Mission 29 - Phantom Queen

12.3K 1.2K 8
                                    

"Apa ia teman dekatmu?" Billy kembali bertanya.

"Tidak, kami tak begitu dekat. Kami hanya teman sekelas, dan kebetulan tempat duduknya didepan tempat dudukku. Tapi ia memberiku sebuah hadiah karena saat itu aku ulang tahun."

"Kapan ia pindah sekolah?" Kali ini Jay yang bertanya.

"Kira-kira sekitar awal bulan Juli.."

"Awal bulan Juli?" Steve berfikir keras. "Kenapa? Kenapa ia pindah?"

Semuanya berpikir dan tiba-tiba Aldo teringat sesuatu. "AH! Itu saat Black Cloack menyerang ke sekolah!"

"Benarkah?!" Steve tak percaya.

"Aku yakin sekali. Mia kaluar dari rumah sakit saat Oktober, ia koma selaa tiga bulan. Jadi saat Mia masuk rumah sakit sekitar pertengahan bulan Juli, jika ia pergi saat awal Juli itu artinya sebelum kejadian besar itu terjadi." Aldo melanjutkan asumsinya.

"Jika memang benar apa yang dikatakan Aldo, itu artinya selama ini ia sudah tahu keberadaan kita, ia bahkan sekelas dengan Mia. Ia mengetahui semuanya, dan ia yang merencanakan semua ini sehingga Black Cloack tahu keberadaan Mia. Tidak! Tak hanya itu.. ia pasti tahu markas kita, dan juga tempat ini." Jay mulai panik dan berkeringat.

"Richi.. apa ada seseorang disekitar ruangan ini?" Kevin bertanya.

Richi menajamkan pendengarannya dalam radius 30 meter dari tempat mereka berada, bahkan suara deru napas seseorangpun ia akan segera mengetahuinya.

"Ada, tepat didepan pintu ruangan ini." Richi kaget.

Steve langsung berlari kearah pintu dan membukanya. Tiba-tiba saja Steve terlempar kembali kedalam ruangan.

Anggota S.A langsung berdiri dan bersikap siaga, masing-masing dari mereka mengeluarkan sejata yang diselipkan di balik baju mereka.

"Siapa kau!" Kevin menodongkan pistolnya kearah seorang perempuan berambut hitam panjang.

"Ah.. rupanya aku ketahuan ya.." Kata gadis itu tersenyum sambil memasuki ruangan.

Steve yang terdorong dan terjatuh kembali berdiri sambil memegangi dadanya.

"Ha..hati-hati. Ia bahkan tak menggerakkan jarinya sedikitpun untuk menjatuhkanku." Steve kembali bersiap dengan kuda-kuda beladirinya. Sebenarnya ia bisa saja menggunakan kekuatannya, tapi tadi ia terlalu kaget dan tak sempat memakai kekuatannya.

"Lily?!" Melly berseru kaget.

"Ah, ternyata ada Melly juga. Lama tak bertemu." Lily melambaikan tangannya kearah Melly.

"Aku sedih karena kau juga ikut berada dipihak mereka." Lily membuat ekspresi wajah sedih, tapi lalu kembali menyeringai lebar, "Tapi, tenang saja..sebentar lagi juga kau akan mati."

Lily perlahan mengangkat tangannya, dengan cepat kilat Aldo berlari kearahnya.

Tapi tiba-tiba ia menghilang.

Semua orang panik dan menajamkan mata mereka.

"Keparat! Kemana dia?!" Teriak Aldo kesal.

"Jangan kasar seperti itu. Aku datang kemari hanya untuk melihat Mia." Lily yang tiba-tiba muncul disebelah ranjang Mia.

Mereka semua diam dan melotot kearah Lily yang tersenyum menatap Mia yang terbaring di hadapannya.

"Jangan sentuh dia.. JANGAN SENTUH DIA!!" Suara Kevin menggelegar diruangan itu.

"Hahaha.." Lily tertawa. "Ekspresi wajah kalian sangat lucu. Aku tak menyesal sudah datang kemari."

Lily terus tertawa dan membuat mereka marah.

Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang