TEN

159 7 0
                                    

"Lo masuk aja nanti ketemu sama Pak Tantyo dia yang bakal wawancara," kata Genta memberi arahan pada Nadine.

Nadine mengangguk. "Dia ga makan orang, kan?"

"Cewek cantik kayak lo kayaknya engga, Nad," jawab Genta dengan senyumnya.

Genta sialan! Batin Nadine merutuki omongan Genta barusan yang sudah bisa membuatnya panas dingin.

"Doain gue," kata Nadine langsung masuk ke ruangan Pak Tantyo.

****

NadineS : gue keterima!

Rahajeng : seriusan? open table dong nih

Ben_S : gue sama Annika lagi siap2. Dimana nih?

NadineS : open table lo bawa Annika? You sure, Ben?

Rahajeng : Abang Beben serba salah

Ben_S : gaya lo, Jeng.

NadineS : gue sekantor sm Genta.

Rahajeng : terus?

Ben_S : terus balikan

NadineS : balikan emakmu. Tapi, gue serius nih. Wajar nggak sih gue sekantor sm dia?

Ben_S : dibawa enjoy aja lah ya.

Rahajeng : mending lo sekantor sm Genta daripada lo sekantor sm mantan calon suami.

Read.

Nadine tak ingin membalas lagi. Bisa kena bully dari Ben dan Ajeng terus jika dia melanjutkan percakapan groupnya.

Tidak ada yang lebih baik selain mandi. Hari ini rasanya sangat melelahkan hari pertama Nadine bekerja di kantor barunya.

LINE!

Nadine pun melirik ke arah ponselnya.

Genta Baskoro : gabung grup kantor ya, Nad. Uda gue invite

NadineS : sip

Genta Baskoro : btw ini obat lo ketinggalan di apart gue.

Obat? Obat apa?

Nadine mencoba mengingat kembali.

Dan...

Sialan!

NadineS : jangan dibuka!

NadineS : lo buka u dead, Gen!

Genta Baskoro : see u tomorrow ya, Nad💃

NadineS : jgn becanda, Gen💩💩

Genta Baskoro : sekarang gitu ya, Nad👏

Sialan!

Ajeng gila! umpat Nadine dalam hati.

Itu semua obat-obatan Ajeng yang katanya punya Vier. Ralat. Bukan obat. Kalian pasti tahu, kan?

Genta pasti akan mencecarnya besok di kantor.

NadineS : RAHAJENG! OBAT VIER LO TINGGALIN DI TAS GUE YA KEMAREN?!

Rahajeng : BIASA AJA GT NAD GA USAH CAPSLOCK SEMUA

Rahajeng : kenapa si?

NadineS : obatnya ada di Genta! Genta kyknya uda tau isinya! Gila lo ya sumpah

Rahajeng : biasa aja gt Nad

Rahajeng : Genta jg kan cwo jd pst ngertilah😌

NadineS : pengen ngomong taik Jeng:))

Rahajeng : obatnya di rmh Genta? Biar gue ambil sm Vier wkk

NadineS : iya di apart dia

NadineS : gausah diambil bsk gue ketemu dia di kantor

Read 21:33

Rahajeng : wait

Rahajeng : kemaren lo ngilang sehari itu lo nginep apart Genta?

Read 21:34

Sialan! umpat Nadine dalam hati.

Rahajeng : Nadine maju pesat ya. Mati satu kembali pada yang lama

NadineS : gue nggak ngapa"in sm dia

Rahajeng : jangan ditolak jodohnya ya, sayang

NadineS : 💩💩

****

Pagi itu, Nadine tiba di kantor lebih awal dari yang seharusnya. Dia hanya malu jika harus bertemu Genta. Pria itu pasti sudah melihat isi kantong obat milik Vier.

Nadine telah duduk di kubikelnya dengan selamat tanpa harus berjumpa dengan Genta. Lega.

Saat sedang mengerjakan proyek barunya, tiba-tiba ada yang menyodorkan plastik kecil padanya.

Nadine menoleh.

Genta.

Sial!

"Punya lo, kan?" kata Genta tersenyum menggoda.

Nadine langsung menyambar plastik itu dan menyimpannya di laci. "Punya temen gue,"

"Halah ngaku aja, Nad,"

"Punya temen gue,"

"Gue ngerti kok sekarang lo udah dewasa," goda Genta lagi.

"Apaan sih, Gen,"

Genta tertawa. "Bercanda kali, Nad. Ada nama Vier di situ,"

Nadine lega. Genta setidaknya masih tahu cara membaca.

Hening.

"Vier itu siapa, Nad?"

"Kepo,"

"Lo masih sama Rey?"

"Kepo deh,"

"Nanya doang, Nad,"

"Kepo deh, Gen. Tumben,"

Genta diam tak ingin bertanya lagi.

"Ntar siang makan bareng ya. Bebek goreng di Tomang,"

Genta pun langsung berlalu dari hadapan Nadine.

Nadine hanya bisa terdiam ketika dia sendiri masih dalam keadaan kaget dengan ajakan Genta. Wajar nggak sih mantan makan siang bareng? Berdua.

Rasanya nggak wajar.

As You Are Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang