit kasian kepada temannya itu lalu kemudian ia merogoh-rogoh tasnya mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent (END)
Боевик#11 in Action (13-09-17) Secret agent, atau yang biasa dipanggil SA. sekelompok orang yang selalu muncul di berbagai belahan dunia kriminal. Hampir tak ada seorangpun yang pernah selamat ketika bertemu mereka. Laki-laki atau perempuan? Usia? bahkan...