11.

1.1K 42 0
                                    

Deon menarik tas Ryan yang ada didepannya ketika lewat kelas Leon.

"Napa sih?" Ryan berbalik menghadap Deon.

"Lu tunggu diatap dulu yan, gue mau ke kamar mandi." Jawab Deon.

"Bilang dong, yaudah gue kesana dah lu jangan lama disononya," Ryan pergi berlalu.

Deon pun langsung SMS Leon supaya keluar kelas.

Setelah nunggu sekitar lima menit Leon pun keluar kelasnya.

"Ada apaan nih?" Tanya Leon kaget mendapat SMS dari Deon.

"Gue mau nyari Nela sekarang, jadi lu kasih tau dimana rumah sakitnya?" Tanya Deon to the point.

"Sekarang? Ini kan masih--"

"Udah GC elah."

"Yaudah gue ikut yak?"

"Yaudah GC, gue tunggu diatap sama Ryan," Deon pergi menuju atap sekolah.

Leon masuk ke kelasnya memasukkan beberapa buku yang masih tergeletak dimejanya.

"Gue cabut duluan ya, bro." Ucap Leon kepada teman sebangkunya.

"Mau kemana lu, bro?" Tanya Bryan.

"Mau jalan ama Ryan and the geng," jawab Leon bangga.

"Serius? Kok bisa?"

"Udah lah gue dah ditungguin nih," Leon pergi keluar kelas menuju atap sekolah.

***

Atap sekolah...

Ryan menunggu Deon diatap sekolah sambil merokok ala badboynya dengan memandang pemandangan dibawah sana.

"Ck... tuh orang kencing apa ngapain si lama amat," gerutu Ryan sambil menghembuskan asap rokoknya.

Tap... tap... tap...

Deon melangkah bersamaan dengan Leon mendekati Ryan yang sedang merokok disana.

"Lama amat lu?" Tanya Ryan tanpa menoleh ke Deon.

"Nungguin dia dulu," jawab Deon yang berhasil membuat Ryan nengok ke belakang.

"Lah dia kan yang tadi, ngapain lu ajak coba?" Tanya Ryan heran.

"Dia yang tau Nela dimana, yan." Jawab Deon.

"Kita gak kenal ama dia, ngapain percaya sama omongannya, yon?" Tanya Ryan geram.

"Gue yakin dia tau, yan." Jawab Deon meyakinkan.

"Kok lu jadi belain dia sih? Lu udah kenal duluan ama dia?" Tanya Ryan emosi.

"Gue emang gak kenal tapi gue yakin dia gak berani boongin kita, yan." Jawab Deon datar.

Leon hanya bisa melihat pertengkaran didepannya sampai dia mengambil hpnya dan memberikan ke Ryan.

Ryan bungkam setelah melihat foto Nela yang sedang terbaring lemah dirumah sakit.

"Udah percaya ama gue?" Tanya Deon memutarkan bola matanya bosan.

"Kita kesana sekarang," Ryan membuang puntung rokoknya dan menginjaknya hingga mati lalu berjalan duluan menuju parkiran.

"Sabaran banget dah lu sahabatan ama dia?" Tanya Leon heran.

"Iya emang harus gitu, dah yok ah ntar dia ngomel lagi," Deon berlari menuju parkiran.

***

Rumah sakit

Setelah memarkirkan kendaraannya masing-masing Leon berjalan duluan menuju ruang rawat Nela yang diikuti Ryan dan Deon dibelakangnya.

Sesampainya disana Ryan diam mematung melihat Nela dalam kondisi tak sadarkan diri dan terbaring lemah diranjang rumah sakit.

Tak disangka air mata Ryan menetes perlahan hingga membasahi wajahnya.

"Yan, lu gak papa?" Tanya Deon menepuk pundak Ryan.

"Dimana... lu temuin Nela?" Tanya Ryan tentunya untuk Leon.

"Gue nemuin dia kemaren malem dipinggir jalan, yan." Jawab Leon jujur.

"Kenapa dia bisa sampe begini? Lu apain dia?" Ryan menarik kerah baju Leon.

"Tenang yan ini rumah sakit," Deon menarik pundak Ryan.

Ryan menepis tangan Deon kasar.

"Jawab gue anjing lu apain adek gue sampe kayak gini?" Ryan memukul wajah Leon sampai berdarah.

"Yan, tenang lu gila yak?" Deon menahan lengan Ryan.

"Bangsat jawab gue anjing.." Ryan menarik kerah Leon lagi sampai dia berdiri.

"Gue gak apa-apain dia, yan." Akhirnya Leon membuka suaranya yang terasa susah sekali tadi berbicara.

"Boong lu bangsat," Ryan memukul Leon tak karuan.

"Yan, kalo lu kayak gini ntar kita diusir sama satpam," Deon menarik dan mendorong Ryan dari hadapan Leon.

Ryan mendengus sebal dan mendekati Nela yang belum sadarkan diri.

"Nel, lu kenapa?" Ryan membelai lembut rambut Nela.

"Le, jelasin dah sama Ryan Nela kenapa itu?" Deon membantu Leon duduk disofa.

"Kemaren gue liat dia dipinggir jalan udah pingsan kayaknya dia abis diturunin dari mobil orang deh," jelas Leon sambil memegang lukanya.

"Terus kenapa lu tau kalo dia adeknya Ryan?" Tanya Deon lagi.

"Gue buka hpnya eh ternyata wallpapernya muka Ryan dan gak mungkin kan kalo Nela pacarnya Ryan? Secara kan disekolah aja gak ada cewek yang deket ama dia," jelas Leon menghampiri Ryan.

"Mana hpnya?" Tanya Ryan masih memandang wajah Nela.

Leon mengambil hpnya Nela dari saku bajunya dan diberikan ke Ryan.

Ryan memasukkan hp Nela ke dalam kantung jaketnya.

"Maafin gue yan, bukannya mau lancang apa gimana tapi gue udah tau keadaan Nela gimana." Ucap Leon hati-hati.

Ryan menoleh ke Leon dan menatapnya.

"Kata dokter yang nanganin dia kemaren bilang--"

Hp Ryan berdering disaat Leon ingin menjelaskan masalahnya.

Ryan menatap layar hpnya dan melihat nama yang tertera disana.

Ryan mematikan hpnya dan menatap ke arah Leon lagi dengan serius.

"Nela..."








Vommentnya guys, sekalian baca juga cerita Be Mine....
Terimakasih 😘😘😘

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang