Empatpuluh tiga... The end

3.2K 179 6
                                    

Suara dentuman musik dan suara orang orang yang ikut bernyanyi terasa sangat jelas di telinga ku, mata ku memperhatikan gerak gerik ke sembilan orang yang ada di atas panggung tersebut menari dengan energik mengikuti irama musik.

Kalau boleh jujur ini pertama kalinya aku menonton sebuah konser musik, dan menurut ku ternyata lumayan juga. Semua yang datang juga terlihat sangat bahagia dan menikmati penampilan yang di tampilkan oleh EXO group yang tak pernah aku bayangkan akan menonton konser encore mereka.

Tapi... Entah mengapa sebagian hati ku terasa tak disini, walapun aku ikut menikmati dan bersorak sorak bersama mereka. Fikiran ku masih terlintas kejadian dua jam yang lalu di ruang tunggu.

Dimana setelah ia memberi tahukan kedatangan nya kepada baekhyun, kim taehyung pria itu langsung keluar karena alasan tidak ingin menggangu kami dan sejak itu aku tak melihat nya lagi bahkan di sekitar tempat ku duduk, pria itu tidak ada.

Apa mungkin karena tempat ini terlalu besar? Tapi jihyun ahjumma saja ada di sini kenapa kim taehyung tidak ada? Apa anak itu benar benar tak ingin melihat ku lagi?

Beribu ribu alasan terlintas di fikiran ku beberapa yang positif ada disana tapi tidak bohong jika terlalu banyak fikiran fikiran negative yang menampakan diri di otak ku saat ini.

Aku terdiam cukup lama, suara piano yang terdengar indah memenuhi ruangan saat ini membuat hati ku sedikit tenang. Aku melihat jika pria berkuping lebar yang waktu itu menuduh ku sebagai saesang fans ternyata orang yang memainkan nya.

Jari jarinya bermain dengan lihai, menimbulkan suara yang mengalun dramatis dan juga romantis di dalam stadion. Park chanyeol sangat kompeten dalam memainkan piano sungguh aku saja bisa mengalihkan perhatian ku dari semua fikiran kacau ku untuk melihat ia memamerkan skil nya.

Wendy pun dengan suara keras nya meneriaki nama pria itu beberapa kali. Bahkan aku bisa melihat kelopak mata nya berair, ia sangat menghayati permainan nada pria jangkung itu.

Tak sampai di situ aku mengalihkan pandangan ku ke sekeliling, ternyata bukan hanya wendy saja yang menahan harunya. Beberapa wanita bahkan sudah menitihkan air matanya sampai ada yang terlihat histeris.

Aku hanya terdiam menyatukan jari ku di atas paha, berusaha menikmati irama yang menyejukan hati untuk menenangkan hati ku. Sebelum getaran di saku ku memgambil alih semuanya.

Aku menarik ponsel ku dari dalam saku dan betapa terkejutnya setelah aku mengetahui siapa orang yang mengirim kan pesan saat ini.

"kim taehyung... " rancu ku dan membuaka kunci layar ponsel yang ada di telapak tangan.

Entah mengapa jantung ku seperti berdetak lebih cepat dan tangan ku agak sedikit gemetar. Belum melihat pesan nya saja hati ku sudah was was, rasa takut pun muncul mencampur adukan semua perasaan ku saat ini menjadi satu dan tak karuan.

"ayo kita bicara... " hanya tiga kata. Ia mengirimi ku kalimat tersebut dan entah mengapa senyum ku telah terkembang, aku hanya tidak menyangka jika ia masih mengingat ku.

Aku tidak berharap banyak dengan isi pesan yang ia kirimkan, sejujurnya aku hanya ingin mendengar suaranya dan bertanya bagaimana keadaan nya selama ini, aku sungguh sangat merindukannya benar benar sangat merindukan nya.

Walau pertemuan ini menjadi yang terakhir, aku akan mencoba menerimanya, jika kau memintanya aku harus bagaimana lagi karena kau aku akan mengabulkannya.

------------

"terima kasih exo-L... Ayo kita bersama sama menjalani hari esok dengan tawa kebahagiaan..."

Hari ini sepertinya penuh dengan air mata kesedihan dan kebahagiaan, sedih karena konser spectakuler ini sudah selesai dan bahagia karena mereka telah menampilkan pertunjukan yang sangat luar biasa indah.

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang