Mission 21 - Afraid Of..

13.6K 1.3K 17
                                    

"Kak.."

"Hmm" Jawab Aldo sambil membereskan barang-barang Mia selama dirumah sakit. Sudah seminggu semenjak Mia sadar dari komanya, jadi ia sudah diperbolehkan pulang.

"Yang lain kemana, kenapa cuma kakak yang jemput Mia?" Tanya Mia penasaran.

"Kakak juga enggak tau, mungkin mereka ada urusan lain."

"Emang mereka enggak seneng ya Mia keluar dari rumah sakit?" Kata Mia sewot. Lalu menutup sebelah matanya menggunakan penutup mata warna hitam yang biasa ia pakai.

Aldo hanya tertawa melihat tingkah Mia yang lebih mirip anak kecil dari pada Mia yang biasanya.

"Yuk, pak Slamet udah nunggu kita di depan rumah sakit." Ajak Aldo sambil membungkukkan badannya membelakangi Mia.

"Kenapa harus digendong sih? Mia kan bisa jalan sendiri." Kata Mia membantah.

"Kamu masih lemes, kalau kamu jalan sendiri nanti kelamaan. Kasian pak slamet udah nungguin tuh."

Mia menghela napas panjang, ia tidak bisa membantah lagi. Tapi akhirnya ia naik juga ke punggung Aldo. Aldo tersenyum, ia senang bisa mempunyai kesempatan seperti itu.

"Kakak enggak malu?" Tanya Mia saat digendong.

"Kenapa malu? Kita kan pacaran." Jawab Aldo santai.

Mia kaget mendengar jawaban Aldo, ia merasa pipinya memanas. Mia tidak bicara apa-apa lagi setelah itu. Bahkan setelah sampai di rumah mereka.

Saat sampai dirumah, Mia dan Aldo masuk kerumah. Tapi tidak ada siapapun, keadaan rumah sangat sepi.

"Lho, kenapa sepi banget?" Tanya Mia kepada Aldo.

Aldo yang ditanya hanya mengangkat kedua bahunya, menandakan kalau ia juga tidak tahu. Tiba-tiba ruangan itu menjadi gelap gulita, Mia refleks langsung memeluk lengan Aldo yang ada di sampingnya.

Setelah itu terdengar suara banyak orang menyanyikan lagu "Happy Birthday" dan ruangan itu kembali terang oleh lilin-lilin yang membentuk lingkaran di atas kue tart.

Orang yang membawa kue tart itu adalah Kevin, dan diruangan itu tiba-tiba saja banyak orang yang Mia kenal bermunculan sambil bertepuk tangan sambil bernyanyi. Mia masih bingung, ia tidak tahu siapa yang berulang tahun, sampai ia melihat di kue tart itu tertulis 'Happy Sweet Seventeen Mia". Untuk memastikan lagi, ia mengambil handphone yang ada di saku celananya untuk melihat tanggal.

'10 Oktober 2016'

Saat Kevin sampai di depan Mia, ia menyodorkan kue tart penuh lilin yang menyala itu di depan wajah Mia untuk ditiup. Tapi, ekspresi Mia langsung berubah dan tanpa ia sadari ia mundur selangkah saat kue tart dengan lilin-lilin yang menyala itu mendekatinya.

Semua orang menyadari ekspresi Mia yang langsung berubah ketika lilin-lilin yang menyala itu mendekatinya.

"Mia... Kamu..." Kata Kevin terkejut.

Saat itu Aldo langsung menggantikan Mia meniup lilin-lilin itu, Aldo tahu kalau ada sesuatu yang salah dengan Mia. Dan semua orang bertepuk tangan untuk mencairkan suasana yang tak mengenakkan itu.

"Kenapa kalian ingat hari ulang tahunku? Aku bahkan tidak ingat sama sekali. Terimakasih untuk semuanya, aku senang sekali." Kata Mia mengalihkan topik pembicaraan.

"Tentu saja kami ingat, karena kami selalu menunggu hari ini datang." Kata Jay menggunakan bahasa indonesia yang agak tersendat-sendat.

"Oppa! Sejak kapan kau bisa bahasa Indonesia?" Tanya Mia kaget.

"Eh, itu.. Aku belajar selama tiga bulan ini. Aldo dan Kevin yang mengajari kami." Kata Jay tergagap menggunakan bahasa Indonesia.

"Kami? Jadi..."

Secret Agent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang