"Lita sayang mama sama papa hari ini mau ke Bandung, jaga diri baik baik ya, jangan berantem terus sama abang kamu" ucap mama lembut sambil membelai kepala Lita.
Lita yang sedari tadi kerjaannya makan sambil nungguin dava tiba tiba menoleh kearah mama
"Yahhhh mama ke bandung, pasti nginap kan?"
"Iya Lita, kan mama sama papa ada kerjaan diBandung, cuman 3 hari aja" sahut papa yang hari ini ikut sarapan di rumah.
Papa memang jarang ikut sarapan dirumah, bahkan sebelum Dava dan Lita bangun dari tidur papa sudah berangkat kekantor, mereka bisa memaklumi semua itu karna memang kerjaan papa serta tanggung jawabnya yang tidak mungkin di tinggalkan begitu saja.
Tapi lebih dari itu mereka tetap menyayangi papa, bagi mereka sosok ayah dihadapan mereka ini melebihi dari superman atau superhiro, dia adalah ayah yang tangguh dan penyayang bagi anak anaknya.
"Kalo gitu bawaain Lita oleh oleh ya pa?"
"Pasti dong, yang penting kamu bener bener belajar, jangan suka usilin teman teman kamu lagi" kata papa sambil menasehati Lita.
"Siap bos" Lita tersenyum sambil mengacungkan tangannya kekepala tanda hormat.
"Ciee yang udah pada ngumpul semuanya, oleh oleh buat aku juga ya pa" celetuk dava yang sudah duduk di samping papanya.
"Iya dava, jagain adik kamu ya?, jangan suka berantem juga sama adik kamu"
"Tenang pa, Lita aman sama aku"
Dava mengambil dua potong roti sekaligus dengan selai coklat yang ada di depan lita.
"Eh? Lit, tumben dua hari ini lo siap duluan?, gak telat kayak hari pertama?"
Tanya Dava memandangi Lita sambil terkekeh."Iya biar gak dihukum lagi sama abang sendiri" sungut Lita
"Kamu di hukum? Kenapa?" Sekarang mama buka suara
"Iya ma, papan nama Lita ketinggalan terus dia nyolot lagi sama Arka jadi deh kena hukuman"
"Kamu ini lit, ko suka banget ngelawan kaka kelas" tegur mama.
Lita tersenyum ke arah mama, tapi tangannya menggapai gapai roti di depan Dava, karna merasa tangannya tidak menemukan yang diinginkan Lita menoleh ke arah roti yang ditujunya dan benar saja, roti itu sudah bersih dari piring.
Dava kembali terkekeh, karna rotinya tadi dava yang memakannya.
"Pa hari ini tanggak berapa ya?" Mama mengaduk ngaduk tasnya mencari seseuatu.
"Tanggal 19 ma, pasti cari jadwal catwalk disagner ya?"
"Iya pa"
Suara mama dan papa tidak lagi didengar Lita, hampir saja ia lupa hari ini tanggal 19, selera makannya tiba tiba hilang ntah kemana,
Ia melirik jam ditangannya lalu beranjak dari meja makan"Yuk bang, ntar telat lho"
Yang di ajak berangkat hanya bisa terbengong dengan tampang bloonnya
Tumben ngajakin berangkat, biasanya juga gue yang ngajakin duluan, .... owh shit tadi kan papa bilang tanggal 19, arghh....
Dava menepuk jidatnya sendiri, lalu bergegas menyusul Lita.
Ini bukan mengejutkan lagi buat dava, setiap tanggal 19 ia dan Lita akan kepemakaman, tentu untuk menjenguk seseorang di peristirahatan terakhirnya,
Seseorang yang sangat di sayangi adiknya,tapi sangat dibenci Dava"Lit? Kita kepemakaman?" Tanya dava pelan sambil memegang pundak adiknya.
Hanya diam, pandangan Lita menunduk kebawah, jauh menerawang masa lalunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Lita
Teen FictionApa jadinya seorang cewek tomboi ketemu sama prince charming sekolah yang sama sama keras kepala kaya lita? Terus gimana jadinya kalo lita yang gak bisa diatur ketemu sama cowok yang super duper gak bisa di bantah? Apalagi kalo cowok itu yang meorie...