maaf untuk typo-typo yang terdapat didalam bagian cerita ini,
selamat membaca!
----------"Ya,ya.. aku akan membuatkannya untukmu."
Pip!
Yuri mematikan sambungan telfon itu dengan wajah yang menekuk jengah. Dia kesal, tentu saja. Hari minggu ini harusnya ia habiskan untuk bermanja-manja dengan suami tercinta, tapi kenyataan-nya apa? Sehun tiba-tiba saja bilang jika ia memiliki rapat mendadak, dan tiba-tiba Hyuna juga mengatakan bahwa wanita itu akan berkunjung untuk mencicipi Kimbab buatan Yuri.
Hah.. tidak bisakah dia menjalani hari minggunya sesuai dengan apa yang dia harapkan? kenapa begitu sulit hanya untuk sekedar bermalas-malasan dirumah seharian selama weekend?
Ya, walau sebenarnya kerjaan Yuri setiap hari dirumah hanya bermalas-malasan. Owh, owh, ditambah dengan kegiatan rutinnya untuk senam yoga setiap hari selasa pagi.
Hah.. tolong dimaklumi.
Wanita yang sekarang masih ada diatas kasur itu pun mau tak mau harus beranjak, dia berpikir untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum turun dan menyiapkan bahan makanan unruk membuat pesanan Hyuna.
"Melelahkan.." gumam Yuri, tapi tetap saja dia beranjak dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa saat setelahnya, Yuri keluar hanya dengan sebuah handuk putih yang menutupi dada sampai batas pahanya saja. Dia berjalan ke arah ruang kecil yang sengaja Sehun buatkan untuk meletakkan pakaian-pakaian mereka. Atau, ruang ganti pribadi? mungkin.
Ah, lebih tepatnya ruang kedap suara yang terkadang lebih berfungsi sebagai media untuk mengejar kenikmatan dunia bagi mereka.
Kalian mengerti maksudku, kan? 😏
Kalau sempat, nanti aku akan menceritakan bagaimana mereka mencapai klimaks bersama diruang kedap suara itu. Tolong didoakan saja.
Selesai dengan pakaiannya, Yuri menguncir rambutnya keatas dan membuatnya terlihat seperti buns lalu dijepitnya dengan sebuah jepitan berukuran sedang berwarna hitam. Yuri's Daily Typical Hair. Sejak menikah.
Yuri masuk kedapur saat Kyungsoo tengah terlihat sibuk dengan sebuah kertas dan pulpen untuk membuat list belanjaan bahan makanan yang sudah habis. Awalnya wanita itu ingin menyapa, tapi ketika dia melihat wajah Kyungsoo yang begitu serius, Yuri jadi mengurungkan niatnya dan malah ikut mendudukan bokongnya di kursi bar yang bersebelahan dengan Kyungsoo.
"Ah nyonya, maafkan aku." Kyungsoo buru-buru bangkit dan membungkuk untuk memberi hormat. Dia benar-benar merasa tidak enak ketahuan duduk dan bersantai oleh Yuri.
"Hey, hey. Kau itu kenapa?" ucap Yuri. "Formal sekali."
"Ck, ini namanya sopan tau. Kau kan Nyonya disini." balas Kyungsoo tak mau kalah, tapi malah membuat Yuri tertawa pelan.
"Arraseo, duduklah kembali. Aku mau melihat apa yang sedang kau tulis dikertas itu." Yuri melirik secarik kertas yang tengah Kyungsoo pegang, dan laki-laki itu pun segera menuruti ucapan Nyonya-nya.
"Jadi apa yang kau tulis?"
Kyungsoo tersenyum kecil sembari mendekatkan dirinya kepada Yuri lalu melanjutkan kegiatannya untuk mencatat barang apa saja yang harus dia beli nanti, membiarkan sang Nyonya melihat dan membaca tulisan diatas secarik kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔
Acak[COMPLETED] ❝The moments, when you fallin' to your bitch.❞ ----------- ✨ written in bahasa. ✨ warning! (18+). ✨ typo's included. ----------- 📌 [author; pinkeuflanie] ✏️ [writter; Azellyz Park] 📜 [stories by ; Azellyz Park] ----------- Highest Rank...