Chapter 10

12.4K 1.2K 7
                                    

maaf untuk semua typo-typo yang ada di chapter ini ya,
selamat membaca!
----------

Flashback's On

"Dia, sudah tidak ada ya?"

"Dia.. siapa?"

"Anak kita."

Sehun merasa lidahnya begitu kelu hanya untuk menjawab ucapan Yuri. Rasanya seperti telah ditelak oleh seorang musuh, dia mati kutu.

"Y-yuri.." lirih Sehun gemetar.

Sementara si wanita yang tengah berbaring diatas ranjang itu hanya tersenyum kecut. Melihat bagaimana ekspresi Sehun yang begitu ketakutan untuk menjawab, rasa-rasanya Yuri sudah paham apa jawabannya.

"Sehun, hatiku sakit." ucapnya langsung, bersamaan dengan airmatanya yang langsung meluap pada kata terakhirnya. "Anakku.. Aku.. hiks.."

Lalu Sehun membiarkannya menangis tersedu-sedu diatas ranjang itu.

Memangnya apa lagi yang bisa dia lakukan? Mau berbohong juga Yuri sudah tahu semua, walaupun Sehun masih tidak percaya jika wanita itu ternyata sudah tahu secepat ini.

Apa mungkin dia sempat sadar saat diruang ICU tadi lalu mendengar ucapan para dokter yang menanganinya? Aishh.. memikirkannya saja membuat Sehun ingin mengamuk sekarang juga.

"Sehun!" panggil Yuri lagi.

Lelaki itu mendongak menatap si wanita, dan pemandangan pertamanya adalah melihat Yuri yang menatap dinding dengan tatapan kosong dan penuh kebencian.

"Bantu aku." ucapnya singkat.

Sekejap Sehun agak sedikit bingung dengan pernyataan Yuri--

"Apa yang kau inginkan?"

--Namun sepertinya dia mengerti apa yang Yuri maksudkan dari ucapan singkatnya iti.

"Membunuhnya." balas Yuri.

"Siapa?"

"Orang yang sudah membunuh anakku."

Mata Sehun memicing tajam kearah Yuri, sebelum senyuman jahat kembali terukir sempurna dibibirnya yang tipis. "Dia anakku juga, kalau kau lupa."

"Maka bantu aku!" dengan tatapan penuh dendam dan berurai airmata, Yuri menatap Sehun dengan gigi yang bergemeletuk geram.

Sehun tetap pada senyum jahatnya, lalu dia mendengus geli sebelum senyuman itu berubah menjadi senyuman bangga. "Katakan apa rencanamu, maka aku akan membantumu."

Yuri terdiam sebentar, lama-kelamaan kepalanya makin menunduk kebawah. Tatapannya mengosong, lalu sebuah senyuman jahat tercipta dibibirnya yang semerah cherry meski sedikit terlihat pucat.

Dia mendongak, "Aku--"

Menatap Sehun lalu menunjukan senyum iblis yang dimana semakin membuat Sehun semakin merasa senang, "--ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri."

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang