Prolog

53.2K 3.2K 90
                                    

Seorang laki-laki paruh baya terlihat sedang sibuk memeriksa keadaan sebuah rumah yang lumayan besar yang sudah terlalap api, yang tersisa hanyalah puing-puing dari rumah tersebut saja. Ia adalah salah satu petugas kepolisian yang saat itu ditugaskan untuk mencari tahu apa sebenarnya penyebab kebakaran tersebut. Pihak kepolisian sudah menyelidiki rumah tersebut, dan ternyata rumah tersebut dihuni oleh pasangan suami istri beserta kedua anaknya. Tetapi baru 2 jenazah yang baru ditemukan dalam insiden kebakaran tersebut. 2 jenazah itu adalah pasangan suami istri tersebut, sedangkan jenazah kedua anaknya sampai saat ini belum bisa ditemukan. Laki-laki paruh baya itu memasuki puing-puing rumah tersebut, dan mencoba mencari apakah masih ada yang tersisa untuk dijadikan sebuah petunjuk. Ia memeriksa sebuah kamar yang sudah tidak berbentuk lagi, dan ia menginjak sesuatu. Ia menginjak sebuah foto berukuran sedang dan berbingkai. Didalam foto itu ada dua orang anak kecil yang sedang tersenyum,dilihat dari besarnya ukuran tubuh dua anak itu didalam foto, yang laki-laki adalah kakaknya. Dan yang perempuan adalah adiknya. Anak perempuan itu mempunyai dua warna bola mata yang berbeda, mata sebelah kanannya berwarna biru, sedangkan mata kirinya berwarna hitam. Memang pinggiran foto tersebut sudah agak hangus terbakar, tetapi masih terihat jelas wajah dua anak kecil tersebut. Menurut laki-laki paruh baya itu, kira-kira anak laki-laki itu berusia sekitar 7 tahun. Sedangkan anak perempuan itu berusia 5 tahun.

Saat itu, terdengar suara rintihan dari tumpukan puing-puing yang berada tidak jauh dari laki-laki tersebut. Lalu laki-laki tersebut segera mencoba mengangkat semua puing-puing yang berat itu sendirian, lalu setelah semua puing-puing itu terangkat, terlihat seorang anak perempuan yang terlihat meringkuk dibawah meja yang lumayan besar. Anak perempuan itu terlihat tak berdaya, ia terluka dibagian kepalanya yang mengeluarkan darah.

Laki-laki itu pun segera menghubungi petugas untuk meminta pertolongan, tidak lama setelah ia meminta bantuan petugas polisi yang lainpun segera berdatangan dan membawa anak perempuan itu kerumah sakit dengan mobil ambulans yang sudah dipersiapkan.

***

"nama kamu siapa?" tanya laki-laki paruh baya itu kepada anak perempuan yang saat ini terlihat bingung dan baru sadarkan diri.

"aku.. aku Mia." Jawabnya pelan.

"sekarang kamu ada dirumah sakit, jadi kamu enggak perlu takut." Kata laki-laki itu tersenyum.

"mama... papa...kakak dimana?" tanya anak itu sambil mulai menangis.

Laki-laki itu tidak bisa menjawabnya.

"mama,papa, dan kakak dimana?" ulang anak perempuan itu sambil terus menangis.

"mama, papa dan kakakmu sudah ada disurga sayang." Kata laki-laki itu sambil mengusap-usap kepala anak itu.

"aku mau ikut mama,papa,dan kakak kesurga.." kata anak itu sambil menangis semakin keras.

"aku mau ikut mereka..." Jerit anak itu sambil menangis.

"Enggak perlu sayang, kamu disini aja ya sama om." Kata laki-laki itu sambil memeluk tubuh mungil anak itu. Setelah puas menangis anak itu terlelap kembali didalam pelukan laki-laki itu.

***

Beberapa bulan setelah kejadian itu mia di angkat menjadi anak oleh laki-laki itu. Ternyata laki-laki paruh baya itu adalah seorang polisi dengan pangkat tertinggi dari Interpol yaitu Direktur Interpol Indonesia, Wahyu Subrata. Laki-laki itu berusia sekitar pertengahan empat puluh tahun. Ia tidak memiliki anak, dulu ia memang memiliki istri, tetapi istrinya meninggal diusia muda. karena itu ia mengangkat Mia sebagai anaknya. Ia menyayangi Mia seperti darah dagingnya sendiri. Dan ia pun mendidik mia dengan sangat baik.

"Ayah, mia boleh ikut ayah bekerja?" tanya mia kepada ayah angkatnya itu.

"Memangnya kamu nggak takut?"

"Enggak kok, mia malah ingin jadi seperti ayah. Ayah seperti pahlawan yang ada di film-film. Selalu menolong yang lemah, dan menghentikan semua orang yang jahat." Kata mia bersemangat.

"Bener, kamu ingin jadi seperti ayah?" tanya wahyu kepada anaknya.

"Iya, Mia juga ingin menjadi kuat seperti ayah!" teriak mia yakin.

***

Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang