4. Malam

1.3K 62 4
                                        

"LITAA..GUE KELUAR BENTAR YA..! ENTAR KALO ADA TEMEN TEMEN GUE SURUH MASUK AJA" kata dava setengah berteriak.

Lita yang berada di halaman belakang cuman ngangguk ngangguk gak jelas saja karna sedang asik mendengarkan earphonenya.

Sudah menjadi kebiasaan lita setiap malam mendengarkan earphone atau kadang memainkan piano kesukaannya.
ya piano, siapa sangka seorang Lita Reveline Hydar pandai memainkan piano? Diiringi dengan tingkah lakunya yang usil, juga ngomongnya yang asal ceplas ceplos, sama sekali tidak menggambarkan ia mempunyai bakat yang bagus, bukan hanya pandai memainkan piano tapi ia masuk kategori sangat mahir.

Tidak jarang lita mendapat undangan dari acara acara besar hanya untuk sekedar memainkan piano, bukan hanya karna Lita sangat mahir memainkan piano, tapi juga karna identitas keluarganya yang sangat di hormati.
siapa yang tidak mengenal keluarga Hydar? salah satu keluarga terpandang di kalangan pengusaha-pengusaha ternama. Ayahnya yang bernama Dimas Hydar adalah seorang Direktur Utama di perusahaan ternama Jakarta, bahkan sang ibu Aliya Hydar juga seorang pemilik butik terkenal,cabang butiknya pun sudah ada di luar negri.
Dan anak sulung mereka Dava Bryan Hydar juga di cantumkan namanya sebagai pewaris perusahaan ayahnya.

Bukan aneh bila Dava dan Lita mempunyai bakat yang mengagumkan karna kedua orang tua mereka pun adalah orang yang memang mengagumkan.

Lita melepas earphone di telingannya dan bangkit berjalan menuju piano, piano itu sengaja di letakkan di ruang tengah supaya lita bisa dengan leluasa memainkannya.

Ia mulai duduk didepan piano, lalu sejenak lita memandang piano dihadapannya, dan tersenyum, senyum lirih tepatnya.

Main piano itu harus pakai cinta gak perlu pakai logika.

Kata kata itu selalu terngiyang dikepalanya,
ya! kata kata dari seseorang yang sempat mempunyai hatinya.

Lita mulai menekan nekan keyboard di hadapannya seakan dia sudah menghapal not nada instrumen yang di mainkan, sesekali lita memejamkan matanya.

Hanya untuk meresapi alunan nada dari piano yang dimainkannya.

Jika kamu tidak pernah tahu cara mencintai seseorang, maka mulailah dengan musik, karna musik berasal dari cinta

Lita kembali membuka matanya, lagi lagi ia mengingat setiap perkataan orang itu, tangan lentiknya masih tetap mengalun dengan manis, tanpa lita sadari seseorang sudah berdiri di sampingnya, cukup lama cowok itu mengamati permainan lita, sampai akhirnya permainan piano lita selesai.

Lita masih menunduk kearah keyboard.

"Permainan piano lo mengharukan, itu lagu a thausand years christina perri kan?" Suara itu mengejutkan lita, hampir saja ia terlonjak dari tempat duduknya.

Ia memalingkan mukanya kearah sumber suara dan seketika itu pandangan mereka bertemu.

Arka tertegun.
Baru kali ini ia melihat mata yang benar benar berbicara.
Bahkan Arka mampu membaca perasaan dari mata cewek di hadapannya ini.

Apa yang sedang dirasakan cewek ini?. Pikir arka

Mata itu mengatakan semua yang di rasakannya
Mata itu mengatakan kesedihan
Mata itu mengatakan kepedihan
Dan mata itu mengatakan kedukaan.

Lita buru buru mengalihkan pandangan, ia berdehem untuk memulihkan suasana canggung yang dirasakannya.

"Ngapain lo kesini?" Ucap lita berdiri sambil bersilang tangan di dada

"Suka suka gue dong, inikan rumah teman gue" sahut arka cuek dan meninggalkan lita begitu saja.

Lita hampir ternganga dibuatnya

Ni cowok sinting kali ya?

Sejenak lita berpikir lalu mengumpat kesal

Owh..shitt..diakan temen bang dava .. arrghhh pertanyaan bodoh..

Arka melirik kebelakang seulas senyum samar mengembang di bibirnya samar sekali sampai tidak bisa terlihat.

Arka langsung membaurkan dirinya di ruang tamu, dava dan dua orang lainnya masih asik dengan kerjaannya masing masing.
" o iya dav, adik lo mana? Kenalin kekita kita dong" Aji membuka suara terlebih dahulu, yang di sambut kerutan kening dari dava.

"Emang gue belom pernah ngenalin adik gue ke elo elo elo pada ya?"

Aji mendengus, ini juga salah satu sifat dava yang gak bisa di hilangin.
"Lo tuh kalo pikun kebangetan ya dav? Ngalahin kepikunannya kakek gue,Makanya latihan senam otak biar gak pikun"

Mereka yang mendengar ocehan Aji langsung tertawa, yang ditertawakan hanya bisa garuk garuk kepala cengengesan.

"Oke oke gue panggil lita dulu,"

"LITAAAA.." Teriak Dava

"Apaa..?" Tidak perlu waktu lama untuk memanggil lita, ia sudah keluar dari ruang tengah.

"Sini dulu, gue mau ngenalin lo sama teman teman gue nih" lita memicingkan matanya tanda curiga ke arah Dava, Dava terkekeh melihat reaksi adiknya.

Seakan paham apa yang ada dipikiran adiknya, dava menjelaskan

"Nggak ko, gue nggak promosiin lo" Dava menarik Lita kesampingnya.

"Nih bro kenalin adik gue namanya Lita Reveline Hydar, orangnya jail tingkat dewa suer"

Lita langsung menyikut abangnya lalu tersenyum manis kearah teman teman dava.

"Gue Aji Oscar Perwira" Aji yang pertama kali mengenalkan diri, lita tersenyum dan membalas uluran tangan Aji

"Namanya gak jelaskan lit? Sama tuh kaya orangnya" sahut dava asal yang di balas tatapan kesal oleh Aji,

Reza dan Arka hanya bisa tertawa.
"Gue Reza Barata"

Sekarang giliran Reza yang mengulurkan tangan,Lita juga membalas uluran tangan Reza.
Dan yang terakhir giliran Arka.

"Arka Prasaja" tangan Arka mengambang diudara tanpa balasan dari lita.

"Udah tau" jawab lita ketus lalu berpaling kearah abangnya.

"Udah ya bang, lita laper nih mau makan" Dava hanya mengangguk dan setelah lita beranjak keruang makan tawa mereka pun pecah.

"Gila man lo di cuekin cewek? Astaga mimpi apa gue semalam"

"Yang sabar ya, sesekali lo emang harus di gituin cewek" kali ini giliran Reza yang menimpali ucapan Aji.

"Whahaha sori ya bro lita emang gitu orangnya" sahut Dava sambil menertawakan teman di sampingnya ini.

Arka hanya bisa mendengus kesal, pamornya serasa jatuh malam ini.

Awas aja tuh cewek ! Sialan

------------------------------------------------ ini yang keempat nih, moga aja masih setia ya baca si lita.
si lita segitunya cuekin si arka, kesian tuh si arka wkwkkw.
Yang sabar yaa arka 😅

Ada yang mau bantuin cari ide gak? Part 5 maunya gimana yaa?😉

Pelangi Untuk LitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang