Chapter 01

24.8K 1.9K 59
                                    

maaf buat typo-typonya readers,
selamat membaca!
-------

Yuri berjalan pelan sambil mengikuti si lelaki mata elang yang angkuh itu dari belakang. Tidak ada yang terjadi padanya sejak tadi, hanya saja tatapan menusuk itu selalu saja dia dapati untuk dirinya.

Well, walaupun seharusnya dia masih tetap bersyukur karna sekarang dia masih selamat. Malah si lelaki bermata elang mengajaknya keluar, menelusuri Mansion mewah yang sempat membuat Yuri menganga kagum.

"Sehun." ucap si mata elang dengan tiba-tiba, membuat Yuri tersentak ditempatnya.

"N-ne?" beonya.

"Kau bisa memanggilku Sehun, Oh Sehun." katanya sekali lagi.

Lalu si mata elang kembali bungkam, terus berjalan dan memperhatikan langkahnya tanpa perduli pada Yuri yang tengah mengedipkan matanya lucu dibelakang.

Hei, dia bingung tentu saja. Apa semua mafia kejam berprilaku seperti ini? yang benar saja!

"K-kau ingin membawaku kemana?" akhirnya Yuri membuka suaranya meski agak terbata.

Jujur saja, sekarang dia mulai takut karna si mafia jahat ini membawanya ke lantai Mansion paling atas. Dimana hanya ada 1 pintu kayu besar berwarna hitap diujungnya.

Sehun tidak menjawab, dia tetap meluruskan pandanganya kedepan. Menatap datar pintu hitam yang kian mendekat, dan enggan untuk melirik ke arah Yuri sedikitpun.

Bahkan sampai menbuat si gadis merasa sangat takut sampai dia berkeringat dingin sambil menggigit bibir bawahnya yang sudah cukup merah karna lipstick.


ceklek..

"Ini kamarmu." ucap Sehun dingin, kemudian ia mulai melirik ke arah Yuri sebentar, "Kau bisa istitahat dan membersihkan dirimu terlebih dahulu."

Mendengar suara berat itu, Yuri hanya bisa menelan ludah pahitnya lalu mengangguk. Dia--

"Dan jangan mencoba untuk kabur. Ingat, kau sudah disini, maka itu artinya kau resmi menjadi barang yang telah aku beli."

--sudah bisa menebak apa yang mungkin bisa terjadi padanya setelah ini, atau besok.

"Kau tahu Im Yuri, aku bisa melakukan apa padamu saja jika kau membankang. Termasuk, membunuhmu dan seluruh keluargamu."

DEG!

-o0o-

Yuri masuk kekamar barunya setelah Sehun pergi dan menutup pintu kayu mahal itu dengan kasar. Melihatnya saja, membuat Yuri tidak bisa membayangkan seberapa kaya bajingan dingin itu sekarang.

Terlebih lagi, kamar yang dia tempati sekarang terlihat 5x lebih besar dari kamarnya didesa dulu.

Hah.. dia jadi merindukan sepupu dan ibunya.

Kalau benar sang ibu sudah dibunuh, lalu bagaimana nasib sepupunya? Demi Tuhan, Yuri menyaksikan sendiri bagaimana bajingan-bajingan itu membakar habis seluruh rumah yang ada didesannya dan tidak segan untuk menembak kepala orang dengan sangat kejam.

Dan sialnya itu terus berputar dikepalanya menjadi sebuah memori buruk yang selalu membuat harinya terasa ditusuk oleh pedang tajam.

"Eomma, mianhae.." gumamnya lirih sembari tertunduk sedih.

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang