Bab 23

8.3K 389 3
                                    

Keadaan di sebuah kantor polisi pusat sangat ramai oleh banyak wartawan yang mendokumentasikan sebuah peristiwa yang membuat semua orang terkejut. Banyaknya kamera dan orang-orang yang ingin mengetahui secara pasti tentang kasus yang dilaporkan oleh seorang pengusaha terkenal membuat para polisi maju untuk menenangkan agar tidak terjadi keributan.

Bodyguard yang mengikuti pemilik Scat Corp pun turut andil dalam mengamankan terutama untuk melindungi sang bos dari sorotan media. Semuanya menjadi rumit kembali setelah kasus tentang pembunuhan Akayla.

Jerry Reody Scatneer,

Lagi dan lagi nama pengusaha tekenal Jerman kembali memenuhi sampul majalah bisnis beberapa hari lalu. Itu karena Jerry kembali melaporkan penyebab adiknya meninggal. Sudah beberapa tahun Jerry mencoba melupakan dan menghilangkan amarahnya, tapi kembali hadir kala seorang wanita berada di depan makam sang adik sedang bersimpuh memohon maaf.

Awalnya Jerry tidak mengerti, tetapi ingatan itu muncul begitu saja dipikirannya. Lalu Jerry mencari ide bagaimana caranya agar wanita itu mengatakan apa yang terjadi dan yah akhirnya berhasil meski banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan.

Dan yang lebih mengejutkannya lagi, saat Jerry akan mengatakan siapa pelaku itu tanpa disangka pelaku itu datang dengan sendirinya. Entah itu memang sengaja atau tidak sampai saat ini masih diselidiki oleh pihak berwajib setelah melaporkannya.

Sebenarnya Jerry tahu semua kejadiannya dari CCTV apartemen dari dulu. Mudah baginya mencari sebuah bukti itu dalam sekejap. Hanya saja saat penangkapan, pelaku kabur entah kemana dan kasus itu tidak dilanjutkan kembali karena Jerry rasa semuanya tidak akan mengembalikan semuanya. Tapi sekarang, saat dirinya datang ke Indonesia ingin menikmati liburan pembunuh itu datang dan mengakui semuanya. Bagaimana Jerry tidak marah jika masalah itu datang lagi.

Divera Anastasya.

Seorang sekretaris Atmodjo Corp yang di bandung sekaligus teman Lula dan Anita adalah pelaku pembunuhan Akayla. Bahkan Anita sendiri terkejut bukan main, padahal Divera sekretaris yang sangat profesional setahunya. Tak ayal Anita langsung membenci wanita pembunuh itu.

Tetapi tenang, semua masalah itu akan segera berakhir. Ketakutan Jerry akan keselamatan Lula dan orang-orang pun tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan Reno, CEO Atmodjo Corp pun melaporkan Divera atas kasus korupsi uang perusahaan. Semakin lengkaplah jeratan yang akan wanita itu dapatkan.

Jerry menolehkan kepalanya jengah dengan suara tangisan wanita di sampingnya, sudah sejak dua hari lalu wanita itu menangis setiap kali bertemu Jerry.

"Sudah hentikan Nona Anita! Sudah saya bilang, anda bukan pelakunya. Sudah ada bukti, kenapa anda masih menangis? Apa anda ingin saya laporkan juga, begitu? Baru anda tidak menangis?" Ucap Jerry.

Anita mendongak. "H-hah? Bukan, saya...saya hanya terharu mengapa nasib yang saya pikir akan mengakhiri saya ternyata berbanding terbalik."

Sontak Jerry tertawa. "Nasib? Saya tidak sejahat itu untuk menyalahkan orang yang tidak bersalah. Itu sudah jalan takdir, kita tidak bisa mengelak apapun. Anda sahabat Kay bukan? Kay tidak akan membiarkan sahabatnya menderita. Percaya, Kay sangat sayang padamu dan anda adalah sahabat satu-satunya. Begitupun dengan saya, saya tidak akan membuat kepercayaan Kay jatuh."

Anita menganga dengan ucapan Jerry. Semua ucapan itu melegakan hatinya. Anita sangat benci ketika dirinya berpikiran negatif terhadap laki-laki disampingnya. Pantas saja Kay baik, ternyata kakaknya juga.

Anita menundukkan kepalanya. "Maaf, saya tidak menjaga Kay dengan baik."

"Sudah lupakan! Kay sudah bahagia disana. Jangan buatnya sedih karena melihat anda seperti ini. Jangan menunduk! Karena Kay tidak suka orang yang lemah!" Kata Jerry lalu tersenyum tulus.

The Best MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang