Sudah 3 minggu setelah kelulusan tes lita di Sma Wijaya.
akhirnya hari ini lita harus mengikuti MOS yang bahkan akan dipimpin oleh abangnya sendiri.Dava sudah siap dengan seragam osisnya, bahkan idcardnya sebagai ketua osis juga sudah tertera dengan rapi di kerah seragam.
Dava dan mama sudah duduk di meja makan untuk sarapan sambil menunggu lita.
Gubrak..
Aww.. shitt
Brukk
Brukk.
Prang!!
Suara barang barang jatuh dan jeritan lita terdengar sampai ruang tamu, dava dan mama saling berpandangan, bisa di pastikan sepasti pastinya lita baru bangun dan terpeleset.
"LITT.. LO KENAPA? GEMPA BUMI YA? ATAU TANAH LONGSOR?" Teriak dava
"LITA KEPLESET BANG.. AWWW"
"WOI HATI HATI NTAR KAMAR LO RUNTUH KEBAWAH "
"DIAM, RESE LO"
Mama tidak ingin ambil pusing, seperti itulah lita jika sedang terburu buru.
15 menit kemudian lita sudah rapi dengan semua perlengkapan mosnya.
Dava melihat dari atas sampai bawah, lalu berdecak sambil menggelengkan kepala
"Ckckck persis banget lit""Persis apaan bang?"
"Persis banget kayak orang gila whahahaha" tawa dava meledak, sedangkan yang ditertawakan hanya bisa memanyunkan bibirnya.
Memang harus lita akui penampilannya hari ini memang benar benar acak adul, dengan rambut diikat dua yang dihiasi pita dan kalung permen serta topi purun dan juga sarung ala orang ronda sudah menghiasi lita hari ini.
"Diam gak lo, gue gugup nih "
"Yuk, udah siap kan? Gue ambil motor dulu" sepeninggalan abangnya dava lita duduk di meja makan sambil mengambil piring yang sudah berisikan nasi goreng dan telur dadar.
"Makannya pelan pelan sayang ntar keselek lho" tegur mama ramah.
"Iya ma" sahut lita dengan mulut penuh nasi goreng.
Baru ingin memasukkan sendok ke lima kemulut, suara motor dava meraung nyaring terdengar di halaman depan, memberi tanda bahwa dia sudah siap berangkat.
Lita mengambil plastik besar yang sudah disihirnya menjadi sebuah tas lalu membawa piring makannya kedepan sambil pamitan dengan mama.
"Lho lit, piringnya ko dibawa juga"
"Nanggung ma, lita laper nih, lita berangkat ma, assalamualaikum"
"Walaikumsalam" jawab mama sambil menggelengkan kepalanya.
Dava melirik jam yang ada di tangannya, jam sudah menunjukkan 06:15, berarti 15 menit lagi mos dimulai.
"LIT CEPE.." panggilan dava terhenti karna melihat lita yang muncul dengan membawa piring makannya.
"Ya ampun lo masih makan?, duduk dulu sana, gak baik tau makan sambil berdiri"
"Sudah ha.. uhuk ...uhuk"
"Tuh kan keselek, BI SITIII
AMBILIN MINUM BI, LITA KESELEK NIH" Dava langsung turun dari motor sportnya sambil mengusap belakang lita.Bi siti datang dengan membawa segelas air.
"Ini den dava minumnya"
"Makasih ya bi, nih minum, lain kali makan jangan sambil berdiri" lita langsung meneguk minumannya, setelah habis air digelasnya lita baru bisa bernafas lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Lita
Dla nastolatkówApa jadinya seorang cewek tomboi ketemu sama prince charming sekolah yang sama sama keras kepala kaya lita? Terus gimana jadinya kalo lita yang gak bisa diatur ketemu sama cowok yang super duper gak bisa di bantah? Apalagi kalo cowok itu yang meorie...