maaf untuk typo-typonya ya readers,
selamat membaca!
----------Pagi ini, Yuri terbangun dari tidur panjangnya. Ia beruntung karna Sehun harus mendapatkan dinas keluar kota untuk beberapa hari, jadi waktu tidurnya tidak tersita oleh kegiatan malam mereka yang rutin dilakukan setiap hari.
Ini sudah minggu kedua dia menginjakkan kakinya kedalam Mansion Oh. Setiap hari rasanya semakin nyaman disini, entahlah, dia juga tidak tau mengapa. Mungkin, karna sudah terbiasa?
Setelah beberapa menit menyibukan diri dengan pikirannya, Yuri segera bergegas bangkit dari atas kasur untuk pergi ke kamar mandi. Pikirnya, mungkin sebentar saja berendam dengan air hangat sebelum memulai hari, akan sangat menyenangkan.
Jadi? Ya, dia ingin mencobanya.
"Oh Astaga.. sangat menyenangkan~"
Yuri merendamkan tubuhnya didalam air hangat yang sebelumnya sudah diberi sabun beraroma terapi yang sangat menenangkan. Matanya terpejam sebentar, menghirup dalam-dalam aroma lavender yang menyeruak begitu pekat kedalam indra penciumannya.
"Menikmatinya?"
"OH ASTAGA!"
Mata Yuri terbuka sempurna dan tubuhnya mundur kebelakang tanpa sengaja. Yang benar saja, kenapa laki-laki ini selalu bisa masuk seperti hantu? maksudnya, kenapa Yuri selalu tidak bisa mendengar derap langkahnya kala pria bermata elang itu masuk?
"Yak, kapan kau masuk?!"
"Kurang tepat." Ucap si mata elang sembari membuka pakaiannya satu per satu, " harusnya kau bertanya kapan aku sampai, dan apakah aku merindukanmu?"
Rasanya ingin berdecak, tapi dia ingat siapa orang didepannya sekarang. Jadi dia memutuskan untuk bungkam, lalu kembali bersender pada tubuh bathup dengan mata yang terpejam.
"Tidak ada acara penyambutan?"
"Mungkin maksudmu, penyambitan?"
"Yatuhan gadis ini."
Yuri hampir saja berteriak sangat kencang kala secara tiba-tiba, Sehun mengangkat tubuhnya dan meletakannya tepat diatas pangkuan lelaki mata elang tersebut.
"Apakah aku boleh tau alasan kenapa kau selalu meletakkan tubuhku diatas pangkuanmu?" ujar Yuri yang agak sedikit kesal.
Bukan, bukan karna posisi mereka sekarang, dia hanya terlalu kesal dengan semua perlakuan tiba-tiba si pria bermata elang yang terkadang tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
"Karna aku suka jika gadis sepertimu duduk dipangkuanku?" balas Sehun sembari melingkarkan tangannya dipinggang Yuri.
"Aku bukan seorang gadis lagi, jika kau mau tau." balas Yuri.
"Baiklah, seorang wanita."
Sehun mendecih geli sementara Yuri hanya memutar kedua matanya dengan jengah. Wanita itu balas mengalungkam tangannya dileher Sehun, lalu menatapnya dengan serius.
"Apa hanya aku yang berani menatap seorang mafia kejam seperti ini?" tanya Yuri sediki meremehkan, dan itu sempat membuat Sehun tertawa pelan.
"Ya, dan itu artinya kau special." balas Sehun singkat.
"Special karna aku adalah teman ranjangmu setiap malam?"
"Salah satunya, ya."
Sehun menarik tengkuk wanita itu dengan cepat, lalu melumat si bibir manis itu dengan penuh tidak sabaran. Hah.. dua hari tanpa menyentuhnya, lumayan cukup menyiksa.
Oh tunggu, apa kau baru saja merasa rindu dengan gadis ini?
"Ini masih pagi, aku bahkan baru saja ingin mandi." Yuri melepaskan tautan bibir mereka dan mendorong Sehun agak menjauh.
Dia turun dari atas pangkuan lelaki itu, keluar dari bathup dan menuju ruang kecil berisi shower untuk membersihkan dirinya.
"Tidak ingin membersihkan diri?" tanya Yuri.
Dia tahu Sehun tengah memandang lapar kearahnya, dan karna itu dia sengaja menggoda lelaki mata elang tersebut dengan cara menggosok bagian tubuhnya dengan sabun.
"Aku menawarkanmu untuk mandi bersama, kalau kau mau." katanya lagi. Membuat Sehun menunjukan smirk kecil yang terlihat mematikan.
"As you wish."
Sehun melesat dengan cepat dari dalam bathup menuju ruang shower yang Yuri pijaki. Dengan segera dia menutup pintu kaca itu, membuat Yuri agak memekik sebelum akhirnya..
Ya, aku yakin kalian sudah sangat paham apa yang akan kedua insan itu lakukan.
-o0o-
Setelah sarapan pagi, Yuri meminta Kyungsoo untuk membuatkannya puding lemon. Sebenarnya, Yuri tidak begitu suka dengan lemon, tapi setelah ia mencicipi buatan Kyungsoo kemarin, ya.. dia rasa dia ingin memakannya lagi.
"Tapi Nyonya, ini masih pagi. Sangat tidak bagus jika anda memakan sesuatu yang asam seperti itu." tolak Kyungsoo secara halus.
Meskipun mereka sudah cukup dekat karna berteman, tetap saja Kyungsoo tidak bisa menghilangkan fakta bahwa wanita itu masih menjadi majikannya di Mansion Oh.
"Ayolah.. ku mohon~" rengek Yuri.
Kyungsoo dibuat menjadi semakin bingung. Tidak salah jika ia membuatkan Yuri puding lemon, tapi masalahnya ini masih terlalu pagi dan dia tau seperti apa rasanya buah lemon.
"Ada apa ini?" suara bass khas sang tuan besar sekilas menyentakkan Kyungsoo dari kebingungannya.
Tapi disatu sisi dia ikut lega, karna itu artinya Nyonya Oh akan berhenti merengek dalam beberapa saat.
"A-anu tuan, Nyonya meminta saya untuk membuatkan puding lemon." adu Kyungsoo.
"Sepagi ini?" tanya Sehun, tapi bukan kepada Kyungsoo melainkan pada Yuri, si wanita cantik yang masih menunjukan wajah kesal disampingnya.
"Ayolah Sehun.. boleh ya?" pinta Yuri lagi, tapi Sehun malah menatapnya dengan datar.
"Tidak, sampai jam menunjukan pukul 12 siang." kata Sehun. Singkat, terdengar tegas dan itu artinya mutlak.
Yuri hanya bisa menghela nafasnya dengan malas, sekali lagi dia tidak bisa melawan Sehun.
Sampai akhirnya Kyungsoo memutuskan untuk undur diri dari sana, meninggalkan kedua majikannya dalam keadaan canggung. Yuri pun memutuskan untuk pergi juga, tapi mendadak, Sehun mencekal tangannya.
"Aku tuan rumahnya, dan kau harus patuh denganku." ucapnya tegas.
"Kau harus ingat jika kau belum menepati janjimu." balas Yuri tidak kalah dingin. "Maka selama itu juga, aku tidak akan pernah patuh pada perintahmu."
Setelah itu dia menepis tangan Sehun dengan kasar, menatap pria bermata elang itu dengan sangat tajam sebelum pergi meninggalkannya disana.
"Kau pikir, dengan siapa kau sedang berbicara?" gumam Sehun dengan senyuman iblisnya.
Dia pun meraih sebuah benda pipih yang ada disakunya sejak tadi. Mendiall sebuah nomor tidak dikenal yang sudah sejak lama ada diriwayat ponselnya.
"Yes, big boss?"
"Sekarang."
"Aku mengerti."
pip!
---------
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔
Random[COMPLETED] ❝The moments, when you fallin' to your bitch.❞ ----------- ✨ written in bahasa. ✨ warning! (18+). ✨ typo's included. ----------- 📌 [author; pinkeuflanie] ✏️ [writter; Azellyz Park] 📜 [stories by ; Azellyz Park] ----------- Highest Rank...