Extra Part

1.3K 58 14
                                    

"Lit kok bengong? Kenapa?"

"Eh? Oh nggak papa bang cuman keinget aja tentang April"

"Emangnya April kenapa?" Tanya Dava bingung.

Dava dan Lita memutuskan menjaga Arka malam ini. Dia juga sudah minta izin pada orang tua mereka dan ayah Arka sendiri untuk menjaga Arka. Mereka duduk disofa panjang sambil minum coffe padahal ini sudah jam sebelas malam tapi Lita tidak mau tidur. Bahkan Arka saja sudah tidur sejak tadi. Lita bilang ia akan menemani abangnya menjaga Arka.

Huh! Dasar keras kepala dibilangin tidur malah pengen nemenin jaga Arka.

"April sama ka Reza itu jadian ya? Kok kayak orang pacaran gitu sih, beneran pacaran ya bang?"

Dava terkekeh geli. Hampir lupa dirinya menceritakan April dan Reza pada adiknya. Yaa.. bukan salah dirinya juga sempat lupa tentang masalah April dan Reza. Karna masalah Arka dan Lita jugalah dirinya sempat melupakan kisah cerita cinta sahabatnya yang satu itu.

"Ck, ditanya malah cekikikan. Kebiasaan deh!"  Lita merengut kesal kearah Dava.

Dava mengacak ngacak kepala adiknya lembut.

"Mereka belom jadian kok. Kata Reza April nya mau jalanin aja dulu, masalah pacaran atau gak nya liat nanti. Mungkin April perlu waktu" jelas Dava.

Lita manggut manggut mendengarkan cerita abangnya. Pantas saja April sering menceritakan Reza padanya tapi ketika Lita ingin bertanya perihal hubungan April dan Reza ia tidak memiliki kesempatan.
Contohnya seperti sore tadi mereka berkumpul bersama di ruangan Arka tapi Lita lupa ingin bertanya hubungan April dan ka Reza. Ahh.. dia ini benar benar pelupa sekarang.

Lita mengerutkan kening melihat abangnya yang mengambil kunci motor dan memakai jaketnya.

"Eh bang mau kemana?"

"Gue laper, mau nitip makanan?"

"Yahhh Lita sendirian nih jadinya?"

"Entar kalo ada hantu bangunin Arka aja. Dia lebih serem dari hantu jadi hantu apa aja pasti takut sama dia" kekeh Dava.

"Wahhh lu bang. Udah ninggalin Lita sendirian disini eh malah nakut nakutin"

"Ih lo tau gak kalo udah malam kayak gini rumah sakit tu suka angker tau terus biasanya ada ...." mata Dava mulai lirik sana sini, wajahnya di buat seserius mungkin.

"Bang lo mau gue sambit sama gelas hah?"

"Eh serius gue beneran gak bercanda"

"Ck tanggung jawab kalo sampai gue gak berani ke wc. Lita ikut deh makan diluar"

Dava mengulum senyumnya. Yes akhirnya dia berhasil mengerjai adiknya hahaha.

"Kalo kita keluar yang jaga Arka siapa? Katanya pengen jagain Arka"

"Ya kan abang duluan yang nakutin Lita"

"Siapa yang nyuruh lo takut?"

"Bangggg Davaaaaaa......."

Dava tertawa. Astagaa lucu sekali jika adiknya sedang ketakutan seperti ini. Dava hampir terduduk dilantai menahan tawa karna melihat ekspresi adiknya. Ya tuhan ada aja ya manusia sepenakut ini.

"Nggak gue bercanda kok. Mau gue beliin nasi goreng gak?"

"Lita ikut ya bang " rengek Lita.

"No!! Yang jaga Arka siapa?"

Lita bergumam kesal tidak jelas. Bisa bisanya setelah menakutinya abangnya akan meninggalkan nya seperti ini. Benar benar tega.

"Ya udah deh. tapi beliin martabak"

Pelangi Untuk LitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang