Chapter 03

21.2K 1.5K 20
                                    

maaf untuk typo-typonya ya readers,
selamat membaca!
----------

Yuri mengelinjat nikmat dibawah kendali Sehun. Bahkan ia sudah pasrah dengan desahan yang terus saja keluar dari bibir tipisnya. Bekas merah sudah terlihat disekujur leher sampai dadanya. Entah apa yang gadis ini pikirkan, yang jelas ia juga melakukan hal sama pada Sehun.

Seperti katanya tadi, permainan sudah dimulai.

"Damn, aku sudah tidak tahan lagi!" Umpat Sehun setengah berteriak.

Tapi sebelum sempat ia mengarahkan miliknya pada kewanitaan Yuri, gadis itu kembali merubah posisinya menjadi diatas Sehun.

"Kau bilang, aku harus melayanimu malam ini. Jadi.." Yuri mendekatkan bibirnya pada telinga Sehun, "Bisakah aku yang memegang kendali?"

Awalnya Sehun mengerutkan keningnya dengan perasaan bingung juga heran. Ia meragukan apakah wanita ini masih benar-benar belum disentuh atau malah sudah pernah?

Perkataanya, seperti seseorang yang sudah profesional dalam bidang ini. Ia bertingkah seperti seolah-olah dia pernah melakukan ini sebelumnya.

Yuri sedikit menaikan tubuhnya. Ia meraba tubuh Sehun untuk menemukan senjata pria itu. And yeah, dia menemukannya.

'Ibu, maafkan aku!'

Kejantanan sehun langsung masuk sepenuhnya kedalam Yuri dalam satu hentakan. Gadis itu memekik kesakitan bersamaan dengan mengalirnya darah segar dari dalam kewanitaanya.

Sehun tersenyum, "Kau benar-benar belum tersentuh."

Yuri tidak menjawab, ia masih berusaha menahan sakit yang luar biasa dari bawahnya. Airmata keluar dari pelupuk matanya dengan sekejap, sehun memeluknya dan melumat bibir kecil itu.

"Lanjutkan permainanmu."

Yuri mulai mengangkat dan menurunkan tubuhnya secara bergantian. Rasa sakitnya kini berubah menjadi rasa yang luar biasa nikmatnya.

"Ahh.. Ya begitu.. uh bantu aku, yahh ahhh.." desahnya.

Ia terus menggoyangkan tubuhnya. keringat sudah membasahi keduanya, tetapi mereka belum mencapai puncaknya.

"Giliranku." ucap Sehun, ia memutar posisi mereka dan kembali menindih tubuh Yuri.

Dengan penyatuan yang sama sekali belum terlepas, Sehun melanjutkan permainan mereka secepat mungkin. Ia terus memompa miliknya agar gadis itu tetap mendesah, dan dia berhasil membuat desahan Yuri semakin kencang ketika Sehun mulai mempercepat temponya.

"S-sehun.. kau ba-- ahh.. --jingan!" Erang Yuri dengan racauan tidak jelas. Ia menggigit bibir bawahnya, menandakan ia juga ikut menikmati permainannya bersama lelaki bajingan bermata elang.

"Kau menikmatinya, baby?" bisik Sehun lalu mengulum daun telinga Yuri dengan sensual.

"Tentu, Tuan Oh." balas Yuri tidak mau kalah. "Ahh.. Sehun aku sudah tidak tahan.. ahhh.."

"Keluarkan bersamaku sayang, sebentar lagi." balasnya dan makin mempercepat temponya.

"Ahh.. Ahh.. Sehun cepat--Ahhkk..!!"

"Arrgghh.."

Tubuh kekar sehun ambruk dan langsung menindih tubuh Yuri yang juga sudah lemas setelah pelepasan keduanya berusan. Yuri bisa merasakan cairan Sehun yang terus menyembur didalamnya dengan sangat lembut, dan terasa hangat.

Baru kali ini Yuri merasakan hal sehebat ini. Ku tekankan, BARU kali ini. Dan dia langsung mengakui, jika dia juga menikmati 'permainan' yang mereka buat.

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang