Bab 15

13.3K 532 8
                                    

Weekend telah usai. Saatnya kini kembali beraktivitas seperti biasanya. Di hari senin nan ceria ini langit tampak mendukung dengan menampakan kecerahannya. Satu lagi, awan tampak menari-nari melengkapi sang langit.

Pagi ini juga, dikejutkan dengan kembalinya sahabat yang sudah lama tidak berjumpa. Lula tak sabar ingin cepat berlalu saja dari pagi ini menjadi sore. Dimana Lula akan berkunjung kerumah pasangan tak tau tempat itu.

Ah, mana bisa. Mengingat hari ini ia harus kerja dan berkutat dengan setumpuk kertas yang tak bisa dihindar dan dibiarkan. Bisa-bisa bangkrut perusahaan Pak Reno. Eh, tapi sekarang ada rapat dengan pemilik perusahaan Scat Corporation dari Negara Jerman yang sengaja dihari senin karena pemilik perusahaan itu ingin berlibur di Indonesia.

Lula belum tahu siapa yang akan bekerjasama dengan perusahaan tempatnya bekerja kali ini. Intinya kali ini kata atasannya alias Pak Reno terhormat Lula harus bekerja keras agar bisa bekerjasama dengan perusahaan itu.

"Pagi, La! Hari ini kayaknya kita bakal kerja rodi, hm?" Ucap Anita yang baru datang.

Lula mendongak lalu tersenyum. "Ah, iya nih mbak. Segala kekuatan harus kita keluarkan demi perusahaan hehe.."

Anita terkekeh. "Kamu ini! Oh iya untuk berkas-berkas yang dibutuhin udah siap? Pak Reno hari ini gak kesini, soalnya ada keperluan. Kemungkinan kita nanti langsung ke Hotel Belvada." Jelas Anita saat mendapatkan pemberitahuan mendadak.

"Yah, ini ada berkas yang belum diperiksa Mbak. Gimana ya?" Tanya Lula sedikit khawatir.

"Gak apa-apa. Nanti setengah jam sebelum rapat kita datang kesana. Aku kebawah dulu ya, mau nemuin Pak Firhan." Pamit Anita.

Lula mengangguk dan setelah Anita pergi, Lula kembali memeriksa berkas-berkas dihadapannya takut ada keselahan. Karena kemenangan atas peluang bekerjasama dengan perusahaan sukses Nomor 3 di Jerman terletak pada berkas itu sendiri. Memang sih yang akan presentasi Pak Reno sendiri dan Lula hanya diam mendengarkan sambil mencatat poin pentingnya saja tetapi kali ini Lula harap keberuntungan berpihak padanya dan perusahaan ini.

Lula mengecek jam di hadapannya yang baru menunjukkan pukul 07.37 kemudian membuka laptop bersejarahnya. Bersejarah? Lula tersenyum tipis mengingat betapa banyak kenangan didalam benda itu.

Sebuah email masuk dari seseorang.

From: jerryscat@yahoo.com
Subject: Miss me?

I'll be back for you Alula.

Lula melebarkan kedua bola matanya tak percaya. Saraf-saraf pada tubuhnya menegang dan seketika tak bisa digerakkan oleh sebuah email. Terutama pada isi nya yang mengatakan kalau si pemilik akun akan kembali padanya.

Apa dia benar-benar akan kembali? Lula tak habis pikir dengan manusia satu itu. Pergi sesuka hati tanpa pamit dan sekarang kembali pun tanpa sepengetahuannya. Cocok memang kalau disandingkan dengan saiton. Tetapi haruskah Lula senang atau marah? Itu tergantung.

Baik. Sepertinya Lula tak perlu membalas email itu mengingat isinya saja bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Sekarang yang harus ia lakukan adalah, kembali fokus pada kertas-kertas yang menjadi teman sehari-harinya dan menunggu waktu rapat itu tiba.

Ceklek!

Lula terlonjak kaget melihat pintu tepat disebrang meja tempatnya duduk terbuka secara tiba-tiba. Refleks Lula mengusap dada untuk menormalkan jantungnya. Seorang laki-laki datang dengan senyuman tipis yang menghiasi wajah tampannya. Siapa lagi kalau bukan Arga Aditia Pramada. Seorang kepercayaan Bapak Dareno terhormat.

The Best MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang