Delapan... Accident (1)

2K 172 0
                                    

Siang hari ini aku sudah berada di depan salah satu gedung stasiun televisi yang akan menyelenggarakan acara music setiap minggunya, sebenarnya tadi aku sudah ingin membatalkan kehadiran ku hari ini, tapi dengan secepat kilat dan tanpa di undang wendy sudah berada didepan rumah dan memaksa ku untuk ikut, 15 menit aku tidak membukakan pintu untuk nya karena sengaja aku tak ingin dan sangat malas keluar, tapi ia mengancam akan mengedor ngedor pintu depan atau pun jendela jika aku tak membuka nya sekarang, 20 detik kemudian aku menyerah karena wendy mulai berteriak teriak seperti polisi yang sedang mengepung rumah tersangka pembunuhan, karena takut perbuatan nya akan mengganggu para tetangga yang ada di samping kanan dan kiri, aku terpaksa membukanya dan sekarang lah aku berada diantara para penggemar BTS yang Sedaris tadi menyetel beberapa camera yang cukup besar untuk persiapan jika para anggota datang dan keluar dari mobil yang mereka kendarai.

Setelah aku sampai di tempat tujuan sungguh di sini sudah banyak sekali manusia terutama para wanita yang memenuhi ruas jalan mengarah ke gedung utama tempat dimana acara akan di selenggarakan, bahkan aku terpanah dengan berapa orang sedang memegang camera yang susah sekali untuk ku jelaskan, mungkin harga camera yang mereka pegang cukup untuk biaya sekolah ku satu semester bahkan sampai bisa membiayai uang jajan ku selama satu tahun, sungguh totalitas sekali para fans untuk idolanya aku sampai tercengang karena ternyata seulgi juga mempunyainya, wahh aku jadi tak tau harus berbuat apa di sini dan ku rasa hanya aku yang tak ada kerjaan dan satu satunya orang yang tak begitu semangat.

"yaa son, apa masih lama?" tanya ku yang sudah tak tahan karena telah lama berdiri Sedaris tadi di tambah matahari yang terlalu terik siang hari ini. Aku juga kesal karena mereka berdua menghiraukan aku karena mereka lebih sibuk membicarakan hal hal yang memang tak ku mengerti jadi aku tidak bisa ikut nimbrung dengan mereka, jadi kenapa mereka malah mengajak aku kesini kalau nyatanya mereka akan mendiam kan aku seperti patung.

"sebentar lagi bae, nanti mereka juga dateng gak sabar ya mau liat mereka aku juga, wahh pasti bakalan keren banget mereka dengan gaya rambut mereka yang baru" ujar wendy malah membuat ku memutar kedua buah bola mataku malas, mana perduli coba aku sama rambut mereka, rambut aku aja nggak aku perduliin, kadang kadang aku juga gak keramas selama lima hari ngapain juga aku memperdulikan rambut orang lain yang jelas jelas sama sekali aku gak kenal rajin!.

"bisa gak sih gak masuk aja ke dalem kan ada ac nya tuh gak panas kaya di sini" aku pun mengipas ngipas wajah ku dengan tangan kanan supaya sedikit mengurangi peluh yang mulai turun dari pelipis "tuh udah basah juga kan" ia segera melihat baju ku yang memang sudah terlihat basah dan begitu juga dengan miliknya, wendy sangat kesal jika sifat manja dan bawel ku sudah keluar ia pasti akan menjitakku bahkan malah meniggalkan ku.

"mulai deh rewel nya, manja banget sih biasa panas panasan juga"

"sebentar lagi kaya nya mereka dateng, sabar ya joo hyeon" ujar seulgi

Tiba tiba suara riuh para wanita yang ada di sana mulai terdengar setelah mobil berwarna hitam mulai berhenti di pinggir jalan tak terkecuali wendy dan seulgi yang hilang entah ke mana meninggalkan ku yang kembali mematung tak mengerti atas kejadian yang aku alami. Lama ke lamaan aku terdorong ke arah depan karena beberapa orang yang ada di belakang ku mulai mendorong ku dengan kekuatan yang lumayan keras, sungguh aku tak tahu bagaimana keadaan rambut ku sekarang bahkan jujur aku saja tak bisa melihat kearah depan karena rambut ku sudah menutupi indra penglihatan ku tak terkecuali kaki ku yang sudah tak tahu keberapa kali terinjak.

"yaa bisa tidak berhenti mendorong ku!" dengan semua kekuatan yang aku punya aku mulai mendorong satu persatu manusia yang ada di sekelilingku tapi aneh nya aku malah tidak bergerak sama sekali, aku hanya bisa berdoa supaya bisa keluar dari kerumunan orang ini dengan keadaan yang utuh, dan tidak ada bagian tubuh ku yang tertinggal.

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang