TBIM - Epilog.

7.8K 640 23
                                    

maaf untuk typo-typo yang terdapat dalam chapter ini ya,
selamat membaca!

-----------

Suara petikan sebuah gitar terdengar menggema dari lantai 2 rumah itu. Seolah mengundang si remaja perempuan berbaju hitam untuk naik dan menghampiri sumber suara.

Bibir tipisnya mencetak seringaian jahat yang begitu jelas, dengan sepasang mata jernihnya yang terlihat begitu sinis dan angkuh saat ini.

Perlahan-lahan remaja itu menaiki satu per satu anak tangga rumahnya, menimbulkan sebuah suara sepatu yang bertubrukan langsung dengan lantai keramik yang ia tapaki.

Senyuman jahat itu semakin menjadi saat dia sudah sampai ditempat tujuan, tempat dimana suara petikan gitar itu terdengar lebih jelas dari sebelumnya. Didepan sebuah ruangan yang berpintu kayu besar berwarna hitam.

Ceklek..

Lalu dia membuka pintunya lebar-lebar.

Dapat langsung dilihat , ternyata didalamnya ada seorang pemuda laki-laki yang sedang bersantai diatas kasur besar itu dengan kedua tangan yang sibuk bermain pada senar-senar gitar kayu.

Remaja perempuan ini berdeham, seraya memanggil kakak lelaki satu-satunya, sehingga pemuda laki-laki itu langsung menolehkan kepalanya.

Leo--maksudku pemuda laki-laki itu, berhenti memetik gitarnya ketika bayangan Lea--adik perempuannya, masuk sembari menyeringai setan kepadanya.

Pemuda yang kini berusia 22 tahun itu ikut menyeringai, sembari meletakkan kembali gitarnya ditempat semula lalu berjalan mendekat kearah sebuah lemari putih dekat pintu balkon.

"Apakah sudah waktunya?" tanya Leo, sementara tangannya sibuk mengutak atik isi dari lemari tersebut.

"Aku tidak akan disini kalau sekarang bukan waktunya." jawab Lea. "Jangan membiarkan dia menunggu kita."

"I know it, sist."

Lalu benda yang dipegang oleh Leo itu diarahkan kearah atap rumahnya sendiri, menarik sebuah pelatuk yang ada diatas benda berwarna hitam tersebut, lalu..

DOORR!!!

Mereka saling melemparkan tatapan kejam satu dengan yang lainnya.

"Let's go!" ujar Leo, "Selamatkan mereka semua, bersama."

Lea kembali menyeringai, "I will, big bro."






















THE END
-----------------


gua tau banget yak epilognya gajelas pake banget :'(
tapi masih ada bonschapt kok, tenang aja heuheu..

sudah ya, see you next time!
bye gais!

Salam,
cecan cikoko 🔥

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang