Tigapuluh delapan... hold me tight

1.2K 119 6
                                    

30 menit yang lalu sebuah telepon mengabarkan ku jika baekhyun di larikan ke rumah sakit.

Baru saja aku berpisah dengan nya, pria itu sudah masuk ke tempat yang tak seharus nya ia datangi.

Fikiran ku sangat kacau, aku tak tahu apa yang membuat nya sampai seperti ini, otak ku berfikir kalau otak nya sudah bergeser 360 derajat dan menabrakan dirinya ke sebuah truck yang sedang melintas atau menenggelamkan mobil nya ke sungai han, aku takut dia melakukan hal lebih gila dari itu.

Tetapi aku sangat lega jika semua fikiran ku itu salah, ternyata dia hanya pingsan dan butuh istirahat yang cukup, dokter juga bilang kalau pria itu terlalu banyak fikiran dan terlalu lelah, tubuh nya saat ini sangat lemah ia juga kekurangan nutrisi dan juga agak sedikit demam karena perut nya kosong. Jadi dokter menganjurkan dia harus di rawat dan masih harus melakukan permeriksaan lebih lanjut.

"kalau begitu saya pamit dulu... "

"ahh nde kamsahamida..."

Aku membungkuk kan badan ku dan wanita paruh baya yang ada di samping ku mengantar dokter tersebut keluar, karena byun baekhyun sekarang sudah di pindahkan ke ruang inap.

Aku lalu berjalan untuk menghampiri baekhyun yang sedang terlelap di atas kasur yang ada di tengah tengah ruangan, sejak di bawa ke rumah sakit dia sama sekali belum sadarkan diri, aku tak tahu apa yang sedang terjadi kepadanya sampai sampai ia bisa pingsan seperti ini, dan aku juga tak ingin berfikir kalau kejadian ini ada sangkut paut nya dengan kejadian tentang aku dan dia tadi, aku rasa bukan karena tentang masa lalu kami, dia pasti hanya kelelahan saja dengan semua aktifitas nya sebagai seorang idol. Aku yakin.

Wanita paruh baya yang tadi mengantar dokter keluar pun kembali masuk, aku yang melihat kedatangan nya segera membungkukan badan dan memberi salam.

"ahh annyeonghaseyo, saya bae joohyeon" kata ku memasang seulas senyum manis, terlihat wanita itu membalas salam ku dan melangkahkan kaki nya mendekat, matanya sempat mengarah ke pria yang ada di samping tubuh ku, tak lama ia kembali menatap ku dengan sorot mata nya penuh dengan kekhawatiran.

"mianhae, ahjumma tidak tahu harus menghubungi siapa, terakhir yang ia hubungi nomor nak joohyeon. Jadi ajhumma akhirnya menghubungi nak joohyeon"

"ahh, gwenchana ahjumma aku juga tidak keberatan, dan terima kasih telah membawa baekhyun ke rumah sakit"

"nde, ahjumma mempunyai kewajiban untuk itu dan... " wanita paruh baya itu menjeda sedikit perkataan nya, sambil menatap ku dengan tatapan yang tidak bisa di baca.

"..... Kalau boleh tahu nak joohyeon, dekat dengan uri-baekhyun-iie? "

Apa ahjumma ini sudah mengenal dekat dengan baekhyun? Mendengar cara bicara nya, seperti ahjumma yang ada di hadapan ku sudah sangat mengenalnya.

"emm... Aku teman nya" ahjumma itu membentuk mulutnya menjadi huruf o dan mengangguk angguk kecil

"ohh... Begitu rupanya, kau sangat cantik.. " ucapan ahjumma barusan membuat senyum di wajah ku kembali mengembang, aku tak menyangka ternyata ahjumma ini ramah juga.

"ahh nde kamsahamnida"

"sudah lama berteman dengan baekhyun? " oh jihyun mulai mengintrogasi gadis yang ada di hadapan nya, ia bisa melihat kalau ada sesuatu hubungan yang tak biasa antara baekhyun dan juga gadis cantik ini, yang membuat nya menjadi sedikit penasaran.

"emm, kami satu sekolah dan satu kelas" jawab ku canggung

"apa ahjumma meng--"

"joohyeon? " suara serak dari balik punggung ku menghentikan perbincangan kami, beliau dengan cepat membawa tubuh nya mendekati ranjang untuk memeriksa bagaimana keadaan baekhyun sekarang.

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang