Chapter 12

12.1K 1.1K 36
                                    

maaf untuk typo-typo yang ada dalam chapter ini ya,
selamat membaca!
----------

"Selamat pagi."

Sehun mengelus surai kecoklatan Yuri dengan lembut, sembari tersenyum hangat dan memberikan tatapan yang sangat teduh.

Yuri sempat mengejapkan matanya beberapa kali, sebelum akhirnya dia ikut tersenyum --membuat lengkungkan dari bibirnya.

"Pagi." balasnya parau.

"Ayo bangun, aku akan menunggumu diruang makan."

Yuri mengangguk, "He-eum."

Lelaki bermata elang itu tersenyum tipis sebelum berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar Yuri. Meninggalkan si wanita cantik untuk melakukan kegiatan paginya.

Yuri sempat terkejut ketika melihat jam dinding yang menunjukan pukul delapan, pantas saja Sehun sudah rapih dengan pakaian kantornya.

"Hah.. semangat Im Yuri!"

*****

Semenjak hari itu, dimana Yuri meminta maaf pada Sehun sampai terisak kencang dipelukan si lelaki, hubungan keduanya memang menjadi lebih dekat.

Sehun menjadi lebih lembut pada Yuri, begitupun sebaliknya. Yuri tidak pernah lagi menyumpah-serapahi Sehun. Justru sekarang mereka malah terlihat seperti sepasang kekasih, sampai membuat Kyungsoo gemas karna tingkah mereka yang kelewat romantis.

Setiap malam, Sehun pasti akan menemani Yuri dikamarnya. Merengkuh dan mengelus rambut Yuri dengan lembut, sampai akhirnya wanita itu jatuh tertidur. Yuri juga seperti itu, dia akan memeluk dan mengelus pundak Sehun kalau lelaki itu mengeluh soal pekerjaanya dikantor.

Hah.. maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?

Soal kejadian tempo hari, Sehun memanggil psikiater khusus untuk Yuri. Dan kabar baiknya, wanita itu sudah mulai sembuh sedikit demi sedikit dari traumanya. Meski terkadang masih suka bermimpi buruk ditengah malam, sampai membuat Sehun harus terjaga untuk membuat Yuri tenang kembali.

"Hari ini dokter Choi akan datang." ucap Sehun, kepada Yuri yang tengah mengoleskan selai diroti Sehun.

"Ya aku tahu, checkup mingguan." balas Yuri.

Sebenarnya hal ini sempat ditentang oleh beberapa orang, termasuk Yuri. Baekhee juga menyatakan kalau Yuri itu tidak mengalami gangguan jiwa, dan Sehun tidak harus memanggil pskiater untuk memeriksanya.

Tapi sekali lagi, Sehun bilang kalau ini bisa membantu Yuri untuk menyembuhkan rasa traumanya. Jadi, ya mereka akhirnya mengalah.

"Yuri, ini semua demi kebaikanmu." kata Sehun lagi.

Tapi Yuri tidak membalasnya, dia malah meletakkan roti yang sudah diolesi dengan selai diatas piring Sehun, lalu mengecup pipi lelaki itu sebentar.

"Aku tau Sehun, terimakasih banyak." katanya dengan senyum manis.

Sehun hanya terkekeh, lalu dengan gemas dia mengusak rambut Yuri sampai membuat wanita itu berdecak kesal.

"Sehun! Harusnya kau memakan rotimu, bukan mengacak rambutku!" omelnya dengan bibir mengerucut kedepan.

"Baiklah, baiklah, aku minta maaf."

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang