maaf untuk semua typo yang ada dichapter ini ya,
selamat membaca!
----------Ini, sudah hampir 2 bulan sejak kejadian 'Mari membunuh' waktu itu dan keadaan Mansion Oh menjadi lebih hambar, ketika calon nyonya besar mereka memiliki keadaan yang kian memburuk setiap hari.
Yuri, wanita itu terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Pipinya menirus, kantung matanya menebal, dan yang paling tidak bisa diabaikan adalah dimana wajahnya semakin memucat setiap hari.
Sehun sendiri sudah hampir kehilangan akal untuk menghadapi Yuri. Dia sangat paham kenapa wanitanya seperti itu, Sehun juga sangat sakit disini untuk tau rasanya.
Baekhee beberapa kali berkunjung dalam seminggu, hanya untuk menemani Yuri dan sekedar mengajaknya berbicara. Ah iya, wanita itu juga sudah melahirkan bulan lalu jika kalian ingin tahu.
"Sehun." Chanyeol berjalan berdampingan dengan Baekhee yang tengah menggendong bayi mereka.
Tidak dipungkiri juga Chanyeol merasa iba melihat keadaan sahabatnya itu yang malah ikutan jadi memburuk. Bahkan Sehun sampai absen dari kedua kantornya selama beberapa minggu ini.
"Oh, kau datang?" tanya Sehun dengan lemah.
"Hm, Baekhee ingin mengunjungi Yuri sebentar sebelum kami pergi ke Bucheon sore ini." balas Chanyeol.
Sehun mengangguk, dia berdiri lalu merentangkan tangannya ke arah Baekhee, "Baek, biar aku yang menggendong Baechan."
Baekhee pun mengangguk mengerti. Lantas dia memberikan bayinya pada Sehun, lalu pamit untuk melihat keadaan Yuri dikamar wanita itu.
"Kau terlihat sangat bahagia akhir-akhir ini." Sehun membuka percakapan antara dirinya dan Chanyeol. "Apa semenyenangkan itu menjadi seorang ayah?"
Yang awalnya Chanyeol ingin membalas ucapan Sehun dengan guyonan, jadi mendadak bungkam sembari mengulum bibirnya sendiri. Betapa menyedihkannya hidup Sehun sekarang, pikirnya.
"Ya, sangat menyenangkan." kata Chanyeol. "Sangat, sampai rasanya aku ingin selalu membawa mereka bertiga bersamaku."
"Begitukah?"
Dan sekarang Chanyeol menyesali ucapannya setelah melihat Sehun menundukkan kepalanya.
"Sehun, kau tidak boleh ikut menjadi sedih. Kalau kau sedih, si--"
"Lalu apa aku harus bahagia karna kehilangan anakku, Chan?" Chanyeol terdiam. "Bahkan.., bahkan aku belum sempat melihat bagaimana wajahnya."
Dan terdengarlah suara helaan nafas pecundang yang ingin menyerah. Chanyeol berdecak, ini tentu saja bukan diri Sehun yang sebenarnya, Sehun yang Chanyeol tau adalah lelaki kejam tak berperasaan yang berdarah dingin, pantang menangis apalagi merasa sedih.
Tidak, Chanyeol harus segera menyadarkan Sehun dari keterpurukan yang sedang dia alami. Kalau Sehun juga ikut terjatuh, nanti siapa yang membantu Yuri untuk bangkit dan melupakan semua kesedihannya?
"Sehun dengarkan aku!" tegas Chanyeol lalu memegang kedua bahu sahabatnya, "Aku tau kau sangat sedih, tidak ada orang yang akan baik-baik saja ketika sedang mengalami kehilangan. Tapi Yuri lebih sedih, dia merasa lebih tersakti Hun. Kalau kau juga ikut terpuruk, lalu siapa yang akan membantunya untuk bangkit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔
Random[COMPLETED] ❝The moments, when you fallin' to your bitch.❞ ----------- ✨ written in bahasa. ✨ warning! (18+). ✨ typo's included. ----------- 📌 [author; pinkeuflanie] ✏️ [writter; Azellyz Park] 📜 [stories by ; Azellyz Park] ----------- Highest Rank...