Bab 40

17.1K 431 0
                                    

Nanti putar video diatas ya, sebagai iringan aja.

Special Part untuk kalian semua😊 jangan kaget.
_________________

Menempuh perjalan didalam mobil ambulance yang cukup lama itu sangat mengerikan. Apalagi bagi yang mempunyai trauma tentang mobil ini. Tetapi siapa yang tahu, kalau mobil dengan suara khas ini bisa sedikit-sedikit meredakan trauma. Meskipun tidak sepenuhnya.

Lula terisak pelan dan menutup kedua telinganya dengan kuat. Menutup mata rapat-rapat dan apapun yang membuatnya takut. Lula tidak sehisteris tadi, hanya saja wanita itu sedang mencoba melawan ketakutannya.

Tiba-tiba mobil berhenti diikuti suara sirine andalannya. Lula tetap masih bergeming, duduk.

Nesa yang merasa sangat prihatin hanya bisa mengusap puncak kepala putrinya.

"Sudah sampai, ayo turun."

Diam.


"Ula, dengerin Mama. Semua ini tidak akan terjadi, tidak lagi. Takdir tidak sedang mempermainkanmu, Nak. Hanya menguji saja, apa kamu kuat atau tidak. Itu saja."

Diam.


Nesa menghela napas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar. "Kamu harus lihat, bahwa kamu tidak akan lagi ketakutan seperti beberapa bulan lalu. Mama memang sengaja melakukannya agar kamu tidak merasakan trauma itu lagi."

Lula membuka kelopak matanya dan melepaskan pula kedua tangannya dari telinga lalu menatap Nesa dengan sorot tak terbaca.

"Ini akan baik-baik aja." Ucap Nesa kemudian seulas senyum tersungging di wajah cantik nan ayunya.

Akhirnya Lula mau dan turun dari mobil. Matanya mengelilingi sekitar dan ia sangat terkejut dengan keberadaannya saat ini.

"Kenapa kita disini?" Tanya Lula dengan suara lemah.

"Karena apa yang kamu takutkan tidak akan terjadi."

"Apa maksudnya?"

"Kamu akan mengerti setelah kita masuk,"

Nesa membawa Lula masuk kedalam gedung yang tak asing di mata Lula. Wanita paruh baya itu membawa Lula ke sebuah ruangan dimana ada beberapa wanita lain yang tampak menunggu kedatangan mereka berdua. Nesa menyerahkan Javas kepada salah satu wanita itu dan mulai fokus dengan Lula yang tampak seperti tak terurus.

"Habis nangis ya, Bun? Tapi tenang, Bunda Lula akan tetap cantik dengan sedikit polesan makeup. Ayu tenan."

Nesa tersenyum dan wanita yang berprofesi sebagai makeup artist itu tetap melakukan pekerjaannya. Nesa pun melakukan hal yang sama seperti Lula yaitu akan dirias pula.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Nesa, Lula dan Javas sudah rapih dan cantik dengan setelan yang mengubah penampilan mereka.

Nesa menggunakan gaun panjang berwarna lembut dengan lengan yang tidak panjang dan juga pendek, sopan dan pas untuk ukuran seumurannya. Sedangkan Lula mengenakan gaun berwarna silver dengan model hampir sama dengan Nesa, bedanya dibagian tangan dan juga bagian dada yang membentuk huruf V. Baby Javas sendiri memakai setelan jas mungil yang pas ditubuh gembulnya. Lucunya Javas membuat beberapa wanita tadi berdecak kagum.

"Perfect!! Kalau sudah cantik tidak perlu dipercantik lagi." Ucap wanita yang merias wajah Lula.

Lula berdiri dan menatap dirinya dicermin. "Untuk apa semua ini? Apa untuk menghadiri sebuah acara?" Tanyanya.

The Best MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang