Duapuluh lima... Angel eyes

1.4K 149 3
                                    

Ke esokan harinya, pagi tadi wendy dan seulgi sempat mencegat ku di pintu kelas menanyakan bagaimana kabar ku dan kenapa aku bolos kemarin, entah mengapa aku lebih memilih untuk membohongi mereka, dengan mengatakan alasan aku bolos kelas kemarin hanya untuk ke perpustakaan mengerjakan tugas yang di berikan seojoon saem, mereka juga tahu kalau tugas yang seharusnya dikerjakan kelompok untuk kali ini hanya aku sendiri yang mengerjakannya, jadi mereka memaklumi dan berhenti mewawancarai ku, dan jika di ingat ingat kembali tugas tersebut harus di kumpulkan tiga hari lagi sepertinya aku harus merelakan jam tidur malam ku untuk menyelesaikan paper ku sendiri, jujur saja aku sudah lelah mengajak mereka untuk mengerjakan tugas ini sama sama tapi tetap saja semua pesan ku tidak ada yang di balas, mereka menghiraukan ku dan alangkah baik nya kalau aku menghiraukan mereka juga toh tidak ada ruginya buat ku, aku juga tak akan menulis nama mereka di paper yang ku buat sendiri.

Srrrrrrr
Aku membuka keran air yang ada di wastafel untuk mencuci tangan ku, setelah wendy dan seulgi memutuskan untuk menempati bangku terlebih dahulu di kantin, karena perut ku yang tidak bisa di ajak kompromi dan jujur saja setelah aku memakan makanan dari restoran mewah kemarin, entah sudah beberapa kali aku harus bolak balik ke kamar mandi terus, mungkin makanan mewah seperti itu tidak cocok untuk perut ku yang selalu di isi dengan kimchi dan sebagainya, jadi setelah makanan makanan mahal itu masuk mungkin perut ku tidak menerimanya dan butuh penyesuaian.

"wahh leganya... " ujar ku yang sudah mengeringkan tangan ku dengan tisu dan berjalan keluar dari toilet

Setelah lima langkah aku berjalan dari pintu toilet tiba tiba seorang namja berdiri di hadapan ku yang membuat aku tersentak dan dengan refleks aku melangkah mundur.

"yaa Kkamjjagiya! " ujar ku sambil mengelus elus dada ku yang sepertinya jantung ku hampir mau jatuh dan aku segera menegakan kepala ku untuk melihat siapa yang berani berani nya mengganggu ku di siang hari seperti ini.

Aku mengedip ngedipkan mata ku, seakan tak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini, padahal kemarin alasan aku bolos sekolah hanya untuk menghindarinya tapi mengapa sekarang orang ini ada di hadapan ku?

"Dangsineun wae yeogi-itneungeojyo?" dengan nafas yang tercekat aku berhasil mengeluarkan suara ku, karena setelah kejadian waktu itu entah mengapa dia sangat menakutkan di mata ku, sepertinya dia bukan byun baekhyun yang aku kenal dulu. (kenapa kamu ada di sini?)

Matanya meneliti ku yang membuat ku susah sekali meneguk air liur ku sendiri wajahnya pun ia pasang dengan sedatar mungkin yang tentu saja tidak bisa aku baca, kami saling pandang cukup lama yang membuat ku bertanya tanya, sebenarnya apa yang dia mau?

Dia terus saja memandang ku seakan dia telah mengunci penglihatan ku hanya untuk terus memandang matanya, dia seperti menghipnotis ku hanya dengan tatapannya yang aku sendiri tidak dapat mengartikan dan mengalihkannya tatapan mata nya seperti candu untuk ku yang sama sekali tak ingin ku hindari sungguh aku terlalu bodoh untuk membohongi perasaan ku selama ini, mengapa tatapan nya seperti menarik ku kembali ke masa lalu.

Kulihat tangan nya kini telah berada di pergelangan tangan ku " ikut aku" setelah kalimat itu ia lontarkan, dan tanpa persetujuan ku ia langsung saja menarik tangan ku untuk mengikuti langkah kakinya yang entah kemana dia akan membawa ku, tetapi aku teringat perjanjian ku dengan sooyoung ajhuma jika aku tidak akan menemui baekhyun lagi.

Akhirnya dengan kekuatan yang aku punya aku menyentakan tangan nya dan hal itu berhasil membuat tangan ku terlepas dari genggamannya, dan aku heran mengapa akhir akhir ini dia selalu saja menarik narik tangan ku untuk berbicara berdua dengan nya, padahal tidak ada yang harus kita bicarakan semuanya sudah selesai setelah dua tahun dia tidak berbicara dengan ku jadi apa yang harus kita bicarakan?

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang