Chapter 08

14.8K 1.2K 26
                                    

maaf untuk typo-typo yang ada didalam cerita ini ya, selamat membaca!
-------------------

Sudah beberapa hari sejak tragedi teh madu malam itu. Keadaan Yuri sudah mulai membaik, malah semakin sangat baik. Hingga membuatnya benar-benar berpikir kalau ia hanya terkena masuk angin.

Pagi tadi Sehun pulang kerumah setelah 3 minggu orang itu menghilang tanpa kabar. Dia membawa beberapa kotak besar hadiah yang langsung ia berikan pada Yuri. Saat wanita itu bertanya, Sehun hanya menjawab kalau dia harus memakai semua hadiah itu pukul 8 malam nanti.

"Well, seleranya bagus juga." puji Yuri pada sebuah gaun sebetis berwarna hitam yang sangat terlihat elegan.

Ini sudah pukul 6 jika kalian mau tau, jadi memang Yuri sedang bersiap semaksimal mungkin. Mengingat jika gaun itu begitu luar biasa indah dan mahal, bisa saja Sehun mengajaknya kesebuah pesta kolega formal yang mewah dan megah.

Hah.. membayangkannya saja membuat Yuri gugup setengah mati. Bukan apa-apa, dia hanya takut membuat Sehun malu atas sikapnya nanti disana. Karna jujur saja ini pertama-kalinya dia pergi kesebuah pesta mewah seperti apa yang sedang dia bayangkan.

Jadi, setelah dia selesai dengan baju dan makeup-nya, Yuri mengambil alat pencatok rambut dan bergegas untuk membuatnya sebagus mungkin. Tidak susah, hanya membuat rambut panjang itu agar sedikit lebih bergelombang.

"Apakah itu aku?" gumam Yuri ketika melihat bayang dirinya didalam cermin.

"Apakah itu aku?" gumam Yuri ketika melihat bayang dirinya didalam cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah Im Yuri, kenapa kau bisa jadi secantik ini?!"

Tok.. Tok.. Tok..

"Nyonya? Tuan sudah menunggu anda dibawah." Yuri sedikit tersentak dari lamunannya kala suara pelayan itu menginterupsi kekagumannya pada bayang dirinya sendiri didalam cermin.

Dia pun dengan lekas merapikan kembali sedikit penampilannya, lalu berjalan keluar dari kamar dengan gaya yang begitu anggun. Siapapun yang melihat penampilannya sekarang, mereka pasti tidak menyangka jika Yuri hanyalah seorang gadis desa biasa.

Seperti kata Sehun, wanita itu begitu sangat mempesona.

"Katakan padanya kalau aku akan segera kesana." ucapnya pada si pelayan tadi dengan ramah, namun agak terdengar datar.

"Baik, nyonya." balas pelayan itu sebelum pamit undur diri dari hadapan Yuri.

Wanita itu mengatur nafasnya sebentar, sebelum membenarkan sedikit posisi sepatunya dan melangkah meninggalkan ruangan berpintu hitam tersebut.

Sehun merasakan nafasnya tercekat, begitu melihat sesosok wanita bergaun hitam yang sedang berjalan menuruni tangga dengan begitu anggun. Persis seperti seorang putri raja yang begitu Gorgeous.

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang