Chapter 07

14.4K 1.2K 17
                                    

maaf untuk typo-typo yang ada dalam cerita ini, selamat membaca!
--------------------

Kala itu, Mark sedang menikmati secangkir coklat panas buatan sang istri saat sebuah penggilan masuk menggetarkan ponselnya. Dia tersenyum sebentar, sebelum menggeser logo berwarna hijau ke arah kanan.

"Apakah sudah saatnya?" kata Mark langsung. Lagi-lagi senyum miringnya tercetak dengan sangat jelas.

"Ne, sajangnim."

Mata sipit tajamnya melirik ke arah dapur, dimana dari sini dia bisa melihat punggung sang istri tercinta yang sedang asik memasak makanan dari resep baru.

"Siapkan semuanya, aku akan segera berangkat ke Korea 2 jam lagi." ucapnya tegas, dan dingin. Sebelum sambungan telepon itu berakhir, dan dia kembali memalingkan wajahnya ke arah jendela.

"Sayang, mau pakai jahe atau tidak?" teriak istrinya dari dapur.

Dia tertawa kecil, kenapa wanita itu begitu sangat menggemaskan sekarang? apakah hormon wanita hamil bisa merubah seseorang seperti ini?

Hah.. Mark sudah tidak kuat lagi.

Dengan sedikit tergesa dia bangkit dari kursi kayu itu lalu segera berjalan mendekat ke arah sang istri. Mark memeluk pinggang yang masih terlihat ramping itu dengan sangat erat,

"Aku mencintaimu." bisik Mark dengan sepenuh cintanya.

Membuat istrinya tersenyum geli lalu memberikan sebuah kecupan dipipi Mark, "Aku bertanya kau ingin pakai jahe atau tidak, kenapa jawabanmu seperti itu?"

Kali ini gantian, Mark yang tersenyum geli, "Memangnya kau tidak mencintaiku?"

"Ck, lalu bagaimana bayi kacang ini ada kalau aku tidak mencintaimu?!"

"Bukankah kau bilang terpaksa melakukannya?"

"Mark~"

"Aku bercanda sayang."

Mereka berdua lalu kembali terdiam, entah karna istrinya lanjut memasak atau karna Mark sedang ingin menikmati aroma tubuh sang istri sebelum berangkat pergi 2 jam lagi.

"Hyuna?" panggil Mark.

"Saya." jawabnya.

"2 jam lagi aku harus berangkat, kau tidak lupa kan kalau hari ini aku ada perjalanan bisnis?"

Hyuna --istri dari Mark, seketika menghentikan pergerakan tangannya yang tengah memotong sayuran diatas talenan. Dia tak bergeming, tapi kepalanya semakin menunduk.

"Hey, hey.." Mark membalikan tubuh sang istri sampai menghadap ke arahnya, "Kita sudah membicarakan ini, okay?"

"T-tapi kau bilang.. kau bilang.. hiks.. hiks.."

Bagus, sekarang dia malah membuat istrinya menangis.

"Hanya 3 hari, aku janji. Setelah itu aku akan membawamu kemanapun aku pergi." bujuk Mark yang dengan lembut menghapus airmata Hyuna dengan tangannya.

"Kau janji?" Mark mengangguk, dan setelah itu dia membawa Hyuna kedalam dekapan hangatnya.

"Aku berjanji."

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang