Secret Agent (END)

Mission 7 - Duel

"Cukup oppa, aku tidak ingin bertarung lagi denganmu. Aku tidak ingin menyakitimu, selama ini kau yang paling baik padaku." Kata Mia terlihat benar-benar serius.

Mia menatap Jay tanpa berkedip, begitupun sebaliknya.

"Maaf dongsaeng, tapi aku tidak ingin dikasihani olehmu. Aku ingin pertarungan yang adil." Kata Jay tersenyum.

"Baiklah kalau itu maumu." Kata Mia datar dan menundukkan sedikit wajahnya.

Lalu mereka berdua mulai bertarung lagi, benar apa yang dikatakan Mia. Kemampuan Jay sepertinya tidak setara dengannya. Walaupun Jay bisa menghindari serangan-serang yang fatal tetap saja ia mulai kehabisan tenaga. Lalu tanpa membuang-buang waktu lagi Mia menggunakan teknik kungfunya lalu menendang Jay ke arah wajahnya, Jay pun tersungkur dan keluar darah dari sudut bibirnya, pipinya pun sedikit lebam akibat tendangan dari Mia.

Lalu Mia pun melanjutkan pertarungan, ini adalah pertarungan terakhir mia dengan Kevin. Mereka mulai bertarung, Mia mulai sedikit lelah karena sebelumnya ia sudah melawan lima orang. Mia terkejut, serangan-serangan kevin memang terlihat biasa, tetapi ia tidak bisa diremehkan. Semua pukulannya sangatlah sigap tanpa cela, Mia pun menggunakan teknik yang sama dengan yang dipakai Kevin, tetapi Kevin sepertinya sedikit lebih unggul dari mia. Sudah agak lama mereka berdua bertarung tetapi sepertinya belum ada yang bisa memenangkan pertarungan tersebut. Mia sudah mulai kelelahan, hal itu terlihat dari gerakan-gerakannya yang semakin melambat. Lalu mia mengganti cara bertarungnya, ia mengeluarkan seni bela diri dari negara asalnya itu, yaitu pencak silat. Kevin tidak mengenali gerakan-gerakan tersebut, begitu juga dengan lima orang laki-laki yang berada di pinggir arena.

"Gerakan apa itu? Gerakannya aneh sekali, Sepertinya aku tidak pernah melihat yang seperti itu." Kata Billy bertanya kepada semua laki-laki yang berada didekatnya.

"Entahlah, aku juga baru kali ini melihatnya." Jawab Richi.

Aldo berfikir sebentar, sepertinya ia pernah melihat gerakan-gerakan itu. Lalu Aldo ingat bahwa saat ia masih duduk disekolah dasar dulu ia pernah belajar gerakan-gerakan itu. "i..itu pencak silat!" seru Aldo kaget. Semua orang pun menengok ke arahnya bermaksud meminta penjelasan darinya.

"Pencak silat adalah seni beladiri asli negara ini, tempat kita berada sekarang. gerakannya memang sangat penuh celah terbuka, tapi teknik ini sangatlah cocok untuk bertahan. Dan juga beladiri ini menggunakan tenaga dalam seperti kungfu." Kata aldo menjelaskan.

Mia masih tetap bertahan dengan menggunakan teknik tersebut, lalu ia memperhatikan gerakan lawannya, dan ia langsung mendorong kedua tangannya ke arah kevin. Lalu kevin pun terpental sejauh lima meter lebih ke belakang. Mia memakai tenaga dalam untuk mengalahkan lawannya itu.

Lalu semua orang yang melihat kevin terpental cukup jauh segera menghampiri laki-laki itu dan segera membantunya, begitu pula dengan mia.

"Ma...maaf." Kata Mia lirih tapi dapat terdengar oleh semua orang yang ada didekatnya.

"Buat apa kau meminta maaf?" Kevin tersenyum sambil menahan sakit sambil memegangi dada nya.

Mia hanya diam, dia tidak berkata sepatah kata pun. Sampai akhirnya ia mendekati tubuh kevin dan menotok lehernya, sesaat kemudian Kevin merasakan hal aneh pada tubuhnya.

Ia merasa rasa sakit ditubuhnya hilang seketika. Ia melihat gadis itu tersenyum kecil, matanya pun terlihat melunak saat menatap Kevin. Lalu ia berbalik menuju pintu dan keluar dari ruangan itu. Dari awal Kevin merasakan perasaan aneh sejak pertama kali melihat gadis itu, dan dia juga sangat heran karena Mia adalah satu-satunya orang yang tidak bisa ia baca pikirannya, walau sekeras apa pun ia mencoba membaca pikiran gadis itu melalui matanya tapi ia sama sekali tidak bisa membaca pikirannya. Setiap ia melihat gadis itu ia hanya merasakan sesuatu yang aneh pada mata itu. Ia seperti pernah melihat mata itu sebelumnya,dan mata itu pun sangat tidak asing baginya, tapi akhirnya ia sama sekali tidak mengingatnya.