maaf untuk typo-typo yang ada didalam chapter ini ya,
selamat membaca!
----------Kaki-kaki mungil Leo berlari dari dalam kamarnya ke arah sang ibu yang tengah berkutat dengan bahan-bahan makanan untuk makan siang nanti. Sembari membawa sebuah buku gambar ditangan kanannya, Leo terus berlari dan memanggil-manggil sang Ibu dari jauh.
"Mommy, Mommy~" bocah 4 tahun itu berseru.
Yuri yang mendengar teriakan heboh sang anak hanya mampu tersenyum, lalu meletakkan bahan-bahan makanan itu sejenak sebelum pergi mencuci tangannya dan berjongkok didepan tubuh mungil anaknya.
"Yes, baby boy?" tanya Yuri lembut. "Kenapa Leo berlari kencang sekali?"
"Baruthan paman Kyungthoo menelfon, thetelah itu Taeoh Hyung bilang kalau dia akan memiliki theorang adik."
Yuri menahan tawanya melihat ekspresi lucu sang anak kalau sedang menjelaskan sesuatu seperti itu. Astaga, aksen cadelnya ternyata belum bisa menghilang juga.
"Mommy kenapa menertawai Leo?!" nampaknya bocah itu agak jengah karna sang ibu lebih memilih untuk tertawa kecil daripada merespon cerita yang ia beritahukan.
"Okey, okey. Mommy berhenti." kata Yuri lalu berdeham sebentar, "Lalu, hanya itu yang ingin Leo sampaikan pada Mommy?"
Leo dengan lucu menggeleng, "Leo juga ingin memiliki theolang adik."
CEKIT.. Yuri mengedipkan matanya beberapa kali.
"E-eh, bukannya Leo sudah punya adik? Leo lupa ya?" tanya Yuri.
Tapi bocah laki-laki itu malah menunjukan wajah polos kebingungannya didepan sang Ibu. Sangat menggemaskan, Yuri sampai harus menahan pekikannya dan malah langsung mencium pipi gembil anaknya dengan gemas.
"Memangnya thiapa? Thetiap hari Leo hanya bermain thendiri dirumah. Kata paman Kai, kalau Leo punya adik maka Leo tidak akan bermain thendirian dirumah."
Tolong ingatkan Yuri untuk menembak kepala Kai saat berkunjung ke korea nanti. Bisa-bisanya dia meracuni pikiran anak polosnya seperti ini?!
"N-nanti Mommy akan bicara pada Daddy, okey?" kata Yuri, lalu Leo mengangguk.
Yuri pun akhirnya kembali berkutik pada pekerjaan sebelumnya, sementara Leo kembali asik menggambar diatas meja makan dengan buku serta beberapa Krayon yang memang sudah ada didalam buku gambar tersebut.
Diam-diam Yuri tersenyum, pikirnya mungkin memang tidak buruk jika memberikan seorang adik pada Leo. Lagi pula anaknya kini sudah berusia 4 tahun, Yuri rasa Leo pasti sudah dapat mengerti bagaimana menjaga adiknya nanti.
"Leo?" panggil Yuri sembari memotong sayuran diatas talenan kayu.
"Yes, mom?" sahut sang anak.
"Memangnya, jika nanti Leo punya adik, Leo ingin adiknya laki-laki atau perempuan?"
Yuri bisa langsung melihat Leo yang mengetukan telunjuk mungilnya pada pipi chubby-nya. Menggemaskan sekali kalau anaknya itu sudah berlagak seperti orang dewasa begini.
Bahkan dengan wajah yang mirip sekali seperti Sehun, namun versi batita, tentu saja membuat Yuri semakin menyayangi anak menggemaskannya itu.
"Perempuan!" Leo sudah memutuskan.
"Why?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔
Diversos[COMPLETED] ❝The moments, when you fallin' to your bitch.❞ ----------- ✨ written in bahasa. ✨ warning! (18+). ✨ typo's included. ----------- 📌 [author; pinkeuflanie] ✏️ [writter; Azellyz Park] 📜 [stories by ; Azellyz Park] ----------- Highest Rank...