Chapter 18

10.7K 980 8
                                    

maaf untuk typo-typo yang terdapat didalam chapter ini,
selamat membaca!
-----------

Kali ini, Sehun dan Yuri dikejutkan dengan sebuah panggilan telfon yang terus menggema di tengah malam. Awalnya Sehun ingin mengumpat, karna dia baru saja tidur selama 40 menit setelah menuruti hormon sang istri yang kian memuncak setiap hari.

Tapi saat dia melihat siapa penelfon itu, Sehun langsung mengurungkan niatnya sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima panggilan itu dengan sedikit rasa malas.

"Ya, ada apa?"

Yuri yang memang ikut terbangun, pelan-pelan mendudukan tubuhnya lalu memeluk tubuh telanjang sang suami dari samping.

"Sehun, istriku akan melahirkan!"

"APA?!"

Lalu sambungan telfon itu dimatikan secara sepihak oleh sang penelfon.

Sial!

"Ada apa?" tanya Yuri penasaran. "Siapa yang menelfon?"

Sehun pun menghela nafasnya lalu ikut memeluk sang istri, "Mark, dia bilang Hyuna akan segera melahirkan."

"APAA?!" Yuri membulatkan matanya dan sedikit mendorong tubuh Sehun untuk melihat wajahnya. "Lalu kita masih bersantai disini? Ayo Sehun, kita harus kesana!"

"Dan membiarkanmu kedinginan karna udara malam serta membahayakan anak kita? Big no Oh Yuri!"

Yuri membatu ditempatnya.

"Dengar, sayang, aku tau kau khawatir dengan keadaan Hyuna. Tapi kau juga harus ingat, jika sekarang kau tidak sendirian lagi. Didalam perutmu sedang ada sebuah janin, dan itu anak kita." Ujar Sehun.

"Tapi Sehun--"

CUP!

Yuri kembali terdiam setelah Sehun menyela ucapannya dengan cara menempelkan kedua bibir mereka. Dan sekarang wanita itu hanya diam dengan tatapan sayu yang ia lemparkan kepada sang suami.

"Aku akan mengantarmu ke sana, tapi tidak sekarang. Kita tunggu sampai besok pagi, okay?"

Yuri masih diam, tapi beberapa saat setelahnya wanita itu lebih memilih untuk menurut dan kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur. Spontan Sehun juga ikut merebahkan tubuhnya, ia juga menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka.

"Hanya sebentar, aku yakin Hyuna akan baik-baik saja." bisik Sehun lembut sebelum memberikan kecupan hangat di kening Yuri.

"Tapi aku khawatir, Sehun~"

Hah.. merengek lagi.

"Sayang, sepupumu itu wanita tangguh. Dia pasti bisa melawan semua rasa sakit yang sedang ia alami sekarang."

"Tetap saja aku khawatir.. hiks.."

Ini yang terkadang Sehun benci dari sifat Yuri saat masa kehamilan. Wanita itu lebih sensitif, mudah menangis, dan terkadang suka membuat hal-hal kecil menjadi besar.

Bahkan pernah satu ketika, Sehun lupa kalau dia belum mengabari Yuri jika hari itu dia ada lembur sampai malam di kantor. Hingga pada akhirnya semua itu berakhir dengan tangisan heboh Yuri yang tidak berhenti sampai pagi menjemput.

Bahkan Taeoh--anak Kyungsoo dan Kai yang kebetulan sedang mereka bawa untuk menginap disana, harus terkena dampaknya. Bocah itu tidak bisa tidur semalaman karna mendegar suara tangisan heboh dari Yuri yang juga tidak berhenti semalaman, hingga akhirnya Taeoh harus mendapatkan perawatan intensif dirumah sakit karna terkena demam tinggi selama 3 hari.

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang