Duapuluh delapan... I need u

1.4K 135 4
                                    

Aku mengedipkan mata ku tiga kali melihat dua orang wanita yang tidak pernah ku bayang kan menghampiriku pagi ini, mereka sudah berdiri di samping meja ku menanyakan bagaimana perkembangan tugas yang akhir akhir ini menyedot habis semua waktu tidur malam ku, ya siapa lagi kalau bukan yeoja super sibuk choi surri dan ahn hani. Yang tidak tahu malunya ia menanyakan tugas kelompok pada saat hari pengumpulan tiba, padahal mereka sama sekali tidak berkontribusi apapun dalam tugas kelompok yang aku buat... Ahh ani tugas mandiri maksud ku karena memang aku yang mengerjakan nya sendiri.

"aku sudah mengumpulkannya tadi sebelum masuk kelas" ujar ku melepaskan tas ransel yang ada di punggung ku menaruhnya di kaitan yang berada di samping meja, karena memang aku baru saja datang dan menaruh bokong ku di kursi tempat ku dan wendy duduk.

Terlihat ahn hani tertawa "yaa joohyeon-ah kau rajin sekali sudah mengumpulkannya pada saat orang lain masih banyak yang belum datang, aku senang bisa sekelompok dengan mu" ujar nya sambil memegang bahu joohyeon, aku tersenyum kecil bagaimana bisa dia berbicara seperti itu, memang nya dia tidak pernah tahu bagaimana sifat ku setelah sekolah disini, aku juga pernah melakukan hal ini kepada kim jongin dan oh sehun, aku sangat tidak suka dengan orang seperti itu mengandalkan orang lain untuk mengerjakan pekerjaannya, mereka itu sejenis orang yang sama hal nya dengan orang yang suka membully, tapi dengan cara yang berbeda tetapi berakibat sama, menyudutkan dan memanfaatkan seseorang demi keuntungan diri sendiri.

"aku memang sudah mengumpulkannya tapi sebagai tugas individu bukan kelompok"

Surri dan hani mengerutkan dahinya "maksud mu? " tanya hani

Tetapi seketika seseorang membalikan bahu ku dengan sedikit kasar yang membuat ku mendongak kan wajah ku kesal "apa kau hanya menuliskan nama mu saja? " tanya wanita itu memandang ku tak percaya suaranya sedikit ia keraskan sehingga anak anak yang ada di kelas mengarahkan pandangan mereka kearah meja ku.

"wae?, memang nya kau pernah membalas pesan ku?, sekalinya kau balas akan datang, tapi hingga berjam jam menunggu, kau juga tidak akan pernah datang, jadi dimana bagian salah ku karena menulis nama ku di paper yang memang ku buat sendiri" ujar ku memandang nya tegas kini semua anak anak benar benar memandang kami hingga seulgi yang baru datang pun berdiri kaku di samping meja nya.

Surri dan hani berdecih mengalihkan pandangan nya kearah ku dengan matanya yang menahan amarahnya "yaa! Aku kan sudah bilang kalau aku sibuk dan ada yang harus aku kerjakan, memangnya kau tidak punya kesibukan lain di luar sekolah? " ujar hani menatap ku tajam

"dua minggu... Tugas ini di beri dua minggu, bahkan seojoon saem menambahkan nya satu minggu, jadi selama tiga minggu ini kau sama sekali tidak bisa meluangkan waktu satu atau dua hari saja untuk mengerjakan tugas ini? " tanya ku yang membuat nya diam dan air wajah nya seperti tidak bisa mencari cari alasan lain karena menurutku tiga minggu itu waktu yang cukup lama, masa selama 21 hari dia tidak memiliki waktu luang bahkan sekolah saja sabtu dan minggu libur.

"cihh... " pandangan ku kini beralih ke choi surri yang berdecih menatap ku tak suka "yaa, bilang saja kau memang ingin mendapatkan nilai tinggi sendiri, bahkan aku tau dari pertama kali di umumkan kelompok, kau meminta seojoon saem untuk menggantinya dan meminta nya untuk mengerjakan tugas ini sendiri dari pada satu kelompok dengan ku, hani dan baekhyun... Yakan? Memangnya apa yang salah dengan kami?, apa kau menganggap kami sebagai pengganggu, karena akan membuat niai mu terjatuh? Ahh aku baru sadar kau ini sih nomor satu yang sangat sombong!, mentang mentang kau pintar, kau menganggap kami semua bodoh? " runtuk choi surri kesal perkataan nya barusan berhasil membuat anak anak yang ada di ruangan ini berbisik bisik sambil menatap ku tak suka. Amarah ku kini sepertinya sudah memuncak, maksud nya apa dia berbicara seperti itu bahkan aku tidak menyubut kata bodoh di dalam kalimat ku tadi, mengapa dia malah membuat ku jadi yang salah disini.

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang